Kalo kontenmu tiap hari posting hal-hal erotis, flirting sana sini, kenapa sebel kalo yg deketin cowok2 modelan gitu?

Caramu merepresentasikan diri aja kayak gitu. Personal brandingnya aja gitu. Ya dapetnya audiens segmen market itu.... Mau Anda suka atau tidak.
I mean.. Social media kayak twitter ini kan segmented content sebetulnya.

Kita difollow orang karna orang itu menilai konten kita bagus dan relevan buat mereka. Apa yg kita bagikan di sosmed memberikan value yg mereka cari.

Entah itu humor, politik, general knowledge, dll.
Tak terkecuali konten-konten berbau seksual. Itu ya ada segmen marketnya sendiri. Ada yg emang suka bahasan seksual dan mencari orang yg satu frekuensi sama mereka.

Lagi-lagi ndak jauh dari konsep segmentasi, targeting, dan positioning dlm ilmu marketing.
"Loh kan my account my rules!"

Yes. Memang. Anda tetap punya kendali penuh atas akun sosmed Anda sendiri.

TAPI... Anda ndak punya kendali atas reaksi orang lain. Ini yg banyak orang sering lupa.

Ini kemudian membuat cara kita merepresentasikan diri di sosmed jd penting.
Selalu ingat bahwa pilihan akan selalu disertai dengan konsekuensi.

Yang bisa kita lakukan cuman meminimalisasi resiko dari konsekuensi2 atas pilihan yg kita ambil sendiri. 😊
Sebelum ada yg pelintir tweetku membenarkan perilaku sexual harrasement, aku drop ini aja. Semoga bisa menjelaskan dengan fair. https://twitter.com/WidasSatyo/status/1359478082919223298?s=19
You can follow @WidasSatyo.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled:

By continuing to use the site, you are consenting to the use of cookies as explained in our Cookie Policy to improve your experience.