DONGENG SEBELUM TIDUR

"Never Take Someone For Granted"

Pernah ada yang mengatakan kalo hidup itu menarik karna kita gak pernah tau apa yang terjadi pada hari esok.

Kita ndak tau kapan kita akan sakit.
Ndak tau kapan kita nemukan titik balik.
Dan ndak tau kapan kita akan mati.
Beberapa hari terakhir dapat cukup banyak berita duka. Dan tiap berita duka itu kalo dipikir-pikir, beneran bikin kita merinding sebetulnya.

Seminggu yg lalu orangnya masih sehat. Masih sempat bertegur sapa. Eh, sekarang udah dibawa ke dalam keranda. It happened way too fast.
Kematian itu suatu konsep yg unik. Berbeda dgn konsep kemiskinan, misalnya. Kalo Anda kerja keras, punya org dalam, investasi sana sini, Anda mgkn bisa menghindari kemiskinan.

Namun tidak dgn kematian. Mau lakuin apapun jg gak akan bisa menghindarinya. Kita cuman ga tau kapan.
Sehingga tiap kali bicara soal kematian, pertanyaannya selalu sama.

Kapan??

Ndak ada yg bisa jawab. Ada yg udah usia 75 tahun tapi masih kuat naik turun tangga 3 lantai. Ada yg masih muda tp harus meninggalkan dunia krna kecelakaan di jalan, misalnya.
Semua itu kemudian membuat kita coba menikmati hidup sebaik-baiknya, bukan? We only live once. Mau kapan lagi coba? Ya kan?

Termasuk saat kita berinteraksi dengan orang yg kita sayangi. Kita ndak pernah tau kapan kita atau mereka yg dipanggil Tuhan duluan.

So......
Sebenernya, sejauh mana kita mengenali pasangan kita?

Pernahkah kita beneran menatap kedua matanya saat dia berbicara?

Pernahkah kita perhatikan senyum bibirnya saat kita bercerita?

Pernahkah kita mencoba bertanya ketika merasa ada sesuatu yg berbeda padanya?
Ini menjadi self reminder buatku juga bahwa kita seringkali memperlakukan pasangan seolah-olah dia ada buat kita selamanya.

Anda mungkin lupa dgn tanggal ulang tahunnya.

Kita lebih tertarik liat hape saat dia berbicara.

Kira ndak peduli meski kita tau matanya terlihat sembab.
We treated them as if they are not special to us.

Kita jarang menyampaikan hal penting yg emang harus disampaikan. Lebih suka diam.

Kita jarang membesarkan hatinya dengan kata2 hangat dan penuh cinta.

Kita jarang memberinya afeksi yg mgkn akan dia ingat seumur hidupnya.
Kita seolah yakin dia gak akan pergi kemana-mana. Gak akan meninggalkan kita sesampah apapun kita memperlakukannya.

The problem is... What if we're wrong?

Bagaimana seandainya kita bangun di keesokan hari dan ternyata dia ndak ada di samping kita lagi??
Bagaimana seandainya kita terlalu dalam melukai pasangan dan dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya?

Bagaimana seandainya kita lebuh milih ndak peduli saat dia berusaha meminta pertolongan?

Bagaimana seandainya kita yg terlalu cuek dan membuat dia merasa kesepian?
Faktanya, kita gak pernah tau kapan terakhir kali seseorang menghembuskan nafas, bukan?

Penyesalan akan selalu datang di akhir.
Permintaan maaf akan jadi sia-sia.
Semua canda tawanya hanya sebatas jadi kenangan saja.
Hati kita tiba2 terasa ada kekosongan yg nyata.
That's why..... We need to stop taking someone for granted.

Kita harus mulai belajar menunjukkan kalo keberadaanya spesial buat kita.

Kita belajar menguatkan saat dia merasa lemah.
Kita belajar berterimakasih atas segala kasih sayang yg telah dia berikan.
Dan ndak ada salahnya bagi kita menghancurkan tembok2 gengsi. Minta maaf saat kita melakukan hal yg salah.

Krna orang mungkin bisa memaafkan tanpa kita minta. Tapi mereka gak akan lupa. Kata2 kita yg menyakitinya bisa jadi akan terus membekas di hatinya.
Sekalipun endingnya kita ndak bisa disatukan, bukankah kalo kita meninggalkan kesan baik pada seseorang itu terasa menyenangkan?

Kita akan selalu dikenang olehnya. Dia ndak akan lupa gimana kita berarti besar dalam hidupnya. We are part of their life stories.
Manusia berubah seiring berjalannya waktu. Bukankah menyenangkan melihat pasangan kita tumbuh, berkembang, dan berubah jadi sosok yg lebih baik??

Terlebih ketika kita yg menjadi alasan dia bisa tertawa bahagia dan menikmati hidupnya dan melihat senyumnya merekah.
Mulai sekarang yok kita belajar apresiasi orang2 di sekitar kita. Melihat lebih dalam sosok pasangan kita.

Have we really understand them?
Have we really give them an appreciation?

Tiap manusia emg ndak sempurna. Namun jgn sampai kita jadi alasan dia mengeluarkan air mata.
Never take someone for granted.

Tatap matanya selagi bisa.
Genggam tangannya selagi bisa.
Dengarkan cerita suka dukanya selagi bisa.

Krna ketika kelak terpisah di dua dunia, cuman doa yg jadi bahasa rindu kita.

Panjang umur perjuangan.

Met malem.
You can follow @WidasSatyo.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled:

By continuing to use the site, you are consenting to the use of cookies as explained in our Cookie Policy to improve your experience.