Gue pernah mikir "Kenapa ya orang-orang ras X mukanya pada mirip? Emang ga susah ya bedainnya?" 
Ternyata fenomena ini bisa dijawab dari ilmu psikologi kognitif lho!
A thread

Ternyata fenomena ini bisa dijawab dari ilmu psikologi kognitif lho!
A thread
Kamu pernah mikir gitu juga ga? 
Bagi gue, wajah-wajah di kerumunan kayak gini pada mirip. Iya, memang tipikal wajah ras tersebut.
Tapi apakah ini tentang kekhasan wajah atau tentang cara gue (yg bukan berasal dari ras tsb) mempersepsikan wajah dari ras lain?

Bagi gue, wajah-wajah di kerumunan kayak gini pada mirip. Iya, memang tipikal wajah ras tersebut.
Tapi apakah ini tentang kekhasan wajah atau tentang cara gue (yg bukan berasal dari ras tsb) mempersepsikan wajah dari ras lain?

Fenomena ini disebut
cross-race effect
(cross-race bias/other-race bias/own-race bias)
Yaitu kecenderungan kita utk lebih mudah mengenali wajah orang dengan ras yg sama dengan kita.
Jadi, orang di luar ras kita akan cenderung lebih sulit dikenali & dibedakan antar orang.


Yaitu kecenderungan kita utk lebih mudah mengenali wajah orang dengan ras yg sama dengan kita.
Jadi, orang di luar ras kita akan cenderung lebih sulit dikenali & dibedakan antar orang.
Kenapa kita bisa mengalami itu? Sebetulnya ada banyak hipotesis dan faktor yang dikemukakan dalam berbagai penelitian dari para ahli.
Gue akan coba sums beberapa yg mudah dipahami yah.
Gue akan coba sums beberapa yg mudah dipahami yah.
1. Kemampuan ini berkembang sejak kita kecil.
Sejak bayi kita mengenali wajah orang2 di sekitar kita. Kita tumbuh dgn terbiasa melihat wajah orang Indonesia; yg mungkin bisa lebih spesifik wajah khas suku keluarga kita.
Kita punya cara tertentu bedain tiap orang dari wajahnya.
Sejak bayi kita mengenali wajah orang2 di sekitar kita. Kita tumbuh dgn terbiasa melihat wajah orang Indonesia; yg mungkin bisa lebih spesifik wajah khas suku keluarga kita.
Kita punya cara tertentu bedain tiap orang dari wajahnya.
Kenapa dibilang dgn "cara tertentu"? Karena tiap kelompok ras punya cara tersendiri.
Misalnya orang Kaukasian terbiasa membedakan orang dgn warna rambut dan warna mata, orang Afrika terbiasa membedakan dgn warna kulit gelap dan bentuk kriwil rambut.
Misalnya orang Kaukasian terbiasa membedakan orang dgn warna rambut dan warna mata, orang Afrika terbiasa membedakan dgn warna kulit gelap dan bentuk kriwil rambut.
Jujur, gue juga belum tau kalau orang Indonesia terbiasa membedakan wajah orang kita sendiri, berdasarkan apa ya?
Kayak... emang bisa bedain aja gitu ga sih? Mungkin dari warna kulit, bentuk hidung, dan rambut kali ya? What do you think?
Kayak... emang bisa bedain aja gitu ga sih? Mungkin dari warna kulit, bentuk hidung, dan rambut kali ya? What do you think?

2. Makin sering kita berinteraksi dgn suatu ras, maka kita akan lebih mudah bedainnya.
Karena gue lahir dan tumbuh di Indonesia, akan lebih sulit rasanya utk bedain wajah2 artis Korea, penari India, apalagi bedain bapack2 berikut ini
Gue ngerasa mereka sama cuma beda size.
Karena gue lahir dan tumbuh di Indonesia, akan lebih sulit rasanya utk bedain wajah2 artis Korea, penari India, apalagi bedain bapack2 berikut ini

Gue ngerasa mereka sama cuma beda size.
3. Ini adalah proses kognitif yg sangat wajar dan dialami sebagian besar orang di seluruh dunia.
Salah satu bagian otak yg berperan dalam mengenali wajah adalah visual cortex. Dalam fenomena ini, ternyata sensory perception kita udah bias bahkan sebelum nyampe visual cortex.
Salah satu bagian otak yg berperan dalam mengenali wajah adalah visual cortex. Dalam fenomena ini, ternyata sensory perception kita udah bias bahkan sebelum nyampe visual cortex.
Artinya, kita melihat dengan pandangan bahwa mereka adalah sama/mirip sehingga ketika masuk proses pengenalan, kita mempersepsikan bahwa mereka mirip banget.
Akhirnya otak kita perlu kerja lebih keras utk mengobservasi sehingga bisa bedain mereka.
Akhirnya otak kita perlu kerja lebih keras utk mengobservasi sehingga bisa bedain mereka.
4. Kita cenderung mengelompokkan orang berdasarkan tampilan fisik.
Di otak kita kayak ada kategori, misalnya ras A berkulit gelap & rambut keriting, ras B matanya sipit & kulit kuning, ras C rambutnya pirang & hidung mancung, dsb.
Ini ngefek ke gimana kita melihat individunya.
Di otak kita kayak ada kategori, misalnya ras A berkulit gelap & rambut keriting, ras B matanya sipit & kulit kuning, ras C rambutnya pirang & hidung mancung, dsb.
Ini ngefek ke gimana kita melihat individunya.
Pada akhirnya otak kita langsung mencocokkan dengan kategori yg ada dan kita hanya fokus pada ciri fisik yg umum ditampilkan ras tersebut, sehingga ga perhatian dgn keunikan individunya.
Inilah yg juga bikin kita susah bedain mereka. Padahal kalau diperhatiin bgt ya pasti beda.
Inilah yg juga bikin kita susah bedain mereka. Padahal kalau diperhatiin bgt ya pasti beda.
5. Cross-race effect/other-race bias punya potensi berbahaya.
Misal, kita adalah saksi mata. Ada orang ras X (yg bukan ras kita) yg jadi pelaku kejahatan. Ada 2 org suspect yg mirip ciri pelaku.
Ketika diminta utk menunjuk yg mana pelakunya, kita bisa aja salah orang.
Misal, kita adalah saksi mata. Ada orang ras X (yg bukan ras kita) yg jadi pelaku kejahatan. Ada 2 org suspect yg mirip ciri pelaku.
Ketika diminta utk menunjuk yg mana pelakunya, kita bisa aja salah orang.
Mungkin aja kita hanya ingat ciri fisik yg umum pada ras X tsb. Ini karena tadi ya, kita ga fokus pada ciri khas individunya.
Belum lagi karena faktor kaget atau panik di TKP. Bikin kita makin sulit fokus utk mengenali, membedakan, dan mengingat ciri pelakunya.
Belum lagi karena faktor kaget atau panik di TKP. Bikin kita makin sulit fokus utk mengenali, membedakan, dan mengingat ciri pelakunya.
6. Cross-race effect/Other-race bias bisa diminimalisasi.
Tentu bisa dilatih utk meminimalkan efek ini, salah satunya dgn meningkatkan kualitas dan kuantitas interaksi dgn individu dari ras lain. Lebih banyak individunya, lebih baik.
Tentu bisa dilatih utk meminimalkan efek ini, salah satunya dgn meningkatkan kualitas dan kuantitas interaksi dgn individu dari ras lain. Lebih banyak individunya, lebih baik.
Interaksi yg berkualitas dapat mengembangkan kedekatan emosional sehingga kita jadi punya memori lain selain ciri fisik.
Interaksi yg sering dapat membuat kita 'terbiasa' melihat ragam keunikan individu ras tsb, jadi bias bisa diminimalkan.
Interaksi yg sering dapat membuat kita 'terbiasa' melihat ragam keunikan individu ras tsb, jadi bias bisa diminimalkan.
Nah, kurang lebih begitu lah jawaban dari pertanyaan di tweet awal tadi 
So, let's broaden our horizons! Semoga kita punya kesempatan buat ketemu orang-orang baik dari berbagai ras dengan keunikannya masing-masing ya

So, let's broaden our horizons! Semoga kita punya kesempatan buat ketemu orang-orang baik dari berbagai ras dengan keunikannya masing-masing ya
