Read on Twitter
Hai! Aku mau bahas vaksin SINOVAC ya jadi, BPOM sudah mengumumkan hasil sementara uji klinis fase 3 vaksin Sinovac di Indonesia memiliki efikasi 65.3%.
Efikasi 65.3% itu artinya dari 100 orang dengan vaksin Sinovac, ada sekitar 35 orang yg masih bisa terkena infeksi COVID19. Nah sedangkan dari 100 orang tanpa vaksin sinovac, 100 org terkena infeksi COVID19.
Di penelitian ini, relawan dibagi menjadi 2 grup. Vaksin & placebo, semua relawan tidak tau dia diberikan vaksin ato placebo (bukan vaksin, biasanya dgn larutan normal saline). Terus dilihat hasilnya.
Nah dari hasil tsb berarti masih ada kemungkinan terinfeksi COVID19, maka dari itu 3M tetap perlu dilakukan. Mana tau kapan kita masuk ke 65-nya dan kapan kita masuk ke 35-nya?
Vaksin Sinovac diragukan krn efikasi lebih rendah dr vaksin Pfizer (95%) atau Moderna (94.5%) krn Sinovac menghasilkan antibodi lebih rendah dibanding antibodi penyintas COVID19.
Tapi keunggulan Sinovac ini terletak pada safety (keamanan), dimana efek samping berat hanya muncul pada 0.1-1% relawan, sdgkn Pfizer 1.5%, Moderna 4.1%.
Efikasi 65% lebih baik daripada tidak sama sekali. Semakin banyak orang divaksin semakin dekat herd immunity (anggep kayak payung) kalo semua org punya payung & overlap, org yg gak pake payung juga bisa ikut berteduh.
Jangan lupa konsultasi dgn dokter dulu ya bagi individu dgn penyakit penyerta. Oh iya, Sinovac ini sudah dinyatakan halal juga oleh BPOM & MUI
ya intinya Sinovac udah diapprove utk program vaksinasi massal
ya intinya Sinovac udah diapprove utk program vaksinasi massal
Ini jawaban yang nanyain Pfizer & Moderna https://twitter.com/febrinasugianto/status/1348624548795568132
Tambahan jadi efek samping berat dari vaksin Sinovac termasuk: sakit kepala, gangguan di kulit (rash/ruam), serta diare juga dilaporkan terjadi setelah penyuntikkan vaksin. https://twitter.com/bang_bar0n/status/1348623798623354883
