Namanya Honggo Wendratno.
Dia buron kasus pencucian uang.
Negara berhasil sita aset sebesar Rp 37 triliun dalam kasus TPPI.

Kasus ini terjadi era SBY diselesaikan di era Jokowi. Di rumahnya polisi temukan tumpukan uang kontan. Butuh truck buat ngangkutnya...

***
UU PENCUCIAN UANG

Ada cerita ke saya dari pihak terkait kasus korupsi. Dia dipanggil kejaksaan setelah beberapa waktu tersangka ditangkap kejaksaan. Padahal tidak ada orang tahu dia punya hubungan istimewa dg tersangka. Ketika datang ke kejaksaan, dia ditanya dg ramah.

“ Anda beli apartement di kawasan Kuningan? Tanggal sekian. Seharga sekian ?"

“ Ya benar.” Dia engga bisa ngeles. Karena ada bukti akta jual beli.

“ Dari mana anda dapat uang beli apartment itu ?“ Jaksa tetap ramah.

“ Dari tabungan.” Katanya.

“ Tanggal sekian, ada kiriman uang dari pak A kepada anda...” kata Jaksa memperihatkan bukti kiriman pak A. Pak A itu bukan tersangka.

“ Ya. Pak A itu relasi bisnis saya.”

“ Nah jumlah uang yg dikirim ke anda itu persis sama dg yg Pak A terima dari tersangka. Hari dia terima dan transfer ke anda, sama. Apa anda bisa jelaskan hubugannya dg tersangka ?”

“ Ya saya engga kenal dg tersangka...”

“ Tersangka pernah kirim uang ke showroom mobil untuk pembayaran kendaraan atas nama anda...” Kata jaksa ramah seraya memberikan bukti transfer ke showroom.

Wanita itu terdiam. Akhirnya menyerah. Mengakui semua dan menyerahkan harta itu kepada negara.

Anda tahu kan kasus Jiwasraya ?

Nah dari kasus itu sebelum pengadilan dilaksanakan, negara sudah kuasai harta yg dicurigai dari hasil korupsi, mencapai Rp.18,4 triliun.

Itu harta dari atas nama istri, anak, teman, mitra, termasuk selir, semua diambil.

Hebatnya, Jaksa dalam melaksanakan UU Pencucian Uang itu, punya bargain kuat di hadapan pihak yg dicurigai. Yg memberi & menerima, hukumnya sama.

Makanya mereka yg dicurigai & dipanggil untuk diperiksa oleh penyidik, umumnya memilih kooperatif.

Mereka justru membantu mempemudah proses penyidikan & dg suka rela serahkan semua harta yg mereka terima dari tersangka.

Apakah harta yg dicurigai itu benar² akurat dari hasil korupsi?

Itu bukan urusan penyidik. Yang penting sita dulu selanjutnya tugas hakim.