

Apakah kamu atau pasanganmu tahu apa yg kalian inginkan dalam suatu hubungan? Ayo kita cari tahu!
A Thread.
5 Love Languages atau 5 Bahasa Cinta adalah cara seseorang mengespreksikan perasaan atau rasa cintanya kepada orang lain.
Jadi, jika Love Languages nggak didapatkan, seseorang (mungkin) tidak akan merasa dirinya dicintai dengan baik.
Jadi, jika Love Languages nggak didapatkan, seseorang (mungkin) tidak akan merasa dirinya dicintai dengan baik.
Love Language dibagi menjadi 5 bagian.
1.Words of Affirmation (Cinta dengan ungkapan kata-kata)
2.Quality Time (Kualitas waktu bersama)
3.Receiving Gift (Pemberian hadiah)
4.Acts of Services (Siap melayani)
5.Physical Touch (Sentuhan fisik)
1.Words of Affirmation (Cinta dengan ungkapan kata-kata)
2.Quality Time (Kualitas waktu bersama)
3.Receiving Gift (Pemberian hadiah)
4.Acts of Services (Siap melayani)
5.Physical Touch (Sentuhan fisik)
1.Words of Affirmation
Adalah Bahasa bagi mereka yang senang mendengar ungkapan seperti “Aku sayang kamu…” atau “Aku cinta kamu…”
Ini membuat mereka yakin kalo mereka dicintai. Sebaiknya, ungkapan ini juga dapat diungkapkan langsung dengan tulisan atau lisan yang jelas.
Adalah Bahasa bagi mereka yang senang mendengar ungkapan seperti “Aku sayang kamu…” atau “Aku cinta kamu…”
Ini membuat mereka yakin kalo mereka dicintai. Sebaiknya, ungkapan ini juga dapat diungkapkan langsung dengan tulisan atau lisan yang jelas.
2.Quality time
Adalah Bahasa bagi mereka yang senang menghabiskan waktu bersama pasangan seperti ngobrol secara langsung atau melalui telepon, video call.
Selain itu bisa juga dengan menonton film atau melakukan apapun yang bisa membuat mereka menghabiskan waktu bersamaan.
Adalah Bahasa bagi mereka yang senang menghabiskan waktu bersama pasangan seperti ngobrol secara langsung atau melalui telepon, video call.
Selain itu bisa juga dengan menonton film atau melakukan apapun yang bisa membuat mereka menghabiskan waktu bersamaan.
3.Receiving Gift
Adalah Bahasa mereka yang menyukai pemberian kado dari pasangan. Soal harga atau bentuk barangnya sih, bukan masalah. Tapi lebih ke usaha dan makna di balik pemberian itu.
Hal juga ini berarti kamu berusaha memikikan hal yang membuatnya Bahagia.
Adalah Bahasa mereka yang menyukai pemberian kado dari pasangan. Soal harga atau bentuk barangnya sih, bukan masalah. Tapi lebih ke usaha dan makna di balik pemberian itu.
Hal juga ini berarti kamu berusaha memikikan hal yang membuatnya Bahagia.
4.Acts of Services
Adalah Bahasa bagi mereka yang senang jika dibantu atau dilayani dengan tindakan, seperti dibuatkan sarapan atau bekal, diantar atau dijemput, beberes kost-an atau apapun yang dapat meringankan pekerjaan dan tanggung jawab pasanganmu.
Adalah Bahasa bagi mereka yang senang jika dibantu atau dilayani dengan tindakan, seperti dibuatkan sarapan atau bekal, diantar atau dijemput, beberes kost-an atau apapun yang dapat meringankan pekerjaan dan tanggung jawab pasanganmu.
5.Physical Touch
Adalah Bahasa bagi mereka yang senang dengan sentuhan fisik untuk meyakinkan bahwa mereka dicintai. Seperti dipeluk, dicium atau digenggam. Aku rasa semua orang sudah paham tentang Bahasa cinta yang satu ini. Disentuh saat berdekatan, siapa yang tidak suka?
Adalah Bahasa bagi mereka yang senang dengan sentuhan fisik untuk meyakinkan bahwa mereka dicintai. Seperti dipeluk, dicium atau digenggam. Aku rasa semua orang sudah paham tentang Bahasa cinta yang satu ini. Disentuh saat berdekatan, siapa yang tidak suka?
Setelah kamu membaca 5 Bahasa Cinta di atas, saat ini kamu pasti sudah menemukan mana Bahasa Cinta yang paling kamu butuhkan dari pasanganmu. Tidak harus berurutan. Tapi, sebaiknya kamu juga tahu seperti apa Bahasa Cinta milik pasanganmu.
Siang itu, di Tempo Gelato Jakal, temanku yang mengenalkan teori ini berkata padaku:
"Aku bukan orang yang suka diberi kata-kata cinta. Menurutku itu nggak penting.”
“Jadi Words of Affirmation bukan Bahasa prioritasmu?” tanyaku.
Dia mengangguk. “Yap. Bukan.”
"Aku bukan orang yang suka diberi kata-kata cinta. Menurutku itu nggak penting.”
“Jadi Words of Affirmation bukan Bahasa prioritasmu?” tanyaku.
Dia mengangguk. “Yap. Bukan.”
"Jadi kalo pasanganmu setiap hari mengirimkan pesan berisi ungkapan sayang, cinta dan sebagainya, gimana?” tanyaku lagi.
Dia mengangkat bahu. “Itu nggak akan berarti apa-apa buatku. Aku tidak merasa dicintai dengan cara seperti itu.”
Dia mengangkat bahu. “Itu nggak akan berarti apa-apa buatku. Aku tidak merasa dicintai dengan cara seperti itu.”
“Gimana denganmu?” dia bertanya balik.
Aku bingung menerawang. “Aku lebih mengutamakan Physical Touch. Aku suka disentuh.”
“Oke, berarti kamu bukan orang yang bisa LDR.” Tandasnya.
Aku manggut-manggut. “Tapi, kalo boleh bilang sih, aku butuh kelima Bahasa Cinta ini.”
Aku bingung menerawang. “Aku lebih mengutamakan Physical Touch. Aku suka disentuh.”
“Oke, berarti kamu bukan orang yang bisa LDR.” Tandasnya.
Aku manggut-manggut. “Tapi, kalo boleh bilang sih, aku butuh kelima Bahasa Cinta ini.”
“Memang, tapi ada yang harus dijadikan prioritas, mana yang paling kamu butuhkan, itu yang akan menjadi pertimbanganmu dengan pasanganmu.” Jelasnya. “Lagipula, semua orang ingin kelima hal ini tapi belum tentu juga bisa memberikan kelimanya.”
“Oke, gimana kalo aku ingin pacarku selalu memberikan kata-kata cinta tapi dia kadang malas atau jarang memberikan itu?” tanyaku lagi. “Pasti ada win-win solution-nya dong?”
Dia menggeleng. “nggak ada yang namanya win-win solution.”
Aku menatapnya bingung. “kenapa nggak ada?"
Dia menggeleng. “nggak ada yang namanya win-win solution.”
Aku menatapnya bingung. “kenapa nggak ada?"
“Yaa, ketika seseorang harus melakukan sesuatu yang tidak mereka sukai, maka hal itu akan menjadi sebuah keterpaksaan.” Ungkapnya. “Seseorang bisa saja bertahan atas nama cinta. Tapi sampai kapan?”
Aku manggut-manggut lagi. Rasanya seperti tercerahkan.
Aku manggut-manggut lagi. Rasanya seperti tercerahkan.
“Jadi, ketika Bahasa Cintamu dan Bahasa Cinta pasanganmu cocok, artinya kalian bisa saling take and give dengan tulus tanpa sebuah keterpaksaan. Intinya, hubungan yang tulus itu tidak membuat kalian terpaksa menjadi orang lain.” Jelasnya.
"Language itu kan soal komunikasi, jadi Love Language itu how you communicate your love or affection." Tambahnya.
"Just because you send 100 gifts doesn't mean you communicated your love, if the person you're sending the gift to doesn't care about gifts."
"Just because you send 100 gifts doesn't mean you communicated your love, if the person you're sending the gift to doesn't care about gifts."
"Seringkali kita melakukan banyak sekali hal tapi sedikit efeknya. Padahal, mungkin saja ada 1 hal kecil yang justru bikin seseorang merasa sangat berarti dan merasa dicintai."
Aku manggut-manggut lagi.
"Ada yg dilakukan sekali, tapi bisa berperan jadi hal yg paling dinanti. Ada yg dilakukan berkali2 tapi tidak begitu berarti."
"Ada yg dilakukan sekali, tapi bisa berperan jadi hal yg paling dinanti. Ada yg dilakukan berkali2 tapi tidak begitu berarti."
"Kamu tahu kenapa bisa begitu?" Tanyanya.
"Kenapa?" Aku bertanya balik.
"Kamu bisa ngerasa gitu bukan karena yang dilakuin itu adalah sesuatu yang besar, tapi karena sesuatu yang dilakuin itu sesuai dengan Love Language-mu." Tandasnya.
"Jadi pesannya benar-benar tersampaikan."
"Kenapa?" Aku bertanya balik.
"Kamu bisa ngerasa gitu bukan karena yang dilakuin itu adalah sesuatu yang besar, tapi karena sesuatu yang dilakuin itu sesuai dengan Love Language-mu." Tandasnya.
"Jadi pesannya benar-benar tersampaikan."
"Aku pernah baca thread di Reddit." Katanya lagi. "Ada cewek yg notice kalau cowoknya punya 2 waktu alarm."
"5.30 dan 5.35"
"Ternyata alarmnya itu disetting kayak gitu supaya cowoknya bangun 5.30, cuddle sama si cewek, terus alarm kedua buat penanda kalau udah cuddle 5 menit."
"5.30 dan 5.35"
"Ternyata alarmnya itu disetting kayak gitu supaya cowoknya bangun 5.30, cuddle sama si cewek, terus alarm kedua buat penanda kalau udah cuddle 5 menit."
"5 minutes of cuddle is really short."
"But how the person ensured his partner gets at least 5 minutes cuddle everyday is a big thing."
"Tapi kalau ceweknya Love Language-nya bukan physical touch ya percuma."
"But how the person ensured his partner gets at least 5 minutes cuddle everyday is a big thing."
"Tapi kalau ceweknya Love Language-nya bukan physical touch ya percuma."
Sekilas percakapanku di atas dengan seorang teman telah membuatku sadar akan sesuatu.
Suatu ketika aku pernah meminta seseorang selalu berkabar denganku, karena bagiku setiap kabar yg diberikannya padaku membuatku merasa spesial, dianggap, dan dicintai. Ya, itu Love Language-ku.
Suatu ketika aku pernah meminta seseorang selalu berkabar denganku, karena bagiku setiap kabar yg diberikannya padaku membuatku merasa spesial, dianggap, dan dicintai. Ya, itu Love Language-ku.
Tapi, ternyata itu bukanlah kebiasaannya untuk mengabari. Dia akhirnya mundur krn merasa terkekang dengan itu. Ya, itu bukan Love Languange dia. Dan dia tidak bisa memenuhi itu karena merasa berkabar setiap saat bukanlah hal yang penting.
Aku paham bahwa mencocokkan 'bahasa' itu perlu agar kita bisa saling berkomunikasi. Aku baru menyadarinya sekarang. Bahwa ada hal-hal yg telah menjadi prinsip dan tidak mudah untuk diubah. Bahkan, modal cinta saja rasanya tidak cukup.
Sekarang, apa kamu sudah menemukan seperti apa bahasa cintamu? Apakah cocok untuk berkomunikasi dengan bahasa cinta milik calon atau pasanganmu?
Atau... Ada yang terpaksa menjalaninya setiap hari dengan itu...?
Terima kasih sudah membaca.
Atau... Ada yang terpaksa menjalaninya setiap hari dengan itu...?
Terima kasih sudah membaca.
