Majapahit memang tidak kuasai seluruh Kepulauan Asia Tenggara—sebagaimana bertahun-tahun di[salah]pahami & disebarkan kemana-mana.

Tp, jika orang Indonesia memilihnya ketika cari akar kebanggaan ke zaman Proto Indonesia, apa keliru?
Jangan-jangan dlm hal mencari akar kebanggaan di antara zaman Proto Indonesia, orang sini aslinya ga benar-benar punya banyak pilihan?

Kalau bukan menonjolkan Majapahit, kita bisa memilih peradaban atau kemaharajaan apa saja lagi sih?

Bukan Nederland Oost Indie kan tentunya?
Ini kita bicara soal kemaharajaan yg bisa kita bilang punya poin di atas rata-rata atau malah tinggi dlm hal:
-durasi eksis
-luas teritori
-luas wilayah pengaruh hegemoni
-jumlah & ukuran peninggalan arsitektur
-jumlah & mutu warisan sumber tertulis
-hal menonjol scr teknologi
Jangan-jangan Majapahit memang yg memiliki poin rata-rata tertinggi dalam 6 kriteria untuk mengukur peradaban/kemaharajaan pd sepanjang zaman Proto Indonesia yang perlu di-highlight?
*Ambil jeda dulu, nyeruput kopi ...
Dalam linimasa peradaban Kepulauan Asia Tenggara, Majapahit punya sejumlah pendahulu/predesesor (Sriwijaya, Medang, Kahuripan, Panjalu-Kadiri, Singhasari)
& penyambung/suksesor (Demak, Mataram, Banten, Aceh, Gowa Tallo).
Masing-masing dari mereka punya nilai lebih.
Dalam beberapa poin, baik pendahulu maupun penyambung Majapahit ternyata ada yg punya prestasi pencapaian melampaui Majapahit.
Namun, bagaimana soal rerata untuk rangkaian parameter di bawah ini?
Sayangnya tidak semerata Majapahit. https://twitter.com/sefkelik/status/1334402064466624512?s=19
*sambungan utas kemarin

Mungkin ada baiknya kita urai satu per satu kemaharajaan-kemaharajaan penting Proto Indonesia yg secara linimasa berada sebelum maupun setelah Majapahit.

Setuju?
SRIWIJAYA

PLUS:
> teritori & wilayah pengaruh terluas diyakini meliputi Pesisir Timur Sumatera, Pesisir Utara Jawa Barat, hingga diduga termasuk bbrp bagian Semenanjung Malaya—antara lain karena adanya temuan Prasasti Ligor di perbatasan Thailand & Malaysia
...
...
> terbilang maju secara hubungan diplomatik karena tampaknya memiliki kontak intensif dengan India—antara lain karena adanya temuan Prasasti Nalanda

> durasi eksistensi terbilang panjang, 2 abad mulai dari abad
VII hingga IX, atau bahkan hingga abad XI
...
...
> Punya dukungan kesejarahan dari sumber tertulis, baik hasil tulisan mereka sendiri, prasasti-prasasti pihak Sriwijaya khususnya abad VII-IX, juga catatan pihak asing khususnya dari pihak Tiongkok
...
MINUS:
> daftar para penguasa bertakhta, silsilah dinasti penguasa, juga rincian administrasi pemerintahan yang dijalankan masih belum sepenuhnya jernih

> peninggalan arsitek sejauh ini terbilang kurang menakjubkan dari segi ukuran kemegahan, keindahan maupun persebaran
...
...
> Sejauh ini tidak meninggalkan warisan kitab

> Sejauh ini belum terbukti eksplisit memiliki temuan atau mewariskan teknologi tertentu yang menonjol pada zamannya
MEDANG

PLUS:
> Mewariskan banyak peninggalan arsitektur berupa candi di Dataran Prambanan, Kedu, Dieng, serta sekitar lereng Merapi, Ungaran, & sekitar Rawa Pening

> Candi-candi peninggalannya mencapai level keindahan maupun kemegahan yg tak tertandingi di sepanjang Jawa Kuna..
... dengan contoh utama: Borobudur, Prambanan, Sewu, Kalasan, Plaosan, Ngawen, Mendut, & Sojiwan

> Mampu bertahan setidaknya 2 abad dari abad VIII hingga X dng pencapaian teritori terluas meliputi Jawa Tengah & Jawa Timur

> Warisan prasasti sangat banyak & tersebar luas
...
...
> Daftar penguasa bertakhta, silsilah dinasti berkuasa, hingga sistem administrasi pemerintahan terbilang cukup rinci

> Agaknya mampu mengembangkan kehidupan masyarakat beragama Hindu maupun Buddha yang saling berdampingan dng baik
...
MINUS:
> Kontrol thdp kawasan pesisir agaknya lemah—ditandai dng pilihan ibukota yang cenderung berada jauh di pedalaman

> Masih jadi pertanyaan apakah memang sudah memiliki peninggalan susastra/kitab. Kalau pun iya, levelnya agaknya baru sebatas penyaduran karya asal India
...
...
> Agaknya terlalu banyak melakukan pemborosan sumber daya untuk pembangunan candi-candi megah di Kedu & Dataran Prambanan sehingga lantas alami krisis serius bertepatan dng peningkatan aktivitas kegempaan & vulkanik di Jawa Tengah pd awal abad X
*Saya ambil jeda dulu. Sambungannya nantinyabadalah PLUS-MINUS kemaharajaan-kemaharajaan di Jawa Pra-Majapahit:
• Medang Isyana
• Medang Kahuripan
• Panjalu-Kadiri
• Tumapel-Singhasari
You can follow @sefkelik.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled:

By continuing to use the site, you are consenting to the use of cookies as explained in our Cookie Policy to improve your experience.