Read on Twitter
kalau dipikir-pikir sebenernya ava korea itu budaya anon cewe
not in the sense of "cewe no-pic" but a whole anon subculture dgn segala macam habitatnya (memes, konvensi, lingo)
therefore, perilaku2 yg timbul dari heavily gendered space kek gitu bisa dibilang reflektif
reflektif dari kecenderungan arus psikis anak2 muda yg tergabung di situ
alias kalo 4chanon kan lebih kpd no-holds barred chaos & specific interests (owing to the board structure)
reflektif dari kecenderungan arus psikis anak2 muda yg tergabung di situ
alias kalo 4chanon kan lebih kpd no-holds barred chaos & specific interests (owing to the board structure)
klo kpopanon (bisa di-extend juga ke rp) jauh lebih socially and morally "right"
yang deviant/exaggerated dari gender paling itu: kecenderungan "nyerbu" (reflective of high school girls' IRL dynamics), social ostracization, dst. Pokoke weaponized social behaviour dech
yang deviant/exaggerated dari gender paling itu: kecenderungan "nyerbu" (reflective of high school girls' IRL dynamics), social ostracization, dst. Pokoke weaponized social behaviour dech
"Kan ada 4ch raids jg"
iya tapi perhatiin moralitasnya kek gmn. how do you look at your in-group from the outside? 4ch culture tuh bangga akan deviancy-nya, transgresi, outcast-ism-nya. social acceptability is irrelevant, malah itu sinyal jelek.
klo k-anons indo kan ngga
iya tapi perhatiin moralitasnya kek gmn. how do you look at your in-group from the outside? 4ch culture tuh bangga akan deviancy-nya, transgresi, outcast-ism-nya. social acceptability is irrelevant, malah itu sinyal jelek.
klo k-anons indo kan ngga