halo, di sini aku mau menjelaskan hal yang lagi rame terkait budaya bali di sebuah AU. Di sini aku menjelaskan sebagai orang Bali ya. Aku juga seorang fangirl, punya AU, dan aku nggak bias ke satu sisi. jadi di sini aku paham batasan imajinasi dan realita.
Salam kenal, aku mit (bukan nama sebenarnya) dan aku punya nama depan, namanya anak agung. jadi ya, lumayan paham juga sama masalah ini. Sebelum lanjut, yang harus kalian tau, aku udah sempat ngeDM yang bersangkutan (ysb) begitu pula temenku dan disambut baik.
Intinya kita sudah nanya sekaligus menjelaskan yang benar bagaimana. Di sini perlu ditekankan bahwa aku, terutama temenku yang lebih panjang dan lebar penjelasannya, kita gak pernah minta dihapus, ok? kita hanya menjelaskan misleadingnya di mana
Kenapa sih harus dijelaskan misleadingnya? Karena, di Bali sendiri ini adalah hal yang sensitif. Memang jaman sudah modern, tapi hal ini tetaplah bagian suatu budaya yang dipertahankan. Kalian orang indonesia pasti paham kan, gimana negara kita itu menjunjung tinggi budaya?
ada dua topik yang akan aku highlights di sini.
1. Kasta (warna).
Pada dasarnya, ini adalah sistem jaman kerajaan (dulu) di mana orang-orang dikelompokkan berdasarkan mata pencahariannya. Ada 4:
-Brahmana = pemuka agama
-Ksatria = Bangsawan, tentara, raja
-Waisya = Pedagang besar.
-Sudra = biasa2 aja
Pada dasarnya, ini adalah sistem jaman kerajaan (dulu) di mana orang-orang dikelompokkan berdasarkan mata pencahariannya. Ada 4:
-Brahmana = pemuka agama
-Ksatria = Bangsawan, tentara, raja
-Waisya = Pedagang besar.
-Sudra = biasa2 aja
seiring waktu, dengan alasan yang masih kontroversi, hal ini dijadikan sesuatu yang "diturunkan" alias turun temurun paternal dengan ciri khas yaitu "nama" dan "tempat tinggal"
-Brahmana = Ida ayu ida bagus (tinggal = Griya)
-Ksatria = Anak agung, tjokorda, i gusti, Pra-Dewa
-Brahmana = Ida ayu ida bagus (tinggal = Griya)
-Ksatria = Anak agung, tjokorda, i gusti, Pra-Dewa
Ksatria. Mereka punya "rumah asal leluhur" yaitu Puri, Jero.
Jaman skrng, orang nggak harus tinggal di sana. Tapi kalau ada acara sembahyang, acara keluarga, PASTI pulang ke sana dan yang SEMBAHYANG di sana HANYA KELUARGA u/ mendoakan leluhur MASING-MASING. kl msh pcr ya gak.
Jaman skrng, orang nggak harus tinggal di sana. Tapi kalau ada acara sembahyang, acara keluarga, PASTI pulang ke sana dan yang SEMBAHYANG di sana HANYA KELUARGA u/ mendoakan leluhur MASING-MASING. kl msh pcr ya gak.
Untuk kasus Waisya dan Sudra ini info yang aku dapat dari aku lahir itu beda-beda alias rancu. ada yang bilang Waisya punya nama sendiri untuk garis keturunan, tapi ada yang bilang mereka sama aja dengan Sudra nama garis keturunannya. jadi ga aku bahas, ga mau buat misleading
kalau ada yang tau tentang waisya ini bisa lgsg kasitau aku ya.
Sudra: putu, made, nyoman, ketut dan segala variasinya sebagai penanda urutan kelahiran.
sampai sini sudah paham?
Sudra: putu, made, nyoman, ketut dan segala variasinya sebagai penanda urutan kelahiran.
sampai sini sudah paham?
Sistem yang diturunkan turun-temurun ini selain mempengaruhi nama, tempat tinggal (asal), dia juga mempengaruhi
topik ke2: "Pernikahan".
Diharapkan, yang satu "warna/kasta" itu menikah dengan yang "sama", sehingga dia nggak "Nyerod".
Apa sih nyerod itu?
topik ke2: "Pernikahan".
Diharapkan, yang satu "warna/kasta" itu menikah dengan yang "sama", sehingga dia nggak "Nyerod".
Apa sih nyerod itu?
Nyerod adalah kondisi dimana seorang wanita menikah dengan seseorang yang dibawahnya (dengan orang beragama lain juga ya), sehingga anak-anaknya akan ngikut nama bapaknya.
Contoh:
Tjokorda Istri Ria menikah dengan Putu Agas --> anaknya namanya bakal ngikut si bapak. gaisi Tjok
Contoh:
Tjokorda Istri Ria menikah dengan Putu Agas --> anaknya namanya bakal ngikut si bapak. gaisi Tjok
ya udah sih, jugaan cuma nama? oh bukan begitu saudara2.
Asal muasal dari nyerod ini yang agak keki.
Karena kalau "jaman dulu", orang nyerod itu dianggap "didepak dari royalty", dan lebih parah ada kasus "tidak dianggap anak".
Asal muasal dari nyerod ini yang agak keki.
Karena kalau "jaman dulu", orang nyerod itu dianggap "didepak dari royalty", dan lebih parah ada kasus "tidak dianggap anak".
karena dulu itu ditentang, dulu orang-orang yang nyerod biasanya "kawin lari". Sampai sekarang pun, dikeluargaku, kalau ada yang nyerod tetap "Kawin lari" alias tidak melakukan rangkain pernikahan sesuai adat bali pada umumnya.
padahal, kondisi di aku saat itu adalah "keluarga sudah setuju". Tapi ttp aja ngikutin budaya kan?
proses nikahnya panjang ya. Ada yang namanya melamar, ngidih, mekalan-kalan, natab pernikahan, dlsb. ga semua dilakukan kalau kawin lari.
proses nikahnya panjang ya. Ada yang namanya melamar, ngidih, mekalan-kalan, natab pernikahan, dlsb. ga semua dilakukan kalau kawin lari.
tapi, kalau yang "sama" (liat lagi di atas ya ada list "nama depan", ya nggak apa-apa. gak masalah.
Kenapa sih, jahat bener?
Bukan jahat, tapi memang di sini sistemnya adalah Paternal alias mengikuti garis keturunan laki-laki. hal ini terpisah dengan agama dlsb.
Walaupun si yang laki-laki mau ngikut agama yang cewek, tetep aja penamaan ngikut yang laki-laki.
Bukan jahat, tapi memang di sini sistemnya adalah Paternal alias mengikuti garis keturunan laki-laki. hal ini terpisah dengan agama dlsb.
Walaupun si yang laki-laki mau ngikut agama yang cewek, tetep aja penamaan ngikut yang laki-laki.
kalau ceweknya lebih rendah tapi cowoknya lebih tinggi gimana?
ya gapapa, ceweknya ngikut cowoknya.
cuma di beberapa keluarga dan daerah masih agak "keras" jadi ada kesenjangan sosial antara yg cewek itu dgn keluarga yang cowok.
di keluargaku? b aja, my mom is one of them.
ya gapapa, ceweknya ngikut cowoknya.
cuma di beberapa keluarga dan daerah masih agak "keras" jadi ada kesenjangan sosial antara yg cewek itu dgn keluarga yang cowok.
di keluargaku? b aja, my mom is one of them.
Kenapa aku berani bilang gitu?
Aku punya kenalan namanya Raden Roro tapi agamanya Hindu. (ayahnya ikut agama ibunya). tapi nama anaknya tetap ngikut bapaknya.
Temenku itu: Ibunya Tjokorda, bapaknya biasa. Dia ngikut nama biasa.
Paham kan?
Aku punya kenalan namanya Raden Roro tapi agamanya Hindu. (ayahnya ikut agama ibunya). tapi nama anaknya tetap ngikut bapaknya.
Temenku itu: Ibunya Tjokorda, bapaknya biasa. Dia ngikut nama biasa.
Paham kan?
Itu prinsip utamanya ya.
sekarang ada nih sebuah kasus khusus: Sentana
sekarang ada nih sebuah kasus khusus: Sentana
Apa sih sentana itu?
Sentana adalah kondisi di mana cewek dan cowok menikah, dan cowoknya ngikut garis keturunan cewek. Alias dia menjadi "pewaris" dari keluarga mertuanya. Tinggal di rumah yang cewek, ikut garis keturunan yang cewek, ngikut nama dlsb
Sentana adalah kondisi di mana cewek dan cowok menikah, dan cowoknya ngikut garis keturunan cewek. Alias dia menjadi "pewaris" dari keluarga mertuanya. Tinggal di rumah yang cewek, ikut garis keturunan yang cewek, ngikut nama dlsb
Berdasarkan adat: perkawinan sentana itu dilakukan oleh cewek/cowok yang satu"wangsa/warna/kasta".
Kasus ini dilakukan dengan beberapa kondisi:
1. Ceweknya anak tunggal (gaada yang nerusin)
2. Saudara cewek semua, otomatis harus ada yang nyentana 1 orang.
Kasus ini dilakukan dengan beberapa kondisi:
1. Ceweknya anak tunggal (gaada yang nerusin)
2. Saudara cewek semua, otomatis harus ada yang nyentana 1 orang.
seurgent itu kah? Karena menurut tradisi, kalau gaada yang nerusin, semua "warisan" akan dialihkan ke sepupu. intinya ke keluarga yang lain.
Kolot ya? Iya. Aneh ya? Iya. Aku sebagai yang pny nama juga merasa hal ini adalah hal yang berat dan gak enak untuk dibahas kok.
Kolot ya? Iya. Aneh ya? Iya. Aku sebagai yang pny nama juga merasa hal ini adalah hal yang berat dan gak enak untuk dibahas kok.
jadi aku harap di sini aku bisa mencerahkan isi kepala kalian semua dan ga ada lagi yang meremehkan "ah lebay banget sih, mentang-mentang orang bali" , "Salty banget sih gabisa bedain AU sama realita"
bukan begitu, sayang. di sini aku paham betul batasannya gimana
bukan begitu, sayang. di sini aku paham betul batasannya gimana
semoga semuanya paham. gaada lagi saling nyalahin baik secara langsung maupun tidak alias guilt tripping.
Kalau ada yang mau ditanyakan atau gak terima, dm aku terbuka ayo kita diskusi baik2.
Buat hal kayak gini gak enak, tapi harus. aku liat banyak yg menerka2 dan nyinyir :)
Kalau ada yang mau ditanyakan atau gak terima, dm aku terbuka ayo kita diskusi baik2.
Buat hal kayak gini gak enak, tapi harus. aku liat banyak yg menerka2 dan nyinyir :)