Ok biar ga insecure, kita ngomongin satu skill designer yang bakal hopefully relevant terus sepanjang masa : framework thinking.
Kita mulai dari kata "framework". Apa itu framework? Apakah design thinking itu sebuah framework? Gimana kalau Human Centred Design? Adakah framework untuk melakukan competitive analysis?
Gw coba definisikan dengan 2 istilah yang sederhana:
Rule 1 = Framework adalah struktur pendukung atau konsep dasar untuk “sesuatu”.
Rule 2 = Framework terdiri dari beberapa variabel yang mempunyai hubungan
Ini contohnya:
Framework BJ Fogg’s Behavior Framework
Rule 1 = BJ Fogg’s Behavior Framework adalah konsep dasar untuk menjelaskan hal-hal yang menyebabkan sebuah tingkah laku.
Rule 2 = Framework ini terdiri dari 4 variabel -> Behavior, Motivation, Ability, Prompt.
Hubungan dari ke-4 hubungan tersebut digambarkan dengan formula B = MAP. Konsep Fogg yang mempunyai rumus B=MAP keliatan keren. Tapi gimana dengan praktisnya? Apa kita harus membuat sebuah rumus tertentu untuk bisa dikatakan berpikir dengan framework?
I think engga. Ini praktisnya buat gw: tahapan untuk membuat sebuah framework lewat 2 tahap ini:
1. Cari tahu variabel-variabel penting apa dari “sesuatu”
2. Cari tahu hubungan antara variabel-variabel itu
Gw akan kasih beberapa contoh.
1. Framework untuk mendefinisikan design problem yang hendak kita pecahkan: Kita bisa memakai Framework Problem - Outcome - Solution. Ini contohnya waktu kita lagi mau mapping problem ketika kita mau men-design landing page hotel kita.
Kita masukkan ideas, facts, dan findings ke dalam 3 variable (Problem, symptom, dan outcome).
2. Framework 2 axis. Framework ini bagus untuk mengkategorikan “sesuatu”/ membuat ketegangan antar 2 variable. Contohnya ketika kita mendesign Search Result Page card untuk flight, kita memetakan design dari beberapa OTA menurut dua variabel: affordance dan size (compactness)
lalu kita petakan masing2 design ke diagram 2 axis itu. Lalu kita buat decision, kira2 design yg baru mau seperti apa tradeoff diantara 2 variable itu.
3. Framework Hero’s journey. Atau ketika kita ingin mendesign susunan cerita t-passport (catatan akhir tahun 2020) kita memakai framework hero’s journey dimana ada tahapan orientation - complication - dan resolution
Ada banyak sekali framework yang bisa kita buat atau kita juga bisa mengadaptasi dari framework-framework yang sudah ada. Beberapa bentuk visualisasi framework yang lumayan sering dipakai di dunia design: Journey Map, Diagram Venn, Bullseye, Pyramid hierarchy, Spider diagram,
simple table, relationship map, roadmap, 1 axis, etc.
Tujuan utama dari framework ini menurut gw ada 2:
1. Sbg artifact yang memudahkan kita untuk menjelaskan ide, fakta, findings, insights, konsep dunia nyata ke dalam bentuk yang abstract - aligning semua stakeholders kita akan satu hal yg sama.
2. Membantu kita untuk membuat keputusan design secara terstruktur berdasarkan manipulasi dari bentuk abstract tersebut.
Framework thinking sendiri bukanlah sesuatu yang kita bisa jago setelah membaca satu dua buku. Tapi itu adalah sebuah craftsmanship yang perlu terus kita latih. Selamat melatih otot berpikir secara abstraknya teman2 yang ga mau kehilangan pekerjaan nantinya 😜!
You can follow @SumitroYoel.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled:

By continuing to use the site, you are consenting to the use of cookies as explained in our Cookie Policy to improve your experience.