Persekusi Yahudi Eropa sebagai inspirasi kisah Eldia di AOT: utas komparasi 3 tema utama pada kedua bangsa. https://twitter.com/gilangbinlukman/status/1335920619024740355
1. THE CHOSEN PEOPLE

Eldia dikisahkan sebagai bangsa “spesial” karena mayoritas penduduknya (Subjects of Ymir) bisa berubah menjadi Titan. Kemampuan yang tidak dimiliki bangsa lain ini menjadikan Eldia kekuatan yang paling ditakuti pada masanya.
Konsep keunikan dan keterpilihan ini serupa dengan narasi kolektif Yahudi sebagai “goy qodesh/holy nation”

Keterpilihan bangsa Yahudi dinisbatkan kepada perjanjian Tuhan dengan Nabi Ibrahim (Abrahamic Covenant) dan diwahyukannya Torah kepada Nabi Musa (Mosaic Covenant).
Sedangkan pada kasus Eldia, keunikan sejarah mereka berawal dari kontrak antara Iblis dan Ymir—nenek moyang pertama yang memiliki kekuatan Titan.

Konsep ceritanya serupa, pelaku dan isi perjanjiannya beda.
2. ILLS OF SOCIETY

Dengan kebangkitan Marley pasca "The Great Titan War" (巨人大戦), Eldia berakhir menjadi bangsa minoritas yang dilemahkan. Mereka didiskriminasi dan dibenci sebagai “monster” dan “sampah masyarakat”.
Kebencian ini mendarah daging menjadi rasisme yang akut.

Di episode perdana Final Season kemarin bahkan ada adegan dimana pasukan musuh tidak sudi diobati oleh seorang Eldia karena ia tidak ingin terkena "najis" bangsa hina tersebut.
Narasi kebencian ini serupa dengan propaganda Antisemit di Eropa beberapa abad silam.

Ambil contoh mitos "blood libel" dimana Yahudi kerap dituduh mencuri bayi-bayi Kristen yang diambil darahnya untuk dituangkan di adonan roti sebagai ritual di Hari Raya Pesach (Passover).
Di kota Bern di Swiss bahkan ada sebuah patung mirip Titan yang memakan bayi-bayi.

Dari penelusuran saya di arsip kota tersebut, ada dugaan kuat bahwa patung ini terinspirasi mitos "blood libel" di atas. Topinya pun juga mirip dengan model "pointed hat" Yahudi pada masa itu.
Anggapan bahwa Yahudi memiliki "gen kotor" mendorong rezim Nazi Jerman untuk melakukan pembantaian yang kita kenal dengan Holocaust.

Pada Nuremberg Law yang mereka terbitkan, terdapat diagram yang membantu rezim menentukan mereka yang terkotori gen Yahudi dan mesti dimusnahkan.
Sebagaimana minoritas Eldia yang dipaksa tinggal di dalam "interment zone", di beberapa kota di Eropa juga terdapat "ghetto" khusus tempat Yahudi tinggal.

Saya sendiri pernah berkunjung ke ghetto Yahudi di Krakow tahun 2018, namun hari ini temboknya sudah diruntuhkan.
Kesamaan terakhir adalah diwajibkannya pemakaian "badge" sebagai bentuk pembeda antara ras dominan dan ras inferior.

Menariknya, baik pada kasus Eldia maupun Yahudi Eropa (pada zaman Nazi), penanda mereka sama-sama berupa badge bintang berwarna kuning.

Kebetulan semata?
3. PROVING LOYALTY

Minoritas Eldia di Marley kerap dituntut untuk membuktikan bahwa mereka anggota baik di tengah masyarakat yang mematuhi budaya dominan.

Para prajurit Eldia bahkan harus siap mati demi membuktikan loyalitas mereka pada Marley—bahwa mereka kawan, bukan lawan.
Tekanan yang sama juga dialami oleh Yahudi Eropa.

Pada akhir abad ke-18, muncul gerakan masif Yahudi "asimilasionis". Dalam merespon tuduhan bahwa Yahudi itu alien di Eropa, mereka siap mengkompromikan tradisi agar tidak terlihat berbeda dengan mayoritas.
Karya Moriz Oppenheim ini melukiskan seorang prajurit Yahudi yang pulang ke keluarganya.

Tampak sang prajurit tidak lagi memakai "kippah" (topi kecil Yahudi). Sebagai prajurit ia juga harus tetap siaga di hari Sabtu, meski Taurat melarang bekerja pada hari tersebut.
Sering kali mereka harus merendahkan kaumnya sendiri yang kolot dan menolak modernisasi. Inilah mengapa Yahudi asimilasionis kerap bertengkar dengan Yahudi Ortodoks.

Di episode kemarin, Gaby bahkan siap membantai "Eldia lama" karena hanya "Eldia modern" lah yang pantas hidup.
Tapi selelah dan sepayah apapun usaha untuk membuktikan diri mereka sebagai minoritas loyal, Eldia dan Yahudi selamanya dipandang “not good enough” di mata mayoritas.
Meski unit Eldia sudah berjuang mati-matian, sang komander Marley tetap angkuh ketika mendapat saran dari Colt Grice.

"Seorang Eldia berani-beraninya memberi perintah?", ujarnya.
Cerita serupa kita temukan di "Dreyfus Affair" tahun 1894.

Alfred Dreyfus adalah prajurit Prancis beridentitas Yahudi. Ia dituduh membocorkan rahasia negara ke Jerman. Pasca bertahun-tahun dipenjara, Dreyfus dibebaskan tahun 1906 karena terbukti tidak bersalah.
Kisah Dreyfus menggambarkan bahwa upaya Yahudi untuk membuktikan loyalitas mereka tidak berbanding lurus dengan hasil. Nyatanya, seseorang tetap bisa dituduh dengan mudah sebagai pengkhianat tanpa bukti kuat, hanya karena ia Yahudi.
Kisah ini dikabarkan sampai ke telinga Theodore Herzl. Kemalangan Dreyfus menjadi sumber inspirasi Herzl untuk mengumpulkan Yahudi Eropa dalam gerakan Zionisme.

Ia memimpikan sebuah negara di "tanah nenek moyang" bangsa Yahudi dimana mereka bisa hidup dengan aman dan bangga.
Apakah ini juga akan menjadi final arc AOT? Eren mengumpulkan bangsa Eldia yang tersebar, untuk mengembalikan kejayaan Eldia di homeland mereka?

Sebagai seseorang yang sekadar menonton anime tanpa mengikuti perkembangan terakhir di manga, saya hanya bisa berspekulasi.
https://twitter.com/gilangbinlukman/status/1341289091707658240?s=20
You can follow @gilangbinlukman.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled:

By continuing to use the site, you are consenting to the use of cookies as explained in our Cookie Policy to improve your experience.