Selama orang berkendara pakai helm/seatbelt masih dilakukan hanya karena takut ditilang polisi alih-alih keselamatan diri, mau PSBB, PPKM, atau istilah lainnya untuk program pembatasan penyebaran covid, tidak akan ada yang efektif.
Akar masalahnya jelas karena perkembangan moral masyarakat kita itu stagnan di fase pra konvensional (teori Kohlberg). Jadi ya perilakunya hanya berdasarkan ada tidaknya hukuman doang (reward-punishment), bukan pada nilai-nilai yang lebih universal.
Sama juga kayak ramai-ramai berpolemik soal pembajakan film kemarin. Ya, masyarakat kita memang masih di fase harus ditakut-takuti sama hukuman yang riil.
Dosen saya pernah cerita, dia pernah ingin meng-copy lagu dr temannya yg orang Eropa dan langsung dilarang, karena itu pembajakan katanya. Padahal hanya ada mereka di kamar.
Ya, karena mereka berpegang pd nilai universal, bukan semata takut hukuman.
Mungkin publik kita emang masih dilevel harus dikasih 'efek jera', apalagi soal pembajakan karya yg dampaknya ke masyarakat masih ngawang2.

Lha tapi, anehnya resiko tertular virus atau gegar otak pun bagi masyarakat kita blm dianggam sebagai 'hukuman' yg riil. Infantil tenan.
Barangkali ada yg belum tahu infantil itu apa.
Soal perkembangan moral masyarakat kita yang mandeg di tahap pra konvensional, jika dilihat dari teori Kohlberg, saya pernah menulisnya (dalam konteks perilaku korupsi dr film Sebelum Pagi Terulang Kembali) di sini: https://ardian-agil.medium.com/berani-jujur-saja-tidak-cukup-5496972cb69f
You can follow @ardian_agil_.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled:

By continuing to use the site, you are consenting to the use of cookies as explained in our Cookie Policy to improve your experience.