Pada pertengahan 2020, Vinsensio Dugis, dosen HI @Unair_Official mendapat email dari Google Scholar bahwa salah satu paper-nya dimuat pada suatu publikasi mencurigakan bernama "Journal of Talent Development & Exellence" (JTDE) di situs http://iratde.com .
Upaya konfirmasi dari Vinsensio, Tempo, dan TCID pada dua dosen di Jerman & Australia yang termuat sebagai editor JTDE mengungkapkan jurnalnya diretas.

Jurnalnya kini digunakan peretas untuk menjiplak riset dan bisa jadi memfasilitasi penerbitan cepat dengan bayaran tertentu.
Jurnal abal-abal tersebut tidak hanya memuat penelitian dari beberapa dosen UNAIR, namun juga banyak dosen dan peneliti kampus lain di Jakarta, Malang, Surabaya, dan Makassar.
Selama ini, universitas di Indonesia bisa saja memfasilitasi penerbitan di jurnal internasional, kadang dengan biaya belasan juta per artikel.

Sayangnya, entah disadari maupun tidak, sebagian publikasi tersebut bisa jadi jurnal abal-abal yang minim review dari akademisi lain.
Pusat Pengembangan Jurnal dan Publikasi Ilmiah (PPJPI) di UNAIR, misalnya, baru percaya bahwa Journal of Talent Development & Exellence merupakan jurnal abal-abal setelah ditunjukkan bukti percakapan dengan dosen di Jerman dan Australia.
Di mata kami, kentalnya budaya "banyak-banyakan publikasi" di pendidikan tinggi Indonesia seringkali mengorbankan kualitas penelitian maupun upaya universitas untuk memvalidasi kredibilitas dari suatu jurnal ilmiah. https://theconversation.com/jalan-evolusi-bibliometrik-indonesia-104781
You can follow @ConversationIDN.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled:

By continuing to use the site, you are consenting to the use of cookies as explained in our Cookie Policy to improve your experience.