Read on Twitter
Gue mungkin terkesan kolot, tapi gue lebih sreg dengan istilah "Making Love" daripada "Having Sex".
Gue kayak nggak rela kegiatan itu segitu direndahkannya, sampai selevel dengan, 'Mulut asem, pengen ngerokok"
Kampret
Gue kayak nggak rela kegiatan itu segitu direndahkannya, sampai selevel dengan, 'Mulut asem, pengen ngerokok"
Kampret
I mean, it's supposed to be an expression of love.
Saat lo segitu sayangnya sama seseorang, sampai kata-kata nggak cukup, lo mau nyium dia.
Dan seterusnya. Dan seterusnya.
People tend to dumb things down, until something that intimate becomes, basically worthless.
Saat lo segitu sayangnya sama seseorang, sampai kata-kata nggak cukup, lo mau nyium dia.
Dan seterusnya. Dan seterusnya.
People tend to dumb things down, until something that intimate becomes, basically worthless.
"Apa? Ngewe? Ngentot? No big deal."
Fuck... It is a HUGE deal!
"Ya gimana? Gue butuh sih."
Check again. Lo beneran butuh beternak, atau lo butuh intimacy?
Bohong kalau lo bilang butuh beternak doang.
Lo cuma takut sakit hati, makanya lo cari shortcut dengan beternak.
Fuck... It is a HUGE deal!
"Ya gimana? Gue butuh sih."
Check again. Lo beneran butuh beternak, atau lo butuh intimacy?
Bohong kalau lo bilang butuh beternak doang.
Lo cuma takut sakit hati, makanya lo cari shortcut dengan beternak.
The thing is, it won't solve anything.
Kayak lo sakit gigi tapi cuma minum ponstan (pereda sakit).
Itu bukan obatnya.
Sampai kapan lo mau terus denial karena ketakutan vulnerable saat jatuh cinta?
You better think again.
Don't feed the wrong wolf, or it will ruined your life
Kayak lo sakit gigi tapi cuma minum ponstan (pereda sakit).
Itu bukan obatnya.
Sampai kapan lo mau terus denial karena ketakutan vulnerable saat jatuh cinta?
You better think again.
Don't feed the wrong wolf, or it will ruined your life
