Thread by @EPsYOUNGK, 𝗡𝗘𝗧𝗜𝗤𝗨𝗘𝗧𝗧𝗘: 𝙋𝙚𝙧𝙣𝙖𝙝 𝙂𝙖𝙠, 𝙊𝙥𝙚𝙣 𝙈𝙞𝙣𝙙𝙚𝙙? ━━━ Studi mengenai penggunaan sosial media pada [...]

𝗡𝗘𝗧𝗜𝗤𝗨𝗘𝗧𝗧𝗘: 𝙋𝙚𝙧𝙣𝙖𝙝 𝙂𝙖𝙠, 𝙊𝙥𝙚𝙣 𝙈𝙞𝙣𝙙𝙚𝙙?
━━━
Studi mengenai penggunaan sosial media pada masyarakat dan bagaimana cara warganet beretika dalam dunia siber. A very necessary thread by best team, 𝐓𝐇𝐄 𝐆𝐑.

𝗜𝗻𝘁𝗿𝗼𝗱𝘂𝗰𝘁𝗶𝗼𝗻

Kemampuan berpikir kritis (critical thinking) dan tingkat tinggi (higher-order thinking) adalah bagian esensial dari kompetensi Abad 21. Perkembangan teknologi informasi membuat semakin banyak problem rutin tertangani oleh dorongan terciptanya ekologi —

informasi yang kompleks, serba cepat, dan penuh ketidakpastian. Pada level personal, kemampuan berpikir mandiri dan belajar sepanjang hayat menjadi penting bagi individu yang ingin beradaptasi dengan lingkungan dan problem-problem kompleks yang baru.

Salah satunya adalah disposisi dari paham actively open-minded thinking alias berpikir terbuka secara aktif. Esensi dari disposisi open-minded thinking dapat dipahami dalam konteks proses berpikir ketika menghadapi permasalahan. Dalam konteks tersebut, seseorang perlu mencari —

kemungkinan solusi serta informasi yang bisa digunakan untuk mengevaluasi tiap kemungkinan. Setiap individu dengan disposisi open-minded thinking yang kuat akan aktif untuk berupaya mencari beragam kriteria, solusi, dan bukti-bukti yang berseberangan dengan pendapat pribadinya.

Dengan demikian, ciri utama open minded thinking bukan lama atau kerasnya seseorang berpikir, melainkan arah dan tujuan proses berpikirnya. Proses ini dapat menghasilkan simpulan yang mungkin membuat individu merevisi atau menggugurkan pendapat yang sebelumnya ia yakini.

𝟭. 𝗛𝗼𝗮𝘅

Penyebaran berita palsu (hoax) makin marak, survei Mastel (2017) mengungkapkan bahwa masyarakat menerima hoax setiap hari lebih dari satu kali dan penyebaran hoax paling sering terjadi pada media sosial yang dapat membentuk opini publik bahwa berita tersebut benar adanya.

𝟮. 𝗖𝘆𝗯𝗲𝗿 𝗕𝘂𝗹𝗹𝘆𝗶𝗻𝗴

Komunikasi tanpa pengawasan dalam lingkup sosial akan dapat menyebabkan berbagai macam penyimpangan. Tidak sedikit kasus yang pernah terjadi terhadap generasi- generasi muda tersebut tentang cyberbullying.

Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan UNICEF pada tahun 2011 - 2013 yang dirilis Februari 2014, menyatakan sebagian besar remaja di Indonesia telah menjadi korban cyberbullying. Studi melibatkan 400 anak dan remaja rentang usia 10- 19 tahun.

Di Indonesia, 14% orang tua yang menjadi responden survei ini menyatakan anak mereka pernah mengalami cyberbullying, dan 53% menyatakan bahwa anaknya pernah mengalami cyberbullying.

𝟯. 𝗖𝘆𝗯𝗲𝗿 𝗖𝗿𝗶𝗺𝗲

Kejahatan yang lahir sebagai dampak negatif dari perkembangan aplikasi internet ini sering disebut sebagai cybercrime. FBI dalam laporannya mengatakan bahwa tindak kejahatan yang dapat dikategorikan sebagai cybercrime telah meningkat 4x lipat sejak tiga tahun belakangan ini.

Beberapa bentuk cyber-crime:

Kejahatan di dunia siber ini terjadi karena kurang pahamnya warganet mengenai dampak yang diberikan terhadap korban. Ditambah dengan fakta bahwa media sosial memiliki lingkup yang sangat luas, sehingga info negatif yang kredibilitasnya belum teruji bisa diakses oleh siapapun.

Hal ini bisa kita lihat di kehidupan sehari-hari, contohnya pada thread-thread spill yang sampai saat ini masih beredar. Terlebih belum adanya sanksi yang cukup tegas dari kejahatan pada media sosial, sehingga belum memberikan efek jera bagi penggunanya.

Apabila hal ini terus terjadi, dampak negatif yang diberikan akan semakin banyak, di mana pelaku akan terus melakukan hal tersebut, dan korban akan mendapat efek trauma yang bisa berujung pada anxiety, depression, bahkan suicide.

Efek dari kejahatan pada media sosial juga bisa menjadi awal untuk kejahatan lainnya pada bidang politik, ekonomi, bahkan sosial budaya.

𝗛𝗲𝗿𝗲 𝗮𝗿𝗲 𝘀𝗼𝗺𝗲 𝗼𝗳 𝘁𝗵𝗲 𝘁𝗵𝗶𝗻𝗴𝘀 𝘆𝗼𝘂 𝗰𝗮𝗻 𝗱𝗼 𝘁𝗿𝗮𝗶𝗻 𝘆𝗼𝘂𝗿 𝗯𝗿𝗮𝗶𝗻 𝘁𝗼 𝗯𝗲 𝗺𝗼𝗿𝗲 𝗼𝗽𝗲𝗻-𝗺𝗶𝗻𝗱𝗲𝗱.

𝟭. 𝗚𝗲𝘁 𝗦𝗼𝗺𝗲 𝗣𝗲𝗿𝘀𝗽𝗲𝗰𝘁𝗶𝘃𝗲

Mulailah terbuka dengan berbagai perspektif yang muncul. Mencoba menerima apapun pendapat dari orang lain. Menerima bukan berarti mengadopsi semua ide yang kita dapat.

Have some emphaty, berlatih untuk mendengar jika kamu mendapat informasi tentang apapun. Walaupun bahkan ide atau pandangan dari orang tersebut tidak sesuai dengan pendat kita, kita harus tetap menerimanya. Karena mungkin saja pendapat orang lainlah justru yang benar.

𝟮. 𝗙𝗶𝗴𝗵𝘁 𝗖𝗼𝗻𝗳𝗶𝗿𝗺𝗮𝘁𝗶𝗼𝗻 𝗕𝗶𝗮𝘀

Bias konfirmasi ini melibatkan banyak perhatian pada hal-hal yang mengkonfirmasi ide kita, pada saat bersamaan kita cenderung mengabaikan bukti yang menantang pendapat kita.

Luangkan waktu untuk mempertimbangkan argumen yang mungkin menantang ide-ide kamu

𝟯. 𝗔𝘀𝗸 𝗤𝘂𝗲𝘀𝘁𝗶𝗼𝗻𝘀

Jangan ragu bertanya mengenai pendapat dan memulai deep conversation dengan orang lain. Jangan takut untuk beragumen. Selain itu Open-minded juga melibatkan kemampuan buat mempertanyakan nggak hanya ke orang lain, tetapi juga diri kamu sendiri.

Tanyakan pada diri kamu beberapa pertanyaan:

Dari pertanyaan tersebut mungkin ngebantu buat memperdalam pendapat yang kamu yakini atau mungkin memberi wawasan yang belum kamu pertimbangkan sebelumnya

𝟰. 𝗦𝗼𝗰𝗶𝗮𝗹𝗶𝘇𝗲

Bersoalisasi dan berteman dgn lebih banyak orang (misal, fans kpop jangan temenan sama fans kpop aja). Maka, kamu akan banyak tahu pendapat orang terhadap suatu hal. Selain menambah informasi, kamu jadi terbiasa mengenal orang lain melalui pikiranny.

𝟱. 𝗚𝗼 𝗕𝘂𝘁-𝗹𝗲𝘀𝘀

Kata "tetapi" dalam percakapan adalah penolakan untuk mengakui bahwa pendapat lawan bicara kamu bisa sama validnya dengan pendapat kamu.

𝟲. 𝗔𝗱𝗺𝗶𝘁 𝗧𝗵𝗮𝘁 𝗬𝗼𝘂 𝗠𝗶𝗴𝗵𝘁 𝗪𝗿𝗼𝗻𝗴

Kapan terakhir kali kamu memberi tahu seseorang, “Kamu benar. Saya salah"?

Sebagian besar dari kita lebih memilih untuk meninju dinding karena frustrasi daripada yang kita ucapkan enam kata dalam urutan itu.

Tidak seperti dinding, jiwa kita bisa melembut sehingga berkata, “Kamu benar. Saya salah” menjadi kurang menyakitkan dari waktu ke waktu. Mengatakannya bisa membuat kamu merasa nyaman bahkan bisa membuat kamu mempelajari sesuatu yang baru.

𝟳. 𝗖𝗵𝗮𝗻𝗴𝗲 𝗦𝗼𝗺𝗲𝘁𝗵𝗶𝗻𝗴 𝗢𝘁𝗵𝗲𝗿 𝗧𝗵𝗮𝗻 𝗬𝗼𝘂𝗿 𝗠𝗶𝗻𝗱

Lebih mudah untuk bertindak berdasarkan cara berpikir kamu yang baru daripada memikirkan cara kamu untuk bertindak dengan cara yang baru.

𝗪𝗵𝘆 𝗶𝘀 𝗶𝘁 𝘄𝗼𝗿𝗸𝘀.

Pembelajaran mengenai menjadi seseorang yang memiliki pemikiran yang terbuka akan membuat hidup menjadi lebih indah dan wawasan serta ilmu menjadi semakin luas. Karena kita tidak akan terpaku oleh prinsip dan opini kita yang belum sepenuhnya benar.

Orang yang memiliki sifat open minded akan lebih sukar untuk dibohongi dan ditipu oleh pesan siaran berisikan hoax yang ada pada sosial media.

Terakhir, menjadi seseorang yang open minded akan memperluas jaringan kita sebagai makhluk sosial, dan tidak akan ada orang yang menyimpan kekesalan pada kamu hanya karna kamu memaksakan kehendak dan opini kamu kepada orang lain,melainkan kamu juga bisa menjadi mediator untuk —

untuk permasalahan orang lain karena kamu mampu untuk berpikir kritis dan rasional.

Menjadi seseorang yang open minded bisa membuat kamu jadi menjadi orang yang lebih baik, jadi, ayo menjadi open minded dan buat media sosial menjadi media yang menyenangkan untuk setiap penggunanya!

ㅤ ㅤ
ㅤ ㅤ
ㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ𝒔𝒆𝒍𝒆𝒔𝒂𝒊
ㅤ ㅤ
ㅤ ㅤ

𝗦𝗽𝗲𝗰𝗶𝗮𝗹 𝗧𝗵𝗮𝗻𝗸𝘀 𝘁𝗼:

Directed by
@41thchords @WachitoReeco @TheWachitoRico

Analyzed by
@EPsYOUNGK @EPsTIANA @EPsKAI @EPsJOYIE @EPsYONGJI @EPsWOODZ

Designed by
@EPsSUZY @EPsMlNA

Enlivened by
@EPsKWANGSOO @EPsEOJINNN @EPsKIKI @EPsHANBIN

𝐖𝐚𝐜𝐡𝐢𝐭𝐨 𝐑𝐢𝐜𝐨,
𝘓𝘢𝘣𝘦𝘭𝘴: 𝟕𝟕𝟕 𝐌𝐮𝐬𝐢𝐜
𝟮𝟬𝟮𝟭

https://twitter.com/epsyoungk/status/1355774377787199488

https://twitter.com/epsyoungk/status/1355774377787199488

Latest Threads Unrolled: