Apa yang kita pelajari dari penulisan judul berita "Janda Cianjur Hamil Tanpa Hubungan Seks: Angin Kencang Masuk Vagina Saya" >>>

thread singkat
1. Secara sains, seseorang tidak bisa hamil lalu melahirkan seorang anak tanpa hubungan seks. Sehingga, media seharusnya tidak boleh mengonfirmasi berita seseorang bisa melahirkan tanpa hubungan seks.
...Media harus bekerja lebih lama lagi untuk mencari tahu fakta apa yang sesungguhnya terjadi dengan memperbanyak narasumber. Dalam kasus ini, misalnya, mewawancarai dokter atau tenaga kesehatan.
2. Kenapa Ibu narasumber mengaku hamil dan melahirkan karena angin kencang masuk vagina? Ada banyak dugaan.

a. Bagaimana jika ia perempuan dengan gangguan jiwa?
b. Bagaimana jika ia perempuan disabilitas mental yang tak sadar ketika menjadi korban kekerasan seksual sampai hamil hingga akhirnya melahirkan?

Artinya, media membuat Ibu narasumber justru menjadi korban berulang kali dengan pemberitaan yang tak ilmiah ini.
3. Mengapa status "janda" menjadi penting dalam pemberitaan? Tentu saja hal ini adalah tradisi stigmatisasi perempuan dalam media yang sudah sejak lama dikritik. Perempuan, selalu wajib disemati status seksualitasnya: single, menikah, hingga janda.
...Laki-laki tidak mendapat tradisi yang sama. Nilai laki-laki dilihat dari pikiran dan pekerjaannya. Perempuan dalam media dilihat dari warna lipstik, bentuk tubuh dan status pernikahannya.
4. Seandainya saja media menginvestigasi fakta, bisa jadi nasib Ibu narasumber menjadi lebih baik setelah menjalani pengalaman reproduksi yg sakit& melelahkan. Akibat angle pemberitaan yg disengaja merendahkan, pemberitaan akhirnya berakhir olok-olok belaka.
You can follow @mardiasih.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled:

By continuing to use the site, you are consenting to the use of cookies as explained in our Cookie Policy to improve your experience.