[Book Review] Awal tahun 2018 saya bertemu dengan buku yang menarik perhatian saya, dengan judul “Goodbye, Things” dengan desain cover simple, yang menampilkan laptop, airy matters, kacamata dan dompet. Apa yang saya temukan dalam buku ini?

- a thread!
Buku yang ditulis oleh Fumio Sasaki ini cukup membuka pikiran saya terhadap universal nature of minimalism dan Japanese Culture, yang mana kebahagiaan dapat dirasakan ketika memiliki barang secukupnya.
Dalam buku ini dijelaskan minimalism dari Zen Buddhism hingga Steve Jobs. Singkatnya, buku ini menjelaskan bahwa hidup tak harus serba memiliki, tapi bisa memanfaatkan fasilitas pinjaman, kemudian temukan outfit yang nyaman untuk kita, dan cara2 hidup yang membahagiakan lainnya.
Minimalist ini sebenarnya sudah cukup populer dan ada beberapa ikon dunia berasal dari Jepang yaitu Marie Kondo. Hal ini dibuktikan oleh Fumio Sasaki yang mana dia hanya memiliki tiga kaos, empat macam celana, empat pasang kaos kaki dan barang-barang lainnya yang serba secukupnya
Jadi, buku ini memiliki 5 chapter, antara lain:

Chapter I menjelaskan definisi dari minimalist dan membahas lebih dalam alasan minimalist population yang semakin tumbuh terhitung dari beberapa tahun terakhir. Minimalist dalam buku ini diartikan sebagai:
(1/4) Minimalist merupakan orang yang sangat mengerti kebutuhan hidupnya dengan memanfaatkan barang-barang yang ada atau paham akan barang yang benar-benar bermanfaat baginya, sehingga tidak kebutuhannya dapat diwakili oleh barang yang secukupnya.
(2/4) Minimalism merupakan gaya hidup baru yang meminimalisirkan jumlah barang dan memaksimalkan manfaatnya.
(3/4) Fokus pada barang yang sangat essential dan meninggalkan barang tersier atau barang-barang yang tidak dibutuhkan, bisa dengan cara menjual atau diberikan kepada orang lain.
(4/4) Terlihat sudah banyak orang yang mempraktekannya karena semakin zaman ini tumbuh, semakin merambah pula barang-barang komplemen. Namun, sudah cukup banyak juga orang-orang yang paham akan barang-barang yang pantas mereka miliki berdasarkan kebutuhannya.
Chapter II menjelaskan tentang mengapa kita terlalu fokus terhadap masa lalu, seperti barang-barang yang memorable daripada barang yang memiliki fungsi untuk kebutuhan saat ini. Menurut Fumio barang seperti itu layaknya disingkirkan perlahan-lahan.
Karena, seperti yang diketahui di jaman yang modern dan serba teknologi ini sudah banyak aplikasi yang dapat menyimpan barang-barang tersebut, seperti Google Drive. Mungkin hal ini akan dibantah bagi orang yang memiliki sisi sense of touch tinggi.
Chapter III menawarkan beberapa basic rules dan teknik untuk meminimalisir jumlah barang yang dimiliki. Salah satu cara yang menurut saya cukup ampuh adalah menanyakan pada diri sendiri barang mana yang paling dibutuhkan untuk menunjang kehidupan kita sehari-hari.
Discarding things merupakan sebuah skill yang cukup bermanfaat saat ini. Dengan mengambil beberapa menit untuk fokus memikirkan barang apa yang benar dibutuhkan, kemudian menyingkirkan barang-barang yang tidak dimanfaatkan untuk saat ini.
Chapter IV penulis menceritakan tentang dampak dari hidup minimalist yakni, ia banyak waktu untuk keproduktifitasannya, tidak mudah terdistraksi dengan media atau iklan-iklan yang dapat mengganggunya, sedikit waktu untuk berbelanja dan menjadikannya tidak menunda-nunda pekerjaan.
Chapter V menawarkan insight yang membahas tentang kebahagiaan. Bahwa kebahagiaan itu, tumbuh dari dalam diri masing-masing, bukan dari luar. Mengapa demikian? Karena, standarnya pun berbeda dan kita sendirilah yang bertanggung jawab atas diri kita.
Bagaimana? Apakah kita siap menjadi bagian dari minimalist population? Bahagia adalah hidup kita. Apapun pilihannya pastikan kita siap dengan konsekuensinya. Jangan pernah berekspektasi terhadap orang lain karena kebahagiaan ada di tangan kita.
Researcher: Satya Rakasiwi ( @satyarakaaa)
Content Writer: sya! ( @namasayaaisya)
You can follow @logos_id.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled:

By continuing to use the site, you are consenting to the use of cookies as explained in our Cookie Policy to improve your experience.