punya waktu bentar utk buat thread, sebuah respons dari pernyataan ketum PBNU kyai Said Aqil Sirodj di #HarlahNU95 tentang kebudayaan Indonesia lebih tinggi dari Arab.
Kalo saya baca dari satu artikel, detilnya cuma dikatakan saat sujud dilewati orang & cara manggil kakak/adik
Kalo saya baca dari satu artikel, detilnya cuma dikatakan saat sujud dilewati orang & cara manggil kakak/adik
santai aja dulu, boleh jadi beliau benar tapi sangat sulit utk membandingkan satu budaya dgn yg lain, karena ya beda2 ga bisa disamakan.
Saya setuju pernyataannya, orang Indonesia kalo ke eropa ya belajar bawa teknologinya, jangan budaya ciuman di jalanan. itu keren.
Saya setuju pernyataannya, orang Indonesia kalo ke eropa ya belajar bawa teknologinya, jangan budaya ciuman di jalanan. itu keren.
kalo pake definisi "arab" ya sampe ke afrika utara juga disebut arab. Beberapa bagian turki yang berbatas syria juga mereka masih keturunan arab. Jadi ya luas banget.
kecuali kalo yai SAS spesifik jelasin "arab" saudi. Ya berarti bani sa'ud yg menguasai jazirah sekarang.
kecuali kalo yai SAS spesifik jelasin "arab" saudi. Ya berarti bani sa'ud yg menguasai jazirah sekarang.
gue takut ini culture shock aja, jadi cara berinteraksi mungkin berbeda, tapi sangat bisa juga sama. yai SAS mengaku dari S1 sampai S3 di Saudi, 13 tahun.
Saya 18 tahun sudah hehehe. Tapi culture shock itu bukan harga pasti, ada orang yg sangat bisa beradaptasi juga.
Saya 18 tahun sudah hehehe. Tapi culture shock itu bukan harga pasti, ada orang yg sangat bisa beradaptasi juga.
Kalau mencontohkan membedakan antara budaya A dan budaya B akan sangat banyak saling tumpang tindih dan malas sekali rasanya utk menjelaskan satu persatu.
Karena itu parameter penilaiannya juga abstrak. Gimana mau disebut sopan apa ga sopannya? versi siapa? budaya A atau B?
Karena itu parameter penilaiannya juga abstrak. Gimana mau disebut sopan apa ga sopannya? versi siapa? budaya A atau B?
boleh jadi orang shalat lagi sujud, terus dilewati orang lain itu siapanya? ngga hanya orang arab yg di Mekkah. Apalagi lagi penuh2nya. Bisa siapa aja.
Tapi kalo gw nulis gini jangan dibilang gw belain budaya "arab"lah hahaha.
Tapi kalo gw nulis gini jangan dibilang gw belain budaya "arab"lah hahaha.
alm Syaikh Ali Jaber, aseli Madinah, bisa berkata dan yakin bahwa orang Indonesia itu baik2. Lalu beliau mencari tau. Kenapa orang2 Indonesia itu ga pernah mau cari ribut sana/sini.
Ini contoh saja, bagaimana orang A memandang baik budaya B. Ini yg semestinya perlu diangkat.
Ini contoh saja, bagaimana orang A memandang baik budaya B. Ini yg semestinya perlu diangkat.
Kalau kalian baca2 ttg sirah2 para sahabat, ada kalanya masing2 suku/kabilah punya kebiasaan yg tidak ada di kabilah lain.
suku pedagang/pembesar Mekkah berbeda dengan suku petani di Madinah. misal.
suku pedagang/pembesar Mekkah berbeda dengan suku petani di Madinah. misal.
Tapi di zaman sahabat, mereka bisa persatukan dalam risalah. Dari Maroko sampai ke dataran Cina.
rasanya di zaman itu, mereka lebih Bhinneka Tunggal Ika.
Salman AlFarisi dari persia tidak akana pernah bicara rasis kepada Bilal bin Rabah.
rasanya di zaman itu, mereka lebih Bhinneka Tunggal Ika.
Salman AlFarisi dari persia tidak akana pernah bicara rasis kepada Bilal bin Rabah.
jadi ini kan kesannya apa gimana, ada kyai kontemporer, punya jamaah terbesar di dunia di bawah naungan NU, bicarakan tentang perbedaan2.
Sulit rasanya utk menerima walaupun saya juga sempat merasakan culture shock hidup disini.
Sulit rasanya utk menerima walaupun saya juga sempat merasakan culture shock hidup disini.