Digital marketing untuk UKM.
(A thread)
Menurut survey @KATADATAcoid, 82.9% UMKM kena dampak negatif dari pandemi. Semoga thread ini bisa membantu teman-teman UMKM.
Masih menurut sumber yang sama, kebanyakan teman-teman UMKM sudah memanfaatkan social media untuk jualan. Social media sendiri baru 1 bagian dari keseluruhan aspek digital marketing yang bisa dioptimalkan.
Sesuai digital marketing trifecta, ada 3 media :
- owned media : rumah / toko kita sendiri
- paid media : iklan biar orang2 datang ke rumah / toko kita
- earned media : apa yang orang2 katakan tentang kita

Yuk kita bahas satu per satu.
Kita mulai dulu dari owned media.
Website = rumah / toko punya kita sendiri.
Social media = kita ikut jualan di kafe orang.
Marketplace = kita punya toko di mall.

Sangat disarankan kita punya website sendiri, jadi nggak bergantung 100% ke social media dan marketplace.
Sangat bagus kita memanfaatkan social media dan marketplace, tapi namanya juga numpang, selalu ada resiko tiba-tiba kena suspend atau kendala teknis lainnya.

Kita aktifkan ketiganya. Jadi kalau kenapa2, kita tetap punya website sendiri yang infonya lengkap tentang produk.
Website ini penting untuk :
- Lebih mudah dicari sama Google
- Bisa dioptimalkan SEO0nya
- Membuat bisnis kita lebih kredibel
- Tempat semua informasi tentang bisnis dan produk kita
- Berdiri independen, nggak tergantung sama pihak lain
Mas, bikin website kan mahal?

Solusinya :
1. Bikin website gratis di http://sites.google.com .
2. Bikin website modal 300ribu setahun yang sudah pernah dibahas di thread ini.

https://twitter.com/andinrahmana/status/1335163690853650433

3. Bikin website di http://Avana.id  atau http://Tokotalk.com .
Nah sambil develop website, kita bersosialisasi di social media. Ingat, namanya juga social media. Jadi kuncinya adalah :

Kurangi jualan, perbanyak bersosialisasi.
Ngobrol, cerita, sharing, tanya jawab.
Kebanyakan dari kita fokusnya jualan terus, jadinya nggak ada alasan orang untuk like, comment, share, apalagi follow.

Coba kenali dulu audiens kita siapa, dan mereka sukanya apa. Petakan sesuai demografi, geografi, psikografi. Jadi kita nggak bisa sasar semua orang.
Misalnya :
Kita jualan kerudung premium, harga Rp 100 - 300 ribu. Audiensnya adalah :

- Mbak-Mbak Urban
- Usia 25-35 tahun
- Kota besar : Jakarta, Surabaya, Bandung, Jogja
- Gaya hidupnya di kelas menengah
- Langganan spotify dan netflix (misal)
Nah dengan mengenal audiens kita siapa, kita jadi bisa lebih banyak memberi. Misalnya, kita share tentang tips :
- cara nyeterika dan mencuci kerudung
- mix and match kerudung sama baju
- memilih kerudung sesuai bentuk muka

Biar engagement bagus dan orang nyaman dulu sama kita.
Apakah kita harus aktif di semua social media? Tergantung audiens kita itu adanya dimana. Sepengamatanku :

FB : 30an, non kota besar.
TW : 20an, antimainstream.
IG : 20-30an, kota besar.
TikTok : 15-25, kota besar.
YT : All segment
Kalau nggak bisa design gimana Mas? Ada banyak tools ajaib untuk bikin content social media seperti Canva dll yang pernah dibahas disini :

https://twitter.com/andinrahmana/status/1332619426965770241

Designnya usahakan minim teks, tapi lebih banyak gambar yang menarik dan menjelaskan produk.
Postingnya juga harus konsisten, berfokus ke kualitas bukan kuantitas. Ini frekuensi yang aku sarankan biar nggak terlalu capek bikin konten.
Untuk konten, aku sarankan melakukan amati-tiru-modifikasi dari brand-brand yang sudah ada dan performancenya bagus. Performance artinya engagementnya bagus, dan sentimennya bagus. Jadi lebih kebayang untuk kita bikin konten.
Pastikan setiap profil teman-teman semuanya sudah diisi dengan benar :

- Profile Picture (dikasih logo)
- Username gampang diingat
- Bio (menjelaskan produk kita)
- Link ke website (bisa pakai http://linktr.ee )
- Link ke WA (bisa pakai http://wasap.at )
Pastikan akun FB / IG kita sudah bisnis ya, bukan personal. Tujuan utamanya biar bisa :
- Buka akses ke analytics buat evaluasi
- Pasang iklan buat memperbesar jangkauan
Karena sekarang organic reach juga makin turun, sangat disarankan teman-teman UMKM pakai Facebook Ads dan Instagram Ads. Budget kecil aja, 20 ribu sehari selama 5 hari. Nanti dievaluasi sebelum jalanin iklan lagi. Arahin ke WhatsApp atau ke website.
Panduan untuk Facebook, Instagram dan Google Ads sudah pernah dibahas disini :

Memilih objective :
https://twitter.com/andinrahmana/status/1326475912624238592

Menentukan budget yang tepat :
https://twitter.com/andinrahmana/status/1327440293390499842

Jenis-jenis iklan di Google Ads https://twitter.com/andinrahmana/status/1323237275740725248
Setiap marketplace juga sudah punya platform iklannya masing-masing. Tokopedia punya TopAds. Shopee punya Iklanku.

Platform iklan milik e-commerce ini lebih baik daripada iklan kita di FB / IG, diarahkan ke marketplace. Tingkat konversinya juga lebih besar.
Nah nanti kita evaluasi tuh. Apakah...
- Materi iklannya sudah cukup menarik?
- Audiensnya sudah sesuai?
- Channelnya sudah tepat? (FB / IG / Marketplace)
- Hasilnya sudah sesuai harapan atau belum
Setelah itu, penting juga untuk kita minta feedback orang-orang untuk earned media kita. Bisa mereka yang posting, atau kita hubungi dan kita posting testimoni mereka. Ini akan meningkatkan trust dari calon pembeli.
Kalau misalnya ada sentimen negatif, segera selesaikan karena akan jadi jejak digital. Minimal kalau dibaca sama orang lain, kita sudah beritikad baik mendengarkan dan melakukan perbaikan.
Terakhir yang paling penting, adalah semuanya diukur.

Apakah funnelingnya sudah sesuai?
https://twitter.com/andinrahmana/status/1342762707980673026

Evaluasi social media :
https://twitter.com/andinrahmana/status/1316576177574666240

Tweetnya sudah limit 😂
Semoga bermanfaat ya untuk teman-teman UMKM 🙏
You can follow @andinrahmana.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled:

By continuing to use the site, you are consenting to the use of cookies as explained in our Cookie Policy to improve your experience.