Ini menarik sih. Sebenarnya art of life buat jaga keharmonisan.

Tapi bayarannya mahal: kebenaran (bahkan kenyataan).

Kadang kita nemu orang yg jelas salah krn ketidakmampuannya ngelihat dr perspektif yang tepat.

Kaya contoh klasik: 6 & 9
Gue nulis jawaban 3+3=6. Kemudian... https://twitter.com/ndreamon/status/1361594074399006722
Siswa di bangku depan gue balik badan buat nyontek jawaban gue. Dari perspektif dia angka 6 tadi diterjemahkan jadi 9.

Hanya karena dia ga mau mengubah perspektif atau males mikir, dia tulis lah as is: 9.

Mau dia argue bagaimana pun, berdasarkan standar/aturan main, dia salah.
Dalam hidup ini, kita menemukan banyak sekali contoh serupa dengan situasi yang lebih kompleks.

Misalnya kasus tetangga yg pakai lahan kosong untuk jemuran/olah raga/dagang (padahal itu tanah hak milik) kemudian marah-marah, minta ganti rugi ketika tanah itu dibangun pemiliknya.
Bagi si tetangga, menggunakan lahan kosong itu adalah BENAR haknya. Pdhl dari sisi mana pun selain perspektifnya sendiri, hal yang dia lakukan salah.

Tp utk menjaga kedamaian & keharmonisan, kita harus melakukan hal-hal sulit: solusi win-win, jawaban aman, bahkan ngalah.
Yang benar kadang harus 'membayar suatu pengorbanan' untuk mengkompensasi perspektif orang yang salah (biar rukun).

Akibatnya, kita jadi takut untuk mengedukasi, menyatakan/melakukan hal yang benar, memilih asal kita aman, lalu terjadi pembiaran-pembiaran.
Memang harus diakui, benar-salah tuh hasil kesepakatan. Kita sepakat mengakui bahwa matahari terbenam di barat, terbit di timur adalah hal yang benar (krn kita sudah sepakat soal arah).

Ia juga dibatasi & dipengaruhi pengetahuan, pengalaman, status, posisi, dll., bahkan "power".
Kadang kita juga memang kesulitan untuk membuktikan apakah hal itu benar atau salah karena memang cuma waktu yang bisa menunjukkan.
Menurutku, budaya paling sehat dari perbedaan perspektif atau benar-salah adalah dialog & bernalar dengan maksud untuk memahami dan menerima yang benar & masuk akal. Tapi itu pikiran naif dan bodoh.

Mungkin memang pada suatu titik, nggak salah juga kalau kita memilih begini:
You can follow @askDika.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled:

By continuing to use the site, you are consenting to the use of cookies as explained in our Cookie Policy to improve your experience.