Ada tontonan yg buat hiburan, ada juga yg ternyata punya selipan ilmu. Aku kali ini akan coba bedah beberapa filosofi manajemen dan leadership yg bisa diambil dari serial Money Heist.
Buat yg belum nonton, kelen bisa nonton di @NetflixID.
Let's dive!

- a thread -
1. The fundamental essence of any relationship is TRUST. Apakah itu di antara atasan dan bawahan maupun sesama peer. Trust itu akan muncul dgn sendirinya jika ada 2 hal: COMPETENCE & COMMITMENT.
Di Money Heist, trust dari para 'keluarga' ke The Professor ada karena Professor jelas punya competence dlm memimpin mereka dan juga punya commitment utk 'menjaga' mereka.
Dgn adanya trust, maka akan otomatis lahir LOYALTY.
Ibaratnya gini, jika kau udah percaya dan setia pada pimpinanmu, maka apapun akan kau lakukan untuk melindungi dia dan mewujudkan visi bersama.

Maka sebagai pemimpin, kalo mau bawahanmu setia, kau hrs punya kompetensi & komitmen.
2. Dalam kepemimpinan, ada yg namanya formal leader, ada informal leader. Formal leader itu yg 'diangkat' secara resmi. Informal leader itu adalah sosok yg dihormati dan diikut orang apa cakapnya krn orang2 menganggap dia layak jadi panutan dan berhasil gain respect.
Nairobi bukan formal leader, tapi coba lihat gimana dia berhasil ngasih inspirasi ke timnya (cowok semua lagi) dan bisa membangun morale mereka, dia jadi sosok pemimpin buat mereka.
Salah satu yg bikin Nairobi juga bisa gain respect dari timnya adalah dalam keadaan baru pulih aja, dia turun ke lapangan, ngasih semangat langsung.

Real leaders don't just sit behind the desk, he/she will be there with the team to build team morale.
3. RESPCECT is earned, not demanded. Sebagai pemimpin, nggak bisa kita maksa bawahan untuk hormat sama kita. Rasa hormat itu harus lahir dari mereka sebagai respon terhadap kompetensi & komitmen yg kita tunjukkan ke tim.
4. A true leader will know each one of his/her team member personally. Dgn mengenal team member, dia akan tahu menempatkannya di mana, kasih tugas apa, gimana cara me-manage-nya. Cara Professor me-manage Tokyo dgn Palermo kan beda, krn kepribadiannya beda.
5. A true leader harus selalu bisa diandalkan. Saat situasi berubah atau masalah timbul, team member harus bisa berharap pada dia untuk dukungan, nggak bisa kabur, nggak bisa buang badan.
Dan harus selalu accessible. Udh nggak musim itu pemimpin ada di balik pintu tertutup.
Di episode2 Money Heist, selalu ada adegan team members bertanya2 "tapi Professor bilangnya gimana?" Mereka percaya bahwa Professor punya solusi.

Demikian pun, Professor sbg pemimpin jg pinter, dia tau siapa team member-nya yg bisa assume leadership pada saat dia inacessible.
Berlin seems like an arsehole, tapi coba siapa yang di ujung akhirnya pasang badan? Dia. Despite his other not-so admirable qualities, he showed his leadership when needed.
6. Having a strategic map is super important for a leader. Dan dalam strategi, harus ada best case scenario dan worst case scenario. Harus ada plan A, plan B, plan C, seberapa yg diperlukan, jadi nggak panik saat tiba2 situasi berdeviasi yg bikin plan awal nggak bisa dijalankan
Tugas seorang leader terkait strategic map ini apa? Terus menerus membaca situasi. Strategic map yg udah disusun di awal bukan harga mati. Saat situasi berubah, dia juga harus bisa cepat menganalisis dan tukar strategi jika perlu.
7. There's a quick decision, there's also a hasty decision.
Di situasi-situasi genting, seorang leader hrs sanggup bikin keputusan cepat. Keputusan cepat ini baru oke kalo dia mengambilnya setelah mikirin berbagai faktor dulu. A quick, informed decision.
Kalau hasty decision itu ngambil keputusan cepat tapi tanpa mikir dulu.
Lah tapi katanya keputusan harus cepat tapi kenapa pake mikir dulu? Itulah beratnya jadi pemimpin, HARUS BISA BERPIKIR CEPAT.
8. You have to be 2-3 steps ahead of your competitor, even more. Pesaing kita mikir 1, kita udah sampe mikir 5 supaya nggak ketinggalan. Gimana supaya bisa think ahead? Harus punya wawasan yg lebih dari 'lawan.'
9. Dlm proses berpikir yg dinamis, ada yg namanya think ahead, think across, think again. Think ahead itu mikir jauh ke depan. Think across itu mikirin bukan cuma diri sendiri tapi juga tim lain (dlm perusahaan, mikir bareng dgn dept lain). Think again itu nggak berhenti mikir.
Bukan berarti saat plan jalan itu selesai urusan. Harus terus think again, think again, supaya perubahaan apapun yg harus dilakukan di tengah jalan bisa cepat dieksekusi.
10. Risiko itu pasangannya mitigasi. Kalau berani ambil risiko, berarti harus siap dgn mitigasinya, jadi nggak going into the war without any shield or weapon on.
11. To be able to win the game, you have to play the game. To play the game, you have to understand the rules. Professor udh riset dulu gmn protokol keamanan dll sebelum berani 'main.'
Sama kyk kita kalau mau masuk ke market, kita harus ngerti dulu gmn market behavior & rules.
12. Agar team members punya sense of ownership terhadap strategi & rencana yg dibikin leader, mereka harus ngerti, harus dikasih tau. Makanya Professor bikin kelas sampai berbulan2 sblm jalan kan? Itu caranya bikin org2 ngerti yg akan dilakukan. Nggak sending his troop blind.
Kalau kita jadi pemimpin dan kita nyuruh orang ngerjain sesuatu tapi dia nggak dikasih tau kerjaan itu buat apa, tujuannya apa, kenapa harus begitu, ya dia akan kyk robot. Nggak punya sense of ownership to the task being done. Kalo punya sense, maka ngerjainnya jg pake hati.
13. Perhatikan cara Professor mem-briefing tim: selalu dgn bercerita. Mungkin kalian pikir dia begitu krn ini film. Not at all. Storytelling is the new leadership tool. Tim akan lbh gampang engaged ke visi/misi jika disampaikan dgn cerita, bukan instruksi.
PS: aku ngajar ini 😆
14. Tim yg solid itu lahir dari saling mengenal secara terbuka. Di awal Money Heist, Professor meng-assign nama2 kota ke semua team members supaya nggak ada personal association.
Pada akhirnya, mengenal dgn julukan itu nggak bikin mrk 'disconnected' satu sama lain.
Justru pada saat tdk ada nama asli, kita belajar saling mengenal dan percaya lewat habitual actions.

Lesson learned-nya di sini: kalian bakal di perusahaan bukan krn nama, tapi krn habitual actions, baru kemudian nama. Your habit will make your name.
Jadi kalau ingin dikenal oleh pimpinanmu, bentuk identitasmu dgn habitual actions-mu, sehingga nanti saat mrk mencari org yg bisa diandalkan utk dipromosikan, mrk ingat habitual actions-mu itu.
15. Seorang leader tdk harus tahu semuanya secara teknis, tapi dia mengerti detail grand design-nya, dan dia mengerti mendelegasikan tugas ke org2 yg lebih jago. Dia tau apa yg dia mau, lalu menyerahkan ke expert utk melakukan. Contoh: Professor dan off-team nya di Pakistan.
Professor nggak paham how to hack, tapi dia paham apa yg perlu di-hack dan kenapa. Lalu tinggal diserahkan aja pekerjaan itu ke org yg punya technical capabilities.

Krn itu, tim memang hrs terdiri dari org2 yg punya kapabilitas beda2. Kalo semuanya sama, buat apa?
You can follow @ikanatassa.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled:

By continuing to use the site, you are consenting to the use of cookies as explained in our Cookie Policy to improve your experience.