Daripada terus-terusan sibuk memaki mensos biadab itu, mendingan kita fokus saja membantu warga yang benar-benar terdampak Corona.
A thread 
Lokasi: Palbapang, Bantul, Yogyakarta


Lokasi: Palbapang, Bantul, Yogyakarta
Btw, saya bilang begitu bukan karena yth. pak mensos tidak layak untuk dimaki.
Melainkan rasanya segala pisuhan yang ada tidak akan pernah cukup untuk menggambarkan kelakuan blio yang satu ini.
Melainkan rasanya segala pisuhan yang ada tidak akan pernah cukup untuk menggambarkan kelakuan blio yang satu ini.
Beberapa minggu yang lalu saya menyaksikan sendiri bagaimana warga kurang mampu di daerah Bantul Yogyakarta berebut makanan gratis di halte sedekah yang terletak di depan balai desa Palbapang.
Halte sedekah ini merupakan halte yang berisikan sebuah etalase.
Di mana etalase ini berfungsi untuk menaruh makanan bagi yang ingin bersedekah maupun mengambil makanan bagi yang membutuhkan.
Di mana etalase ini berfungsi untuk menaruh makanan bagi yang ingin bersedekah maupun mengambil makanan bagi yang membutuhkan.
Berbeda dengan hari-hari biasanya, setiap jum'at pagi, komunitas yang beranggotakan ibu-ibu bernama Katupadumai (inisiator halte sedekah) membagikan lebih banyak nasi berjumlah 100an porsi nasi gratis untuk umum.
Sebelum ibu-ibu ini datang ke halte sedekah untuk menaruh ratusan nasi bungkus itu, puluhan warga biasanya sudah menunggu di depan halte.
Saya melihat banyak yang datang dengan berjalan kaki berkilo-kilo jauhnya, menaiki sepeda ontel, atau motoran.
Para warga ini banyak juga yang mengajak keluarga dan anak-anaknya yang masih kecil, karena satu orang hanya diperbolehkan mengambil satu porsi nasi bungkus.
Para warga ini banyak juga yang mengajak keluarga dan anak-anaknya yang masih kecil, karena satu orang hanya diperbolehkan mengambil satu porsi nasi bungkus.
Namun, ada kalanya mereka yang sudah berjalan jauh-jauh justru kehabisan nasi begitu sampai di halte.
Kurang lebih 100an porsi nasi bungkus itu bisa ludes hanya dalam waktu kurang dari 30 menit.
Kurang lebih 100an porsi nasi bungkus itu bisa ludes hanya dalam waktu kurang dari 30 menit.
Keberlanjutan halte ini begantung pada dana sumbangan yg masuk dari masyarakat.
Saya ingin tidak ada warga yg kecelik lagi sesampainya di halte.
Karena saya bisanya hanya bantu dengan bikin thread, maka ya saya bikin thread. Kamu juga bisa bantu dengan retweet thread ini btw.
Saya ingin tidak ada warga yg kecelik lagi sesampainya di halte.
Karena saya bisanya hanya bantu dengan bikin thread, maka ya saya bikin thread. Kamu juga bisa bantu dengan retweet thread ini btw.
Akhirul kalam, saya ingin membagikan link donasi bagi manteman yang ingin membantu.
Banyak perut-perut kosong di sekitar kita yang tidak tahu mau makan apa hari ini.
Klik "DONASI SEKARANG"
Masukkan Nominal Donasi
Pilih Metode Pembayar https://kitabisa.com/ambilmakangratis?utm_source=socialsharing_donor_ios_cf3e1f065dfc23ef2d99fb2cf98d550b&utm_medium=CampaignPage_nativeshare&utm_campaign=Campaign
Banyak perut-perut kosong di sekitar kita yang tidak tahu mau makan apa hari ini.
Klik "DONASI SEKARANG"
Masukkan Nominal Donasi
Pilih Metode Pembayar https://kitabisa.com/ambilmakangratis?utm_source=socialsharing_donor_ios_cf3e1f065dfc23ef2d99fb2cf98d550b&utm_medium=CampaignPage_nativeshare&utm_campaign=Campaign
Saya jadi teringat perkataan salah satu pengurus katupadumai ketika saya tanya apa yang membuat mereka semangat menjalankan halte sedekah ini.
Katanya, "Saya ingin melanjutkan halte sedekah ini karena banyak yang menanti, Mbak..."
Katanya, "Saya ingin melanjutkan halte sedekah ini karena banyak yang menanti, Mbak..."
"Terkadang saya berpikir, ya Allah segoku sing mung sewungkus iki akeh sing nunggu..."
(Ya Allah, nasiku yang hanya sebungkus ini banyak yang menanti..)
(Ya Allah, nasiku yang hanya sebungkus ini banyak yang menanti..)