Memahami Politik Intermestik Prancis Kontemporer

Sbg santrinya Mbah @ismailfahmi, yg pernah belajar Politik Prancis di Prancis, dan ngajar Politik Prancis di MK Politik Eropa Barat #Erobar di @FISIP_UI, coba jelaskan berdasarkan apa yg kupahami & kupelajari.

[A Thread]
Aku belajar & tinggal 6 thn di Prancis, selesaikan Master & Doktoralku di sana. Aku cukup paham ttg Politik Prancis - yg memang kupelajari di Kampus, plus budaya & bahasanya. Tapi, sesuai pesan Mbah @ismailfahmi: We don't claim to be neutral, but we insist on being truthful
Politik Prancis, itu cukup unik. Sangat khas. Dalam politik dalam negeri dikenal spektrum ideologis: mulai dari Ekstrim Kanan Mentok, Kanan, Kanan Tengah, Tengah, Kiri Moderat, Kiri, Kiri Radikal/Ekstrim Kiri.

Tapi utk memudahkan dibagi 3 saja: Kanan, Tengah, Kiri
Politik dalam negeri Prancis, setahuku hampir tdk pernah transaksional. Krn itu tadi, pembagian garis ideologisnya jelas. Partai politik dan underbow-nya strict dalam garis ideologis kepartaiannya. Agak susah temukan Partai Wong Cilik (Ekstrim Kiri) tp bela korporat di sana.
Begitu juga agak susah, temukan Partai aliran ultra-nasionalis (Ekstrim Kanan), yg dengungkan supremasi kulit putih, Prancis di atas segalanya, utk bersikap baik dgn imigran, meskipun imigran itu sugih, bohir, atau oligark.
Dan pertarungan ideologis, Kanan, Kiri dan Tengah di Prancis itu jadi "bataille de tous les jours" - pertempuran setiap hari. Pemilihan di Prancis, mirip di Indonesia, ada Pilpres, Pileg (Législative & Sénat), Pilkada (Régionale & Municipale), plus Pileuro (Député Éuropéen).
Untuk Pilpres, kampanyenya juga lugas, terang benderang tawaran program, visi misinya, apakah Kanan, Kiri atau Tengah. Macron itu scr partai masuk Tengah, dan dlm sejarah Pol Prancis, baru era dia bisa menang Pilpres.
@EmmanuelMacron ini awalnya Kiri, dari Partai Sosialis, tapi geser ke Kanan, jadi Tengah, dan diusung oleh Partai Baru @enmarchefr - yg awalnya adalah gerakan. Ruwetnya rezim @fhollande atasi pengangguran, turunnya pertumbuhan ekonomi & terorisme di Prancis jd point utk Macron.
Plus adanya anggapan era @NicolasSarkozy jg tdk lebih baik dari era @fhollande, warga Prancis mencari alternatif orang maupun parpol yg tidak berafiliasi pada keduanya. Pilihannya ya @EmmanuelMacron (Tengah) dan @MLP_officiel (Ekstrim Kanan).
Krn mayoritas warga Prancis saat itu (dan mungkin akan tetap begitu) gak terlalu suka yg ekstrim, @EmmanuelMacron menang.
Dalam Pemilihan Legislatif, krn pesona @EmmanuelMacron bisa terlihat bhw Tengah mengalami trend kenaikan signifikan, dan dibandingkan Kiri maupun Kanan yg cenderung turun. Masyarakat Prancis menaruh harapan besar.
Di @Senat trend kenaikan Tengah juga terlihat, meskipun tak bisa melampaui fraksi Kanan dan Kiri.
Namun di tingkatan Régionale, atau daerah, pesona @EmmanuelMacron biasa saja. Warga masih lebih senang dengan yg Kanan. Mbuh apakah karena ada kampanye biasakan makan pakai tangan kanan atau gak di baleho-baleho mirip di Kota apa gitu di Bulgaria. 😁
Di tingkat kota atau Municipale, justru trend-nya Tengah cenderung turun. Bisa jd krn Tengah hanya bisa tawarkan "ambil yg baik di Kanan, teruskan yg baik di Kiri", alias terlalu pandai menata kata tp lemah eksekusi konkritnya, warga pilih yg jelas saja: Kanan atau Kiri.
Nah karena @EmmanuelMacron dan partai Tengah kedandapan atau kewalahan di politik lokal, perlawanan-perlawanan politik hadapi pemerintah Pusat ya dari pinggiran, termasuk gerakan "gillet jaune" atau yellow vest/rompi kuning". Gak tahu apakah itu ada hub/gak dgn pohon Beringin 😁
Politik Luar Negeri Prancis, juga punya kecenderungan yg sama. Hal ini terlihat dari Pileuro atau pemilihan Député Éuropéen. Dan ini agak mengkhawatirkan, Prancis Polugrinya cenderung semakin ke Kanan! 😔
Oh iya Bu @MLP_officiel setahuku pernah terpilih jd députée européenne. Suara tertinggi utk Député européen di Paris, jatuh ke kakak kelasku di kampus, seorang ahli Geopolitik, Prof @a_chauprade - mewakili Partai Ekstrim Kanan 😔
Kembali ke Politik Kontemporer Intermestik (Internasional dan Domestik) Prancis hari ini. Aku coba buat kronologi dari 1 Sept s.d. 29 Okt 2020, sejak penerbitan kembali karikatur Kanjeng Nabi oleh Charlie Hebdo dgn #OSINT lalu aku coding, aku beri label fokus tiap info tsb.
Jadi di kronologi tsb, aku lihat fokus infonya pada: Charlie Hebdo (termasuk ttg Karikatur Nabi), Emmanuel Macron, Samuel Paty, Islam (di sini aku tdk masukkan Islamisme/islamiste/islamis - krn di Prancis istilah tsb merujuk kelompok Islam radikal), Laïcité, dan terorisme.
Ya istilah "Islamisme" atau "islamiste" atau "islamis" itu cukup complicated statusnya dlm bahasa Prancis, dan itu dibedakan dari Islam atau orang Islam (musulman/musulmane) spt penjelasanku sblmnya di https://twitter.com/syaltout/status/1320527476276097027?s=19
Dari data ini, kita bisa tahu sebenarnya, siapa/apa yg selalu jd sorotan atau oleh bbrp pihak dianggap biang masalah. Ya, Charlie Hebdo!
We should be clear on this matter. Bisa jadi bhw penerbitan (kembali) karikatur Nabi Muhammad itu benar (mnrt hukum Prancis), tp dlm situasi spt ini? Ora pener! Ekonomi Prancis bleeding krn pandemi COVID-19, banyak pengangguran, pariwisata terdampak parah, UMKM megap-megap, dll.
Dlm situasi dan kondisi spt sekarang ini di Prancis, banyak orang semakin susah hidup & perekonomiannya, selera humor jd berkurang. Dlm kondisi spt ini pula, karikatur Charlie Hebdo jd humor yg sama sekali ga lucu & cenderung provokatif. https://twitter.com/syaltout/status/1320558434773659648?s=19
Bgm ttg @EmmanuelMacron ? Beliau pertama bersuara tgl 25 Sep, pasca Teror di Paris, di dekat kantor Charlie Hebdo, bertemu & berdialog dgn Dewan Masjid Prancis @CfcmOfficiel di Istana @Elysee
Oh sik, sik... Perlu diketahui bhw Presiden / Ketua Dewan Masjid Prancis sbgmn para Imam (utk bbrp Masjid diberikan jabatan setara dgn Rektor) di Prancis, itu imam tenanan, bukan politisi/pejabat/mantan pejabat. Mayoritas hafal Al-Qur'an dan Hadits, plus paham Fiqh betulan.
Kalau dilihat pasca serangan teror 25 September 2020 di Paris itu, Dewan Masjid Prancis @CfcmOfficiel sangat responsif, mulai mengutuk serangan teror tsb, bertemu Presiden @EmmanuelMacron & Menteri Dalam Negeri @GDarmanin - yg urusi keamanan dalam negeri, kepolisian&intelijen.
Pada saat bertemu @EmmanuelMacron & @GDarmanin ini lah @CfcmOfficiel ngobrol sekaligus sambat apa yg dihadapi Ummat Islam di Prancis, mulai dari susahnya urus pemakaman protokol COVID-19 scr Islam, sertifikasi Imam utk lawan narasi abusif Islam radikal, pembiayaan masjid, dll
Pada kesempatan itu juga @CfcmOfficiel juga sambat ttg praktik Laïcité, khususnya netralitas ASN, termasuk polisi dan jaksa, yg sering kali tdk mengusut teror, vandalisme atau kekerasan thd ummat Islam & tempat ibadah Masjid. Kasus seolah menguap begitu saja.
Dan, kejadian betulan, vandalisme thd salah satu Masjid di Paris, tgl 28 September 2020, bbrp hari stlh @CfcmOfficiel bertemu @EmmanuelMacron & @GDarmanin
Nah kalau dilihat di kronologi, narasi membahas Islam, ummat Islam di Prancis saat Dewan Masjid Prancis @CfcmOfficiel bersuara mengutuk teror 25 September, dilanjutkan dgn pertemuan dgn @EmmanuelMacron @GDarmanin dan seterusnya.
Oh ya, sebelum kelupaan dalam @MSPowerBI yg barusan kuperbaharui judulnya, politik kontemporer Prancis ya, fokus pasca penerbitan kembali Karikatur Nabi oleh Charlie Hebdo, jd aku gak akan bahas detil ttg gelombang kedua COVID-19, dll dulu ya...
Lanjut...

Dari kronologi juga kita bisa tahu bhw isu Laïcité muncul kembali itu tgl 25 September & 26 September saat pertemuan antara @CfcmOfficiel dgn @EmmanuelMacron lalu @GDarmanin kemudian Pidato Macron tgl 2 Oktober di Les Mureaux - yg ramai jd polemik tsb.
Nah, skrg kita zoom peristiwa tgl 2 Oktober 2020 tsb. Di situ ada 3 fokus: Laïcité, Islam dan @EmmanuelMacron sbg Presiden Prancis, sbg pengusul RUU - ya di Prancis, pengusul UU hrs pidato paling dpn, biar jelas siapa yg tanggung jawab&diprotes, gak spt di ...
#maapilangsinyal
Laïcité iki panganan opo tho? Apakah itu sekulerisme? Mirip antara onde-onde dan bola golf, sama-sama bentuk bola, ga mulus rata, tapi kalau digigit beda. Penjelasanku tempo hari, bisa dibaca, kurang lebih demikian: https://twitter.com/syaltout/status/1320523884085477376?s=19
Laïcité ini istilah Prancis yg paling susah dipahami dan juga paling sering disalahpahami. Laïcité ini asalnya dari kata laïc (m) atau laïque (f) - yg artinya awam, wong biasa-biasa, rakyat jelata & lawan kata dari clérical (e) - wong alim, romo, imam, elit gereja.
Nah revolusi Prancis, bukan hanya meruntuhkan sistem monarki, menjadi republik, tapi juga meruntuhkan sistem praktik negara Agama - dmn Raja diangkat, diberkati gereja, dan kebijakan negara dipengaruhi gereja, dst. Scr visual di publik pasca revolusi ya semangat Laïcité ini.
Di ruang publik, ndhak usah sok-sokan tampak relijiyes, ngalim banget atau sangat gerejawi dgn nunjukin simbol-simbol keagamaan dlm atribut pakaian dll di ruang publik. Beragamalah di ruang privat saja. Nekat nampilkan di ruang publik? Yo di-guillotine saat itu.
Jaman segitu, orang pakai anting-anting salib di ruang publik? Guillotine! Bahkan pakai kalung bertuliskan "Christine" - krn mungkin itu nama pemakainya dan bukan berarti Kristen juga, yo nasibnya sama. Serem banget lah.
Praktik penerapan prinsip Laïcité yg suka-suka itu akhirnya tentu saja bikin resah. Lalu baru pada tahun 1905 lah, dibentuk UU atau Loi 1905 - tentang Laïcité, mengatur praktiknya di masyarakat, biar jelas dan berikan kepastian hukum.
Setahuku, sejak 1905 itu Loi de Laïcité itu ya masih berlaku. Padahal fakta sosial politik dan demografi Prancis jauh berbeda dibandingkan thn 1905 itu. Jaman thn segitu khan blm ada Twitter, IG, TikTok, dll. Thn itu ummat Islam & orang asing blm sebanyak skrg di Prancis.
Nah tgl 2 Oktober 2020 itu @EmmanuelMacron berbicara lagi agak serius ttg Laïcité di ruang publik, dlm kaitannya kebijakan publik, bukan cuma di conference atau ruang kelas di kampus. Untuk lebih jelasnya bisa cek di sini: https://twitter.com/syaltout/status/1320518740610461696?s=19
Apakah @EmmanuelMacron anti Islam? Kalau dengarkan pidatonya benar, dia wanti-wanti benernya agar gak kena jebabet para tukang bikin polemik & kelompok/partai Ekstrim (Kanan) yg suka stigmatisasi/nyalahi (Ummat) Islam. https://twitter.com/syaltout/status/1320519977745543168?s=19
Lalu sebenarnya siapa yg disalahkan atau dicap biang kerok? Le séparatisme islamiste! https://twitter.com/syaltout/status/1320528746290397185?s=19
Menurut @EmmanuelMacron anti-tesa dari "Le séparatisme islamiste" itu ya "Islam des Lumières" - Islam yg mencerahkan, rahmatan lil 'alamin sekaligus cinta tanah air - alias @nahdlatululama & @muhammadiyah banget lah! "Islam des Lumières" yg hrs dibangun. https://twitter.com/syaltout/status/1320537177046962177?s=19
Menurut pembacaanku, istilah "séparatisme islamiste" vs "Islam des Lumières" itu @EmmanuelMacron mendapatkan atau paling tdk terinspirasi dari hasil pertemuannya dgn para ulama, Imam yg tergabung dlm @CfcmOfficiel tgl 25 September 2020 itu.
Indikasi itu sangat kuat, krn dalam pidatonya, @EmmanuelMacron sampaikan telah banyak berdialog dgn perwakilan Islam, khususnya utk menangkan pertempuran bersama lawan "séparatisme islamiste" dan meneguhkan dan menyebarkan "Islam des Lumières".
Ya mesti, istilah "Islam des Lumières" vs "Séparatisme Islamiste" ini banyak disalahpahami, apalagi yg ga paham bahasa Prancis. Wong istilah bukan bhs Prancis spt "Islam Nusantara" & "Islam Berkemajuan" aja disalahpahami, "Islam yo Islam thok. Satu. Titik." Ruwet, ruwet, ruwet!
Terlebih diskursus publik itu dilakukan oleh Presiden Prancis @EmmanuelMacron - yg kita gak tahu Islam atau bukan. Ya, di Prancis, kita gak tahu agama seseorang scr persis, kalau gak kenal-kenal banget & ga tahu dia praktik beragamanya. Gak ada kolom agama di KTP, KK, BPJS, dll.
Ya di Prancis, orang disebut taat beragama (tertentu) terlihat dari praktiknya, beribadah gak, ke gereja utk ikut misa, sholat atau gak. Krn itu sebutan yg taat beragama dlm bhs Prancis itu "pratiquant" - yg praktikkan agama, ra mung ngomong thok.
Nah, pasca pidato tgl 2 Oktober 2020, itu terjadi peristiwa memilukan dan jadi perhatian nasional di Prancis dan dunia internasional. Teror di Conflans-Sainte-Honorine, 16 Oktober 2020, di mana Samuel Paty, seorang guru SMP, tewas digorok oleh Abdullah Anzorov.
Kisah pilu itu berawal dari sini...
Di kelas "Kebebasan Berekspresi" di mata pelajaran Pendidikan Moral dan Kewargaan, dia menunjukkan karikatur yg dipublikasi Charlie Hebdo di kelas. Awalnya baik-baik saja. Siswa tdk ada yg protes, begitu juga orang tua siswa. Sampai...
Sampai lusa harinya, tgl 8 Oktober. Apa yg diajarkan di kelas oleh Samuel Paty viral gara-gara postingan Bapak dari salah satu siswanya yg sebenarnya tdk masuk kelas hari itu, dan disebarluaskan oleh jejaring Imam Masjid, broadcast lewat WA, plus ajakan demo...
Keesokan harinya, Samuel Paty dilurug ke sekolah, oleh bbrp ortu siswa. Mereka sejatinya protes lebih krn Samuel Paty menunjukkan karikatur orang telanjang/pornografi yg ditulis oleh Charlie Hebdo sbg "Mahomet" atau Muhammad.
Video yg disebarkan oleh Bapak salah satu murid Samuel Paty, Brahim Chnina, dan jejaring Masjid Pantin, maupun "fatwa" dari Imam Abdelhakim Sefrioui yg dibroadcast lewat FB dan WA sdh terlanjur viral, ke mana-mana, termasuk ke Abdullah Anzorov yg tinggal di Normandie sana.
Dari penyidikan kepolisian, diketahui Abdullah Anzorov bisa mudah berkomunikasi dgn Brahim Chnina, krn keduanya punya keluarga jihadis, yang sama-sama berangkat dari Prancis ke Syria, bergabung ISIS. Dan ternyata luput sebelumnya dari pantauan. 🙁
Dari penyidikan, diketahui bhw Anzorov ini stlh berkomunikasi dgn Brahim Chnina, salah satu siswa Samuel Paty, lusanya, sehari sblm kejadian berkomunikasi dgn 2 jihadis HTS berbahasa Russia di Idlib, Syria, tempat dmn konon Kakek @AltoLuger biasa nyasar ke situ.
Pasca teror 16 Oktober tsb, warga Prancis kaget, sedih, kecewa dan marah. Secara politik boleh terbagi Kanan, Kiri dan Tengah, tapi mereka bisa tumplek blek penuhi Place de la République di Paris dan bbrp kota, bersuara yg sama, mengutuk terorisme & bersimpati pada Samuel Paty.
Tak ada satu pun tokoh Prancis, yg benarkan tindakan Anzorov membunuh Samuel Paty. Justru sebaliknya, mereka berdoa, dan berpihak kpd Samuel Paty. Mulai Kanan Mentok, sampai Kiri Mentok, dan juga muslim moderat, spt Imam @chemshafiz - Imam Masjid Agung Kota Paris. Namun...
Namun, tetap kita hrs jeli baca pernyataan khususnya para politisi Prancis, lebih khusus lagi dari partai-partai besar selain partai @enmarchefr dan @EmmanuelMacron.

Well, we should pay attention: The devil is in the detail!
Kita mulai dari pernyataan Partai Sosialis (Kiri), dari pernyataan @faureolivier. Pemahamannya ttg terorisme sebenarnya = pemahaman @EmmanuelMacron ttg "séparatisme islamiste", plus dia minta agar negara tegas bubarkan organisasi, asosiasi, dll yg sebarkan ujaran kebencian.
Menindaklanjuti pernyataan @faureolivier ada bbrp asosiasi dan organisasi akhirnya dibubarkan, antara lain CCIF (Asosiasi Kontra Islamofobia) - yg ditokohi adiknya Tariq Ramadan, dan Baraka City, selain Yayasan yg diketuai oleh Abdelhakim Sefrioui.
Selanjutnya kita geser semakin ke Kiri, Partai la France Insoumise (LFI) - yg secara politik termasuk Ekstrim Kiri, @JLMelenchon. Statemennya gak tampak "kekiriannya". Di sini dia keras banget thd imigran/peminta suaka, khususnya dari Chechen, dan yg terlibat Islam Politik.
Skrg kita geser ke kanan lagi, cek pernyataan politisi dari @lesRepublicains, Christian Jacob, yg tampaknya marah betul thd Islam radikal. Tampak sekeali sentimen xenophobia-nya, benci banget orang asing. Biasanya Partai ini gak begini banget, setahuku. Dan ini menyeramkan.😥
OK, skrg kita geser ke kanan mentok. Perhatikan betul pernyataan @MLP_officiel dari Partai RN (Ekstrim Kanan)! Menurutnya pidato @EmmanuelMacron 2/10/2020 yg bikin @Kemlu_RI @mohmahfudmd @Kemenag_RI protes itu, "banal" - biasa saja, lembek, cupu, abang-abang lambe!
Ya, menurut @MLP_officiel harusnya @EmmanuelMacron itu gak bikin RUU yg mengatur ttg "Séparatisme islamiste" trus pidato ttg promosi "Islam des Lumières", tapi seharusnya cekak aos saja: "Législation de guerre contre l'islamisme" - Peraturan Perang Lawan Islamisme!
Msh menurut @MLP_officiel - yg scr terbuka nyatakan diri maju jd kandidat Presiden Prancis 2022, Peraturan Perang Lawan Islamisme itu jadi Peraturan yang mengatur hukum pidana khusus, termasuk mengatur pembuktian terbalik. Seseorang dianggap Islamis, sampai terbukti sebaliknya!
Istilah @mlp_officiel itu "législation d'exception" dgn prosedur penegakan khusus, dan menolak "toute complaisance directe ou indirecte de l'administration" - semua protes langsung/tdk langsung terkait administrasi (penyidikan/penyelidikan).
Lebih dari itu @mlp_officiel inginkan penguatan polisi & gendarmerie (Brimob?) sampai level "évolution de la légitime défense" alias bunuh aja gak pakai tanya, plus mempersenjatai polisi kota, & bangun penjara khusus utk terduga/terdakwa tindak pidana Islamisme ini.
@MLP_officiel menambahkan pentingnya segera lakukan moratorium terkait imigrasi & naturalisasi, serta reformasi UU Kewarganegaraan. Menurutnya "la politique migratoire nourrit le communautarisme, terreau de l'islamisme" - politik migrasi tumbuhkan komuniterisme, bibit islamisme.
@MLP_officiel lanjut menyatakan, "Aucun étranger fiché S pour islamisme, en situation régulière ou irrégulière, ne doit pouvoir rester en France" - Tak seorang pun orang asing dgn label "diawasi" utk islamisme, baik tinggal baik-baik saja/legal, atau ilegal, HARUS DIUSIR!
@MLP_officiel tambahkan, "Un Français fiché S pour islamisme doit être poursuivi pour intelligence avec l'ennemi, condamné et incarcéré". - Buat WN Prancis dgn status diawasi utk Islamisme harus diburu oleh intelijen negara, dianggap sbg musuh negara, dihukum & dibui.
Terkait seruan pengusiran orang asing/imigran oleh Ekstrim Kanan di Prancis, bukan fenomena baru sbenarnya. Dulu banget, pas jaman Bapaknya @MLP_officiel maju nyapres lawan Chirac (UMP/Kanan) dan Jospin (PS/Kiri), pernah lakukan kampanye yg sama. Hasilnya? Mengerikan!
Narasi rasisme & xenophobia menguat saat itu. Cerita salah seorang guruku, gara-gara itu pula, tdk sedikit insiden penyerangan thd orang asing/imigran, mulai makian sampai didorong ke rel pas ada Metro lewat, dan mati. Layanan SOS Rasisme muncul krn itu, klo gak salah inget.
Krn bayangan ketakutan menangnya Bapaknya Bu Marine Le Pen itu pula, Lionel Jospin, Perdana Menteri Prancis - yg Partainya menang di legislatif saat itu, memilih dukung Jacques Chirac rival bebuyutannya dari Partai Kanan.
Jacques Chirac jadi Presiden. Prancis kembali damai saat itu. Narasi-narasi kebencian thd orang asing dan rasisme berkurang signifikan.
OK, sekarang kita bergeser dari pandangan-pandangan para politisi Prancis, dan bayangan skenario yg menyertainya. Mari kita bergeser ke pandangan para imam, ulama dan tokoh Islam di Prancis, yg menurutku menyejukkan, sekaligus tunjukkan Islam itu rahmah, penuh cinta & damai.😇
Kita lanjut ya? Skrg kita lihat dari konteks politik internasional ya. Kita cermati negara mana saja yg ikut sampaikan duka cita atas tewasnya Samuel Paty & mengutuk terorisme yg terjadi di Prancis 16 Oktober 2020 itu, khususnya berikut ini:
Benar, setidaknya ini disampaikan langsung oleh Dr. Ismail Hakki Musa, Duta Besar Turki untuk Prrancis dalam cuitan berikut ini: https://twitter.com/ihakkimusa/status/1317441155202732035?s=20
Dan juga benar, bahwa Kementerian Luar Negeri Turki juga menyampaikan pesan yg sama, "la Turquie, qui lutte depuis des années contre toutes les sortes de terreur et de violences, a été attristée par le meurtre de Samuel Paty", ikut sedih akan pembunuhan thd Samuel Paty.
Dan juga benar, bahwa Presiden Turki, Erdogan, alih-alih mengucapkan bela sungkawa & mengutuk terorisme yg sebabkan kematian Samuel Paty, justru menghina @EmmanuelMacron "sakit jiwa" - dan sebabkan ketegangan diplomatik gara-gara hal tsb.
Bahkan Presiden Turki, Erdogan, gak berhenti di situ, stlh menghina @EmmanuelMacron sbg "sakit jiwa", kurang dari 24 jam, menghina lagi dgn nyebut Presiden Prancis itu terobsesi dgnnya, dan yg paling epic tentu saja saat dia ajak boikot produk Prancis sbg aksi "Bela Islam".
Enough is enough! Kanselir Jerman, Angela Merkel dan PM Italia @GiuseppeConteIT, protes, menyatakan ucapan-ucapan @RTErdogan thd @EmmanuelMacron itu sama sekali tidak bisa diterima! Apalagi terus kemudian nuduh para pemimpin Eropa itu pengikut fasisme dan nazisme? Plz deh!
Oh ya mesti, selain kedua pemimpin Eropa sahabat @EmmanuelMacron, para politisi dalam negeri Prancis juga bereaksi atas pernyataan @RTErdogan yg hina Presiden Prancis. Para pemimpin politik Prancis dari Ekstrim Kanan, Tengah sampai Ekstrim Kiri, tidak terima Presidenmya dihina!
@MLP_officiel yg biasanya merundung @EmmanuelMacron kali ini sangat membela rival politiknya ini, dan tidak terima dgn pernyataan @RTErdogan! Kalau begini kasusnya, #NousSommesUnis - Kami (Prancis) bersatu.
Di ujung ekstrim lainnya, Ekstrim Kiri, menyatakan sama sekali tidak bisa terima orang asing, pemimpin asing (baca: @RTErdogan) menghina Presidennya (baca: @EmmanuelMacron).
Di Kanan-Tengah, Partai @lesRepublicains menyatakan bhw sebenarnya @RTErdogan ini scr terbuka nunjukkan dukungannya thd islamisme, seolah-olah saja "Bela Islam", yg justru menyusahkan, krn dia menyisakan @MLP_officiel yg suka stigmatisasi / salahkan ummat Islam. Trus njuk piye?
Di Tengah, ada Deputi @enmarchefr utk Uni Eropa, @steph_sejourne yg mungkin ga sabar @EmmanuelMacron dihina, menyebut @RTErdogan itu diktator, megalomania, temperamental, narsis, berbahaya, rakus, semakin parah setiap hari. Busyet, ini hina baliknya borongan gitu Bang Steph?
Sptnya, cermati keberatan para pemimpin negara Eropa dan para pemimpin politik dalam negeri Prancis gara-gara @RTErdogan alih berbela sungkawa atas terorisme di Prancis, malah hina @EmmanuelMacron, Jubir Erdogan @ikalin1 (26/10) akhirnya kutuk pembunuhan biadab thd Samuel Paty.
Hubungan Prancis-Turki yg tegang banget, termasuk dgn lakukan penarikan Duta Besar Prancis utk Turki, lumayan turun dgn ucapan @ikalin1 ini. Tapi, keesokan harinya (27/10), @RTErdogan masih ttp merundung&hina @EmmanuelMacron dan serukan boikot produk Prancis. Angel, wis, angel!
Apakah Prancis diam saja thd seruan boikot yg dikampanyekan @RTErdogan ? Ya, tentu tidak lah. Ini @frackriester Deputi Menlu Prancis urusan Perdagangan Internasional & Investasi meminta solidaritas Uni Eropa, Mercosur & WTO vs Turki dan konco-konconya. https://twitter.com/franckriester/status/1321803520694226945?s=20
Ini Turki, Qatar dan Kuwait yg serukan boikot produk Prancis, sebenarnya bisa menghitung gak ya? Kalau produk Prancis ke negara mereka itu kalau ditotal cuma 2% dari total perdagangan Prancis. Pengaruhnya tentu tdk terlalu signifikan scr ekonomi utk Prancis khan? Cuma simbolik?
Deputi Menlu Prancis utk Perdagangan Internasional & Investasi @franckriester dlm wawancara dgn @Figaro_Live menyatakan sdg kaji satu per satu negara di mana ada ajakan boikot produk Prancis, bgm jejaring diplomatiknya, dan bgm jejaring kapitalnya. https://twitter.com/franckriester/status/1321136524025565184?s=20
Dan, ini sptnya juga reaksi dan lobby-lobby Prancis utk memperkuat "countermesures" alias perlawanan balik thd mitra dagang Uni Eropa yg tdk taat pada aturan & kesepakatan perdagangan internasional, termasuk di antaranya, ajakan boikot produk Prancis. 😬 https://www.europarl.europa.eu/news/en/press-room/20201024IPR90124
Bisa jadi krn kelihaian diplomasi Prancis ini lah, @franckriester percaya diri bilang "Turki lebih butuh Uni Eropa & Prancis, daripada sebaliknya". Jika Prancis & Uni Eropa berlakuan "contremesures" sbg lawan balik seruan boikot? Ruwet! Perang (Dagang) bisa beneran terjadi...
Lanjut...

Kita perlu sedikit bernafas lega, Prancis tdk "sekejam" yg kita duga. Saat negara @RTErdogan yg kampanye boikot produk Prancis & hina @EmmanuelMacron kena gempa, Mendagri Prancis @GDarmanin justru tawarkan bantuan yg bisa segera sampai lokasi. https://twitter.com/GDarmanin/status/1322168995504656386?s=20
Politik luar negeri, hubungan internasional, meskipun tensi geopolitik antar kedua negara sahabat kita, ya Indonesia MASIH bersahabat dgn keduanya, Turki dan Prancis, tetap masih tolong menolong atas nama kemanusiaan & tetap tak membuatnya keduanya otomatis jadi bengis & kejam.
Kita perlu camkan, renungkan dan katakan baik-baik pada saat bercermin:

Dia yang bukan saudaramu seiman, sepertemanan politik, sebangsa, setanah air, sealiansi kawasan dan sepakta pertahanan, adalah saudaramu dalam kemanusiaan!

#Prinsip
You can follow @syaltout.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled:

By continuing to use the site, you are consenting to the use of cookies as explained in our Cookie Policy to improve your experience.