Pengen sharing tentang Korea Selatan, sebuah negara yang ditahun 60 an adalah salah satu negara yang paling miskin di Asia, luluh lantak karena perang, kemudian mulai membangun, kolaborasi antara Rezim Otoriter dan Konglomerasi yang mebawa “keajaiban ekonomi” Korea.
Nilai nilai konfusius mempengaruhi budaya berpikir diantara bangsa Korea, menciptakan pemikiran kolektif dimana nilai nilai konfusius seperti penghormatan pada orangtua, sikap hormat pada atasan, ikatan kolektif terhadap komunitas adalah nilai yang dianut oleh bangsa Korea.
Nilai nilai konfusius ini kemudian berkolaborasi dengan sistem otoriter yang kaku yang dijalankan era pemerintahan Park Chung Hee, yang dikenal sebagai peletak dasar bagi kemajuan ekonomi Korea sekarang.
Nilai konfusius yang dianut bangsa Korea yang berkolaborasi dengan rezim otoriter ini kemudian mempengaruhi nilai nilai bangsa Korea, dimana nilai konfusius mengajarkan berperan dalam komunitas mengutamakan kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi.
Nilai konfusius mengedepankan kesetiaan pada negara, sikap hormat terutama kepada orangtua, pemimpin dan orang yang lebih tua, bersikap sopan kepada guru sehingga pola kebiasaan ini terbawa dalam budaya perusahaan dimana orang Korea bekerja.
Menurut World Bank, ditahun 1955 GDP percapita Korea hanya berkisar 64 dolar dengan nilai eksport hanya 42 juta dolar, dimasa itu Korea Selatan jauh lebih miskin dari Malaysia, Thailand, bahkan Korea Utara, perang Korea semakin memiskinkan Korsel.
Topografi Korea yang lebuh dominan dengan gunung batu, membuat tanahnya kurang baik untuk bercocok tanam, iklim yang ekstrem dimana ketika musim dingin bisa anjlok, membuat Park Chung Hee membuat keputusan penting bagi Korea.
Park Chung Hee menormalisasi hubungan dengan Jepang, menjalin kesepakatan dan menyelesaikan perdamaian dimna Jepang memberikan hibah 300 juta dolar dan meminjamkan 500 juta dolar kepada Korea demi membantu pembangunan Korea.
Park Chung Hee juga mengirimkan 300 ribu temtara Korea dalam perang Vietnam, dengan tujuan Amerika memberikan kompensasi kepada Korsel senilai 5 miliar dolar dalam bentuk bantuan langsung hal ini ikut membantu perekonomian Korea yg miskin.
Untuk mengembangkan ekonomi Korea, Park Chung Hee mengambil kebijakan mendukung perusahaan perusahan dalam negeri yang skrg dikenal “CHAEBOL” dimna Park Chung Hee memberikan pinjaman lunak bagi Perusahaan dlm negeri, memberi subsidi, pemotongan pajak, dan mempermudah perijinan.
SAMSUNG, LG, HYUNDAI, SK adalah peletak dasar bagi konglomerasi Korea, yang sekarang dikenal sebagai penggerak motor bagi perekonomian Korea, “simbiosis” antara Konglomerasi dan Pemerintah adalah kekuatan utama perekonomian yang menopang Korsel.
SAMSUNG yang skrg dikenal sebagai perusahaan produsen teknologi tinggi seperti Handphone, barang elektronik, Asuransi, lemari Es bahkan Konstruksi, dulunya adalah perusahaan yang mengeksport barang pokok seperti gula dan wol
Park Chung Hee kemudian menetapkan rencana ekonomi Korsel dengan melibatkan Chaebol bagi pembangunan Korea, dimana Fokus pengembangan ekonomi Korea adalah Konstruksi, Industri Berat dan juga Kimia.
Atas permintaan Park Chung Hee, Samsung membangun pabrik pupuk di Korea, sedangkan Hyundai yang membangun jalan raya pertama Korea yang menghubungkan Seoul di utara dan Busan di Selatan.
Pemerintahan Park Chung Hee juga membantu SAMSUNG sebagai “penghubung” untuk kerjasama dengan perusahaan Jepang diantaranya Sharp dan Micron, sementara mobil HYUNDAI bekerjasama dengan Amerika dalam perakitan mobil.
Pemerintah Korea juga memberikan anggaran besar di sektor pendidikan, dan mendukung Chaebol untuk melakukan penelitian, peningkatan kualitas pendidikan dan penelitian ini membuat SAMSUNG kemudian berhasil mengembangkan CHIP DRAM 64KB setelah Amerika dan Jepang.
Dukungan yang besar pemerintah terhadap konglomerasi dalam negeri ini, membuka jalan bagi kesuksesan SAMSUNG ditahun 1970 an Samsung mulai mengeksport barang mulai dari Televisi, Radio, juga Mesin Cuci.
Sedangkan Hyundai berhasil membuat mobil pertamanya PONY yang kemudian dieksport, prestasi ini dianggap menakjubkan bagi Hyundai karena perakitan ini hanya dilakukan dalam waktu 6 bulan, yang terpendek jika dibandingkan perakitan mobil lain di dunia.
Hingga ditahun 1979 Park Chung Hee tewas karena tembakan oleh Kepala Badan Intelijen Korea Selatan Kim Jae Gyu, namun Park Chung Hee telah berhasil meletakan dasar pembangunan pondasi ekonomi Korea yang bisa kita lihat hingga sekarang.
Ditahun 50 an GDP percapita hanya 64 dolar membuat Korsel jadi salah satu negara paling miskin di Asia ketika Park Chung Hee meninggal di tahun 1979 GDP percapita Korea telah mencapai 1.770 dolar, hingga 2018 GDP percapita Korea telah menyentuh angka 31.362 dolar.
Nilai nilai Konfusius inilah yang mempengaruhi falsafah hidup bangsa Korea hingga sekarang, “kesetiaan” pada negara ini juga terlihat ketika 90 Korea terkena Krisis Ekonomi yg melanda Asia, dimana warga Korsel berduyun duyun menyumbangkan emas mereka sendiri untuk negara.
Kekuatan ekonomi Korsel saat ini bernilai 1,6 triliun dolar menempatkan Korsel sebagai ekonomi terbesar Asia setelah China, India, dan Jepang, GDP percapita yg menyentuh 31.362 menjadikan Korsel salah satu negara paling makmur dan dikenal sbg pusat teknologi Asia.
- SEKIAN -

Sumber : The Park Chung Hee Era ( The Transformation of South Korea ) Byung Kook Kim
You can follow @KeeNand__.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled:

By continuing to use the site, you are consenting to the use of cookies as explained in our Cookie Policy to improve your experience.