“Emang apa sih bedanya copywriter dan content writer?”

Ya lagi-lagi, ini adalah pertanyaan yang sering muncul pas aku lagi ngisi workshop copywriting. Nggak perlu fa-fi-fu, mari kita bahas.

Utas!
Perbedaannya bisa diliat dari gaya tulisan, tujuan menulis, dan media placement buat tulisan.

Copywriter nulis dgn persuasif biar berhasil mempromosikan sampe bikin target merasa terlibat dalam campaign, hingga akhirnya si target melakukan aksi/beli produk dari brand atau jasa.
Content writer jenis tulisannya informatif dan edukatif. Makanya tulisan content writer itu lengkap dan panjang. Sering liat artikel yang “deep” untuk mengulas produk suatu brand? Nah! Itu yang bikin content writer.
Gaya tulisan:
Copywriter nulis banyakan singkat-singkat. Contoh: tagline, headline, bikin script VO berdasarkan durasi—tapi tergantung placementnya juga.

Content writer nulis banyakan panjang. Karena dia kudu nulis selengkap-lengkapnya tuh di artikelnya.
Media placement:
Copywriter banyak main di media placement seperti billboard, banner & landing page, newsletter, sosmed, kadang bikin script buat TV atau radio, pop up, push notif.

Content writer biasanya nulis artikel buat di website atau di blog tertentu.
Keduanya sama-sama jualan, makanya di akhir tulisan kadang diselipin CTA (call to action) biar si targetnya pergi ke website atau beli produk, cuma emang pembawaan tulisannya aja yang beda.
Omong-omong, boleh mampir ke IG aku http://instagram.com/dewisutrisno_  karena mau aku seriusin bikin guide tentang copywriting.
You can follow @dewisutrisno_.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled:

By continuing to use the site, you are consenting to the use of cookies as explained in our Cookie Policy to improve your experience.