MBA Energy Management gue terpanggil untuk menjelaskan ini...
Tapi males. https://twitter.com/jefrinichol/status/1351131189260808198
Tapi males. https://twitter.com/jefrinichol/status/1351131189260808198
Jawaban paling singkat: because it's cheaper and abundant.
Di negara besar, dengan pertumbuhan ekonomi yang sedang terakselerasi, dan "lapar" akan sumber energi, fossil fuel itu opsi yang paling masuk akal.
Di negara besar, dengan pertumbuhan ekonomi yang sedang terakselerasi, dan "lapar" akan sumber energi, fossil fuel itu opsi yang paling masuk akal.
Masalah terbesar dari tenaga surya atau angin itu adalah scalability. Ketika butuh dibangun dalam jumlah yang gede, dia malah punya dampak lain yang sebelumnya gak ada.
Ex: tingkat kematian burung yang makin tinggi.
Ex: tingkat kematian burung yang makin tinggi.
Perdebatan baru muncul: apakah kebutuhan kita terhadap energi lebih penting daripada nasib burung?
Satu lagi, biar energy efficient, bahan dari blade di wind turbine itu dibuat dari bahan tertentu yang gak bisa di recycle.
Jadi ketika umur ekonomisnya abis, menuh2in landfill. Dah lagi masalah baru.
Jadi ketika umur ekonomisnya abis, menuh2in landfill. Dah lagi masalah baru.
Jadi, di kelas gue dulu muncul perdebatan2 dilematis kayak gitu. Belum lagi isu politik. Ribet lah.
Di perusahaan tambang (baik coal atau migas) ada namanya decommissioning cost yang harus dicadangkan di awal.
Yaitu biaya untuk "memperbaiki" kondisi alam yg rusak akibat aktivitas penambangan. Hukumnya wajib dan jumlahnya miliaran dollar.
Yaitu biaya untuk "memperbaiki" kondisi alam yg rusak akibat aktivitas penambangan. Hukumnya wajib dan jumlahnya miliaran dollar.
Di perusahaan gede, apalagi perusahaan publik, enak ngawasinnya. Baca di lapkeu mereka.
Tapi banyak perusahaan2 kecil milik 'raja2 kecil' yang susah banget untuk diawasi. Mereka mencadangkan decommissioning cost gak? Atau meninggalkan lubang2 tambang yg menganga terbuka.
Tapi banyak perusahaan2 kecil milik 'raja2 kecil' yang susah banget untuk diawasi. Mereka mencadangkan decommissioning cost gak? Atau meninggalkan lubang2 tambang yg menganga terbuka.
Jadi sebenarnya ada mitigasi risikonya juga.
Belum lagi orang Indonesia gak mau bayar listrik mahal.
Dengan menggunakan coal yang relatif lebih murah aja, PLN yg harus dikorbanin, karena rakyat gak mau tarif listrik naik.
Coba cek lapkeu PLN, utangnya udah hampir 700T.
Gimana kalau pake yang lain?
Dengan menggunakan coal yang relatif lebih murah aja, PLN yg harus dikorbanin, karena rakyat gak mau tarif listrik naik.
Coba cek lapkeu PLN, utangnya udah hampir 700T.
Gimana kalau pake yang lain?
Jakarta mati listrik aja jadi trending topic di sini. Padahal akses listrik itu belum merata di seluruh Indonesia.
Terakhir, dengan segala permasalahannya, penggunaaan fossil fuel masih menjadi opsi paling masuk akal di Indonesia.
Gue gak bilang paling baik, tapi paling masuk akal.
Gue gak bilang paling baik, tapi paling masuk akal.
Mau ngomongin nuklir lebih dilematis lagi. Indonesia negara rawan gempa, ntar kejadian fukushima terulang di sini gimana?
Belum lagi geopolitical reason, emang US dkk akan ngizinin kita develop uranium? Di negara yg rawan terorisme?
Ribet. https://twitter.com/mdidiku/status/1351149406637191172?s=19
Belum lagi geopolitical reason, emang US dkk akan ngizinin kita develop uranium? Di negara yg rawan terorisme?
Ribet. https://twitter.com/mdidiku/status/1351149406637191172?s=19
Follow @BigAlphaID sekalian lah
