FYI, kalung Eucalyptus yg diproduksi Kementan itu sebenarnya ada basis studinya tapi a) masih pre-print dan blm peer-reviewed dan b) kondisi eksperimen labnya itu bukan pake aroma Eucalyptus melainkan dengan aplikasi minyaknya itu sendiri. Dengan kata lain, 10.000.000% proyekan.
detail: Balitbangtan sudah melakukan uji in vitro sendiri (link di bawah), tetapi tetap saja c) sangat belum tentu efektivitas tes in vitro bisa direplikasi pada dunia nyata, dan d) gimana caranya aroma itu mengandung konsentrasi eukaliptol yg cukup?

http://www.litbang.pertanian.go.id/info-aktual/3953/
balitbangtan vs bangtan boys hhaha
note: bukan berarti bahwa scr pribadi kita harus bilang bahwa "wah tuh kan blm ada peer reviewnya, hoax!!" setiap kali ada berita potensi khasiat dari obat2an tradisional/herbal/alternatif.

menurut hemat w sendiri asal tahu batas self-experimentation ya coba gpp, asal pinter.
jadi timelinenya adalah:

1. ada pre-print yg menggunakan metode molecular docking untuk ngetes 1,8-cineol vs covid
2. balitbangtan tes dua tahap di lab BSL-3-nya sendiri. pertama MD, terus yg kedua in vitro. ga diberitahuin sih kondisi eksperimennya gimana.
3. produk dikeluarkan
You can follow @jaticarta.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled:

By continuing to use the site, you are consenting to the use of cookies as explained in our Cookie Policy to improve your experience.