Alhamdulillah ibu saya sudah pulang dari perawatan 15 hari krn #COVID19; 6 diantaranya di ICU. Sungguh masa yg berat utk beliau & kami sekeluarga.
Beliau ditengarai tertular dari temannya yg tak pakai masker, yg saat diingatkan dgn ringan berkata, "Di sini tidak ada Corona".
Beliau ditengarai tertular dari temannya yg tak pakai masker, yg saat diingatkan dgn ringan berkata, "Di sini tidak ada Corona".
Setelah mencari selama hampir 10 jam akhirnya ibu saya mendapatkan bed ICU, dan dirujuk ke RS tsb pk. 01 dini hari.
Menurut dokter jaga, kalau telat sedikit saja, bed itu sudah 'diambil' pasien lain.
Menurut dokter jaga, kalau telat sedikit saja, bed itu sudah 'diambil' pasien lain.
Keluhan ibu waktu itu sebenarnya tidak terlalu berat, namun saturasi oksigen dalam arteri cenderung rendah (92-93%), dgn gambaran infeksi paru pada ct scan yang luas.
Khawatir mengalami happy hypoxia dgn gagal napas yang tdk terpantau, diputuskan utk merawat beliau di ICU.
Khawatir mengalami happy hypoxia dgn gagal napas yang tdk terpantau, diputuskan utk merawat beliau di ICU.
Dari awal, dokter sdh meminta persetujuan utk melakukan semua yg diperlukan, terutama bila kondisi memburuk, termasuk penggunaan ventilator.
Selain itu, kami juga tanda tangan tak boleh membesuk, & bila beliau meninggal pemulasaran jenazah dilakukan sesuai protokol #COVID19
Selain itu, kami juga tanda tangan tak boleh membesuk, & bila beliau meninggal pemulasaran jenazah dilakukan sesuai protokol #COVID19
Selain gagal napas, masalah katastropis lain yg dihadapi pasien #COVID19 adalah pembekuan darah sistemik, yg dievaluasi dari nilai D-dimer.
Ibu saya nilai D-dimernya 2.4 (!); ini sangat meningkat dibanding nilai normal yg 0.5 mg/L.
https://labtestsonline.org/tests/d-dimer
Ibu saya nilai D-dimernya 2.4 (!); ini sangat meningkat dibanding nilai normal yg 0.5 mg/L.
https://labtestsonline.org/tests/d-dimer
Singkat cerita, dgn izin Allah, usaha nakes di RS Siloam Mampang berhasil memperbaiki kondisi Ibu. Swab ketiga akhirnya negatif.
Walau membaik, ct scan kedua masih menunjukkan ground glass opacity (GGO) multipel. D-dimer turun ke 1.1. Belum normal.
https://radiopaedia.org/articles/ground-glass-opacification-3
Walau membaik, ct scan kedua masih menunjukkan ground glass opacity (GGO) multipel. D-dimer turun ke 1.1. Belum normal.

Bagi banyak pasien, pasca infeksi #COVID19 bukan berarti masalah usai. Ibu masih merasakan kelelahan, & napas tidak lepas; D-dimer dan ct scan beliau sendiri belum normal.
Diagram ini menunjukkan kompleksnya permasalahan yg dihadapi pasca infeksi akut.
https://www.bmj.com/content/370/bmj.m3026
Diagram ini menunjukkan kompleksnya permasalahan yg dihadapi pasca infeksi akut.
https://www.bmj.com/content/370/bmj.m3026
Kami mengapresiasi usaha contact tracing #COVID19 Puskesmas Kec. Jagakarsa @DKIJakarta.
Tanpa syarat & biaya apapun, tiga dokter Puskesmas datang ke rumah melakukan swab test pada semua yg kontak dgn Ibu; total 14 orang termasuk saya, alhamdulilah semua hasilnya negatif.
Tanpa syarat & biaya apapun, tiga dokter Puskesmas datang ke rumah melakukan swab test pada semua yg kontak dgn Ibu; total 14 orang termasuk saya, alhamdulilah semua hasilnya negatif.
Semoga Allah membalas kebaikan semua yg telah membantu & mendoakan Ibu hingga berhasil 'sembuh' & pulang dari perawatan.
Mohon doanya semoga masalah pasca infeksi akut #COVID19 cepat membaik.
Pesan saya, jangan lengah, apapun klaimnya, obat & vaksin #COVID19 BELUM ADA.
Mohon doanya semoga masalah pasca infeksi akut #COVID19 cepat membaik.
Pesan saya, jangan lengah, apapun klaimnya, obat & vaksin #COVID19 BELUM ADA.