"Maaf followernya masih di bawah kisaran angka yg dibutuhkan utk campaign"

Ketika mindset ahensinya masih gini, dijamin ngga bakal banyak kreator Indonesia yg bisa bersaing di ruang global.
Kreator/influencer Indonesia dipaksa utk mendapatkan angka tertentu, padahal secara kualitas kontennya sudah sangat baik & bisa bersaing di ruang global.

Dan akhirnya terjebak mengejar jumlah follower demi masuk radar industri & ahensi dalam negeri.
Buat kreator yang jumlah followernya sedikit (atau ngga masuk itungan menurut ahensi lokal) jangan berkecil hati. Tetep bikin bikin sesuai isi hati, sesuai minat dan banyak pamer karya di luar. Banyak ahensi luar yg lebih mengutamakan isi kontennya, bukan angka follower.
Satu lagi contoh kreator lokal yg berhasil nemu celah utk ruang global, yaitu @PendekarCyborg. Walau secara angka kecil, tapi dia bisa diajak kerja sama oleh studio NYC. Dan kantornya pun masih satu area dng rumah gue :D
Point is, angka itu tetep penting buat ukuran tapi bukan dijadikan sebagai parameter utama. Buat para kreator, parameter utamanya adalah apa yg ada di hati kamu, minat kamu, keisengan kamu, ide kamu.
Ini juga bukan opini gue thok, tapi dari pengalaman apa yg gue lihat di luar - termasuk rumusan di kantor sekarang. Ada istilah atau kategori "influencer by heart" & "influencer by number". Semua punya porsi & peran sesuai kapabilitasnya.
"Bisa ngga dua kategori itu digabung?"

Bisa banget. Liat aja kreator macam Zach King atau Kevin B Parry. Dimulai dari sesuatu yg mereka bener2 suka, sesuai minat/passion mereka. Eh tau2 kok banyak penggemar & sekarang udah gemah ripah loh jinawi.
"Situ enak sekarang followernya udah lumayan & udah mapan"

1. Jumlah follower itu naik turun.
2. Gue baru bener2 dibilang mapan nanti kalau udah tutup usia.
3. Gue bisa sampai di sini karena ada perjalanan sekian dekade, berbekal minat & impian dari kecil.
Satu contoh lagi https://twitter.com/aliefmaulana_/status/1335259277984927744?s=20
"Anda berkarya butuh berapa lama utk bisa akhirnya masuk radar orang lain atau agency?"

Dari kecil, mulai bikin proyek iseng dari beberapa dekade silam hingga akhirnya jadi proyek serius spt ini. https://twitter.com/pinotski/status/1155837823779594240?s=20
Ada banyak cara utk bisa masuk dalam radar ahensi atau brand. Buat gue, bikin sesuatu dengan sepenuh hati adalah salah satu cara. Itu sebabnya, PDKT-nya lebih ke brand. Begitu brand atau calon klien jatuh hati semua akan lebih lancar, regardless angkanya.
"Tapi ahensi ngga bisa sepenuhnya disalahin, krn semua balik ke kemauan klien/brand yg butuh jumlah followers"

Bener. Itu mindset murni krn bisnis. Mirip dng stasiun TV, yg bergantung pada selera penonton utk mendapatkan porsi iklan yg besar.
Ngga sepenuhnya salah. Tapi, seperti yg gue alami dulu di TV, jadi tidak ada kemauan utk berinovasi, tidak siap rugi sekian persen utk ambil resiko mencoba hal baru.

Industri kreatif tidak akan pernah matang jika tidak ada usaha berlatih mencoba hal baru.
Gue bisa ngomong gini bukan krn gue udah berollower lumayan tapi gue nemu banyak cara utk masuk radar brand/klien selain dng jumlah angka follower. 2013 tim Twitter ngundang gue ke London bukan krn gue seleb dng follower puluhan ribu, ratusan ribu. Alasan mereka: https://twitter.com/pinotski/status/1335288845626200066
Gue bisa ngomong gini krn masih banyak ahensi lain yg bisa melihat kualitas konten kreatornya. Gue ngga perlu jadi influencer dng follower ratusan ribu atau jutaan utk bisa jadi influencer yg di-hire tim Disney.
So, create your best. Jangan berkecil hati jika kamu (spt yg nge DM sori gue jadiin thread 😆) mendapatkan respon spt itu. Jika kamu bisa menunjukkan potensi, passion kamu, akan ada ahensi yg melirik kamu, baik dalam negeri atau luar negeri.
Create your own thing. Touch people’s heart. Put something wonderful out there. They will come to you, eventually.

Mangat teman teman! ❀
You can follow @pinotski.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled:

By continuing to use the site, you are consenting to the use of cookies as explained in our Cookie Policy to improve your experience.