K.E.S.A.N.

.
.
Kesimpulan yang diambil berdasarkan kesan adalah praduga. Bukan realita. Argumentasinya rapuh bagai sarang laba-laba. Apalagi, jika ada perasaan yang bermain di sana.
Sayangnya, cara mengambil kesimpulan seperti itu banyak yang melakukannya. Bahkan, untuk mengambil sebuah keputusan penting dalam hidupnya. Padahal, ini adalah cara mengambil kesimpulan yang tergesa-gesa.
Ini bisa terjadi karena nalar pincang akibat hati terlalu terpukau pada cahaya kesan. Ia terkesan pada imajinasi yang ia bangun sendiri dari serpihan bualan dan rayuan. Lalu kesan itu ia jadikan sandaran mengambil keputusan. Seakan-akan kesan itu adalah kenyataan. Padahal bukan
Ini konyol, tapi nyata. Sudah cukup banyak korbannya. Lantas solusinya apa?

Tentu, memohon kepada Allah agar senantiasa menjaga kita. Kemudian, berikhtiar membangun komunikasi yang terbuka.
Komunikasi yang baik bukan saling menuntut dan meminta. Namun beritikad saling memahami satu dan lainnya. Saling tuntut bisa berujung perang terbuka. Saling memahami membuka jalan keluar bagi berdua.

*abunnada*
You can follow @HendrizalMN.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled:

By continuing to use the site, you are consenting to the use of cookies as explained in our Cookie Policy to improve your experience.