Misconception about open-minded-ness:
Open minded itu nggak melarang seseorang untuk memiliki kepercayaan.
Open minded itu tentang seberapa kamu berani menantang kepercayaan kamu sendiri, seberapa kamu mau mempelajari hal yang berlawanan dengan keyakinan kamu. https://twitter.com/imnotyourbabbe/status/1287624750152392706
Open minded itu nggak melarang seseorang untuk memiliki kepercayaan.
Open minded itu tentang seberapa kamu berani menantang kepercayaan kamu sendiri, seberapa kamu mau mempelajari hal yang berlawanan dengan keyakinan kamu. https://twitter.com/imnotyourbabbe/status/1287624750152392706
Ketika kamu sudah mempelajari pandangan dari pihak yang berlawanan dengan kepercayaan kamu, kamu berhak untuk punya keputusan atas kepercayaan atau posisi kamu.
Terus kalau ada informasi baru, kamu gak menutup diri dari informasi itu.
Terus kalau ada informasi baru, kamu gak menutup diri dari informasi itu.
Open minded itu mindset, bukan cuma satu kali proses terus udah.
Misal posisi kamu against LGBT. Apakah orang yang against posisi LGBT bisa open minded?
Tergantung dari gimana dia memproses informasi. Kalau hari ini memutuskan against LGBT untuk selamanya, ya gak open minded.
Misal posisi kamu against LGBT. Apakah orang yang against posisi LGBT bisa open minded?
Tergantung dari gimana dia memproses informasi. Kalau hari ini memutuskan against LGBT untuk selamanya, ya gak open minded.
Open minded artinya hari ini kamu misal against LGBT, tp gak tau besok, lusa, atau taun depan. Tergantung informasi baru yang kamu dapatkan.
Kalau open minded apa bisa homophobic? Ya bisa aja, dua2nya gak mutually exclusive.
Kalau open minded apa bisa homophobic? Ya bisa aja, dua2nya gak mutually exclusive.
Kalau kamu against lgbt di ranah pribadi kamu, saya gak bisa apa2.
Tapi kalau kamu berperilaku diskriminatif terhadap lgbt, ya kamu homophobic, regardless how open minded you are.
Tapi kalau kamu berperilaku diskriminatif terhadap lgbt, ya kamu homophobic, regardless how open minded you are.
Orang relijius bisa open minded. Orang ateis/agnostik bisa close minded.
Semua tergantung gimana mereka memproses informasi, bukan tentang kepercayaan/ketidakpercayaan mereka.
Semua tergantung gimana mereka memproses informasi, bukan tentang kepercayaan/ketidakpercayaan mereka.
Tapi memang, metodologi "keimanan" itu agak bertolak belakang sama open mindedness.
But there are workarounds and exceptions.
But there are workarounds and exceptions.
Makanya gedek kalo ada orang bilang ngatain "sobat openminded" sebagai ledekan di conversation antara dua orang yang sama2 keras kepala.
Itu jangan2 dua orang close minded bersebrangan lagi debat aja. Kalo emang open minded gaperlu ribut.
Itu jangan2 dua orang close minded bersebrangan lagi debat aja. Kalo emang open minded gaperlu ribut.
Kalau emang open minded ya bertukar informasi aja. Kalau ada yang gak setuju, utarakan dengan logis tanpa embel2 menyerang.
Hasil dari pertukaran informasi itu terserah kamu gunakan untuk memperkuat atau merevisi keyakinan kamu.
Hasil dari pertukaran informasi itu terserah kamu gunakan untuk memperkuat atau merevisi keyakinan kamu.
Manusia bisa punya posisi berbeda di tiap2 isu. Bisa jadi dia open minded di isu A, tapi close minded di isu B.
Makanya kita di AI sendiri sebenarnya udah sama sekali gak pernah pakai kata open minded, apalagi ngeclaim kalau kita open minded.
Makanya kita di AI sendiri sebenarnya udah sama sekali gak pernah pakai kata open minded, apalagi ngeclaim kalau kita open minded.
Sebenernya kata kunci open minded itu 'menghindari bias'. Bias agama, bias kultur, dan bias-bias lainnya.
Bahkan kadang metodologi sains juga harus di tantang untuk merevisi atau memperkuat metodologinya.
Yaudah ya mendingan gausah pake kata itu lagi aja. Udah gacocok sekarang.
Bahkan kadang metodologi sains juga harus di tantang untuk merevisi atau memperkuat metodologinya.
Yaudah ya mendingan gausah pake kata itu lagi aja. Udah gacocok sekarang.
Jadi kalo kamu gasuka LGBT ya hak kamu, silahkan aplikasikan ke diri kamu sendiri, jangan ke sodara, anak, dll
Kalau kamu menolak hak mereka diakui hukum atau menolak eksistensi mereka di publik ya kamu tetep aja homophobic, mau kamu seopen minded apa pun tetep aja
Simpel kan?
Kalau kamu menolak hak mereka diakui hukum atau menolak eksistensi mereka di publik ya kamu tetep aja homophobic, mau kamu seopen minded apa pun tetep aja
Simpel kan?