Distrik Gangnam, Seoul, dikenal sebagai ‘Beverly Hills’-nya Korea Selatan karena harga propertinya yang tinggi, toko mewah, tempat tinggal selebriti, tempat hangout mahal, hingga gedung agensi besar K-pop.
Kurang dari 50 tahun lalu, bentuknya masih begini.
Kurang dari 50 tahun lalu, bentuknya masih begini.
Tahun 1963, Seoul memperbesar area administratifnya untuk mengatasi masalah urbanisasi.
Salah satunya ke Gangnam, Gang (강) artinya sungai, Nam (남) artinya selatan.
Salah satunya ke Gangnam, Gang (강) artinya sungai, Nam (남) artinya selatan.
Pembangunan Gangnam dimulai sebagai bagian dari kebijakan penyebaran populasi Seoul, biar ga ngumpul di satu daerah padat gitu.
Distrik Gangnam mulai dibangun komplek apartemen untuk PNS dan rakyat pada awal tahun 70-an, tapi masih belum menarik minat orang karena sepi & ga ada transportasi publik yang memadai.
Pemerintah hapus pajak lisensi, bisnis, registrasi, dll tapi ga membuahkan hasil.
Pemerintah hapus pajak lisensi, bisnis, registrasi, dll tapi ga membuahkan hasil.
Pemerintah Seoul juga menyarankan kantor pengadilan, kejaksaan, balai kota, 8 lembaga keuangan dll untuk pindah ke Gangnam. Tapi yg pindah cuma Mahkamah Agungnya.
Nangis ga u, gw sih iya
Nangis ga u, gw sih iya
Akhirnya pemerintah dapet ide buat pindahin sekolah-sekolah prestisius ke Gangnam.
Ditambah pembangunan Jembatan Hannam, Jamsil, Jamsu, Yeongdong, Seongsu, Banpo, Dongho, yang menghubungkan Gangnam dengan kota2 satelit & pembangunan terminal bus menggenjot perkembangan Gangnam.
Ditambah pembangunan Jembatan Hannam, Jamsil, Jamsu, Yeongdong, Seongsu, Banpo, Dongho, yang menghubungkan Gangnam dengan kota2 satelit & pembangunan terminal bus menggenjot perkembangan Gangnam.