⠀ DETIK-DETIK WAFAT NYA
BAGINDA NABI MUHAMMAD SAW
DAN BELIAU TINGGALKAN 2 PESAN

~A TREAD~
Sebagaimana manusia, baginda Nabi Muhammad Saw juga merasakan dahsyatnya sakaratul maut. Hati kita seperti tersayat-sayat ketika membaca kisah detik-detik wafatnya baginda Rasulullah
Para Malaikat dan alam semesta juga berduka menyaksikan wafatnya Nabi yang juga suri teladan umat manusia. Rasulullah menghadap Ilahi Rabbi pada hari Senin pagi tanggal 12 Rabiul Awal Tahun 11 Hijriyah bertepatan 633 Masehi. Beliau wafat pada usia 63 tahun lebih empat hari.
Isyarat dekatnya ajal Rasulullah dimulai ketika beliau beriktikaf selama 20 hari di bulan Ramadhan tahun 10 Hijriyah. Hingga pada suatu hari datanglah Malaikat maut bertamu ke rumah beliau untuk mengambil ruh Rasulullah yang mulia.
Kedatangan tamu itu sebenarnya ditolak oleh putri tercinta Sayyidah Fatimah Az-Zahra radhiyallahu 'anha, tetapi setelah Rasulullah Saw menjelaskan bahwa yang datang adalah Malaikat maut, akhirnya Fatimah mempersilakan masuk.
Malaikat maut datang menghampiri, Rasulullah menanyakan kenapa Malaikat Jibril tidak ikut menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
Ketika Jibril datang ke hadapan Rasulullah , beliau berkata: "Ya Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" tanya Rasululllah dengan suara yang lemah.
Pintu-pintu langit telah terbuka, para Malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata jawaban itu tidak membuatkan Rasulullah lega, mata beliau masih penuh kecemasan.
Apakah Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" tanya Jibril

"Lalu bagaimana kabar umatku? ucap Rasulullah .

Wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Malaikat maut menjalankan tugasnya. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah Saw bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." ucap beliau.
Perlahan Rasulullah mengaduh. Putri tercinta Fatimah pun hanya bisa terpejam, Sementara Sayyidina Ali radhiallahu 'anhu yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan wajahnya. "Jijikkah engkau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" ujar Rasulullah
"Siapakah yang sanggup melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril . Sesaat kemudian terdengar Rasulullah mengaduh karena sakit yang tidak tertahankan lagi.

"Ya Rabb, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku," ucap Nabi.
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibir beliau bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali mendekatkan telinganya. "Uushiikum bissholaati, wamaa malakat aimaanukum (peliharalah salat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu),
Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, para sahabat saling berpelukan. Sayyidah Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. " . "Ummatii, ummatii, ummatiii!".
Dan, wafatlah Baginda Nabi Muhammad Saw, Kalimat kecintaan beliau terhadap umatnya, hingga beliau menginginkan semua siksa maut umatnya ditimpakan kepada beliau. Bukan hanya itu, ketika ajal sudah di tenggorokan Beliau masih memikirkan umatnya "Ummatii, ummatii, ummatiii".
Tinggalkan Dua Wasiat

Ketika Rasulullah menahan sakitnya sakaratul maut, beliau masih sempat berpesan sebagai tanda cintanya kepada umatnya. "Uushiikum bissholaati, wamaa malakat aimaanukum (peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu)."
Dalam riwayat shahih, disebutkan:

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ رضي الله عنها, أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- حِينَ حُضِرَ جَعَلَ يَقُولُ « الصَّلاَةَ الصَّلاَةَ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ».
"Ummu Salamah radhiyallahu 'anha meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam ketika dalam keadaan sekarat bersabda: "Jagalah salat, jagalah salat, dan orang-orang lemah di antaramu". (HR Ahmad)
Betapa sayangnya Rasulullah Saw kepada kita hingga beliau menekankan agar tidak meninggalkan dua perkara di atas. Dua perkara ini sama maknanya dengan ibadah vertikal (hablumminallah) dan ibadah sosial (hablumminannas)
َّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيِّدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى سيِّدنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
"Ya Allah ya Tuhanku, muliakan oleh-Mu akan Nabi Muhammad dan akan keluarganya sebagaimana Engkau memuliakan keluarga Ibrahim dan berkahilah Nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberkati keluarga Ibrahim,bahwasanya Engkau sangat terpuji lagi sangat mulia
You can follow @jevanadi.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled:

By continuing to use the site, you are consenting to the use of cookies as explained in our Cookie Policy to improve your experience.