Oke deh mumpung ada store begini baiklah saya akan coba bikin panduan singkat mengenal dan menyayangi teh lokal murah 😳😳😳

Kalau di fotografi ada aperture, ISO, dan shutter speed; di teh ada daun teh, air, suhu, waktu, dan wadah seduh.

5 aspek di segi lima ini penting semua. https://twitter.com/threadshopee/status/1356469021147680768
Pertama tentang jenis pengemasan teh ada dua bentuk. Ini umum diketahui ya.

Foto kiri bentuk teabag, foto kanan bentuk daun (loose leaf).

Apakah ukuran tiap daunnya sama? Enggak, teh celup selalu ground atau hampir menyerupai bubuk dan loose leaf partikel daunnya lebih besar.
Kelebihan kiri adalah praktis, tapi karena partikel daunnya ground atau hampir bubuk, ekstrasi rasa paling mudah keluar adalah pahit (bukan bitter, tapi astringent).

Kelebihan kanan adalah rasanya lebih kaya, tapi harus sabar pakai saringan dan telaten mencuci wadah seduh.
Perlu dicatat, walaupun partikel daun di loose leaf teh lokal murah lebih besar, tapi kebanyakan tetap di grade yang gak tinggi-tinggi banget.

Setahuku gak ada yang whole-leaf, rata-rata broken-leaf dicampur dengan sebagian bark (batang) teh. Tapi bukan berarti gak enak ya.
Oke, yang kedua adalah dua archetype teh lokal murah. Jadi teh lokal murah terutama yang loose leaf itu paling umum hadir dalam dua bentuk:

1. Teh hitam dan perasa vanilla (foto pertama)
2. Teh hijau dan melati (foto kedua)

Dua jenis teh ini perlu diseduh secara berbeda.
Untuk teh jenis pertama dengan basis teh hitam (mau murni teh hitam kayak beberapa varian Sosro atau pakai perisa mawar seperti Gunung Satria),

cara seduhnya sama aja kayak standar Yurop dan Asia Timur:

Pakai air mendidih dengan 100 ml air tiap 1 gram teh antara 3-5 menit
Tapi proporsi teh dan air ini rule of thumb aja sih. Cuma jangan lebay-lebay juga misalnya ngide 2,5 gram tiap 100ml air.

Ingat bahwa konsentrasi kandungan kafein di teh lebih tinggi dari kopi jadi kalau kebanyakan ya dag dig dug duer bisa perlu ke UGD.
Betul bahwa ada beberapa teh yang lebih enak kalau tidak sesuai proporsi demikian,

misalnya 250ml air dengan 2 gram Teh Villa (jenis teh hitam vanilla) bisa berfungsi untuk mengurangi aroma dan rasa vanilla yang terlalu kuat dari minuman tehnya.

Coba-coba aja asik kok.
Nah berikutnya, untuk teh hijau melati, ada beda antara standar Europe, Astim, dan Jawa dalam penyeduhannya.

Europe kayaknya mengadopsi Astim dalam hal ini, yaitu dengan menyeduh tehnya di air hangat (80-60 Celcius) selama 2-3 menit saja.

Tapi kalau Jawa beda banget.
Kalau style Jawa (aku kurang ngerti kalau di daerah lain gimana cara seduh teh hijau melati) ada dua style yang aku tahu:

1. Perlakukan seperti teh hitam

2. Tunggu air yang mendidih menjadi hangat lalu seduh teh sampai warnanya menjadi cokelat cukup pekat dan airnya lebih tebal
Nah, saya berusaha mengadopsi style kedua dengan mengkuantifikasinya menggunakan suhu.

Jadi instead of menyeduh dengan waktu, saya menyeduh dari suhu X ke suhu Y.

Nah di gambar ini kalau dihitung waktu seduhnya di wadah kaca sekitar 30 menit dari suhu 80 C sampai 50 C.m.
Oke bagaimana dengan pemanis?

Untuk teh lokal murah saya selalu pukul rata bahwa mereka butuh pemanis.

Kalau kamu baru mengenal teh pakai standar Yurop dan Astim pasti ada wewanti: teh gak usah dikasih gula.

Itu benar kok, tapi untuk teh lokal murah, percaya kelokalan saja.
Anyway, tiap pemanis punya profil rasanya sendiri dan berinteraksi secara berbeda dengan teh.

Even sesama gula pasir putih bisa kasih rasa manis yang berbeda; begitu pula dengan gula aren dan madu.

Masing-masing juga punya takaran terbaiknya agar manisnya tidak overpowering.
Kalau pemanis yang sementara ini menjadi andalan saya adalah Gulaku pasir yang kemasan kuning.

Cocok aja selama takarannya pas dia menjalankan perannya dengan baik untuk menguatkan komponen rasa dalam minuman teh tanpa menambahkan rasa lain.

But nevertheless, coba sendiri :))
Setelah tadi sedikit mengenal kemasan teh, daun teh, dan pemanis, sekarang mari kita bicara tentang air.

Percaya atau tidak, water matters. Coba aja seduh teh yang sama dengan takaran air yang sama tapi pakai air beda merek ini.

Spoiler: lebih enak pakai Evian.
Tentang air, banyak yang menyarankan menggunakan air suling atau air murni H2O.

Teh di dalam seduhan air suling akan murni berinteraksi dengan partikel air tanpa partikel lainnya sehingga kemungkinan adanya perubahan rasa karena interaksi dengan partikel mineral lebih kecil.
Tbh mungkin kalau di teh hitam lokal murah kurang begitu berdampak, tapi kalau di teh hijau cukup terasa kok.

Cari saja di ecommerce atau di toko kimia terdekat untuk mendapatkan air suling.

Lebih baik beli dalam kemasan jirigen dan setelah jadi limbah kumpulkan ke pengepul.
Terakhir adalah wadah seduh.

Note: tolong hindari seduh teh di wadah plastik, kasihan plastiknya, kasihan kitanya.

Ada 4 bahan yang paling umum dipakai untuk menyeduh:

Kaca, besi, keramik, dan tanah liat.

Perbedaannya baru kerasa kalau pure teh sama air ga pake pemanis.
Aku sendiri belum sampai ke tahap ini karena belinya belum ada duit saja :))

Tapi menurutku kalau mau coba-coba ya mending sekalian bermain-main dengan teapot clay saja, sebab kaca, besi, dan keramik relatively gitu-gitu aja.

Clay itu udah a whole new world.
Kalau ada yang udah di tahap otak atik wadah seduh bisa sumbang cerita dong 😳
Nah agar memperoleh tingkatan yang akurat dalam hal-hal di atas, maka ini utensil tambahan yang penting untuk menyayangi teh secara lebih proper dan optimal 😳:

1. Gelas ukur (pyrex better)
2. Timbangan akurasi 0,1 atau 0,01 gram
3. Termometer minuman
4. Strainer (wajib banget)
Final note: gak usah khawatir coba-coba.

Di atas semua itu rule of thumb, berkreasilah seliar mungkin mau dicampur pakai susu kek atau air kelapa kek. Bebas.

Menurutku simpel: enggak ada teh yang enggak enak. Adanya profil rasa yang perlu ditemuin cara treatment terbaiknya.
Jadi mau ngeteh apa hari ini?

Ceritain pengalaman dan perjalananmu ngeteh biar saling ngasih masukan dan gambaran baru buat mimik teh dengan nikmat 😳
Oh rule of thumb terakhir tentang teh lokal murah:

Yang cocok dicampur dengan susu hanya teh hitam vanilla.

Teh hijau melati enggak usahlah dicampur dengan susu merusak banyak hal 😭.

Air kelapa dengan teh hijau melati could be good tapi asal pas proporsinya. 😳
Final tweet, kalau mau ngerasain the wonder of teh hijau melati gak pake pemanis apapun tapi jadi manis, aku bisa kasih challenge yang udah aku coba sendiri 😳

Pakai teh di bawah ini 1 gram untuk 100 ml air, seduh di air suling mulai suhu 70 C sampai 50 C

Aku pun kaget 😳
Boleh juga nih. Monggo dicoba. https://twitter.com/MayangVio/status/1356582053966356481
Hasil coba-coba pakai Twinings Lady Grey Tea 3 bag diseduh di 375 ml air suling mendidih.

Kemudian ditambahkan 30 gram Gulaku pasir kuning dan dituangi 525 ml air degan (kelapa muda) ijo.

Gurih-gurih manis balance segar jeruk menyenangkan baik hangat apalagi dingin. ☺️ https://twitter.com/safirawwww/status/1356605283674415106
You can follow @representatif.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled:

By continuing to use the site, you are consenting to the use of cookies as explained in our Cookie Policy to improve your experience.