Gatel pengen bikin tulisan ini. Seputar rekrutmen di tengah pandemik. Kayaknya bakalan panjang jadi jangan bosen bacanya, kalo bosen bisa di love/retweet dulu biar bisa dibaca kapan-kapan

*manuver underground*
Disclaimer: ada banyak profesional/praktisi lain yg jauh lebih jago dan berpengalaman daripada gw. Jadi ini bukan buat sok tau atau sok pinter, hanya sekedar POV dari gw tanpa ingin menyudutkan pihak/kandidat/pencari kerja manapun

boleh bantu diramaikan @hrdbacot
Jadi ini berawal dari gw ngebuka job vacancy di LinkedIn, tampaknya bagi pengguna non-premium kaya gw sekarang sudah diperbolehkan untuk posting job, tentunya dengan batasan-batasan yg ada ya
Awalnya cuma niat bantu rekrutmen di kantor gw aja, jadi iseng gw posting sekitar jam 5an hari Senin kemarin. Dan sungguh terkejut! ternyata pas cek postingan di siang hari ini (Selasa siang), yg apply udah 404 orang, dan masih terus bertambah. Dalam hitungan dibawah 24 jam
ini bukan kali pertama gw ngelakuin rekrutmen sih, dulu mungkin gw bisa dapet 300-400 applicant untuk 1 posisi, tapi itu dalam waktu 2 minggu! Dan iya, memang salahnya di kasus ini karena requirement yg gw share terlalu umum, namanya jg cuma iseng bantuin :(
Dalam kondisi pandemik gini, gw sungguh paham:
1. Banyak orang yg kehilangan pekerjaannya
2. Banyak orang yg insecure dgn pekerjaannya yg sekarang, waiting to be terminated
3. Fresh graduate semakin ramai, terbukti dari tagar #WisudaLDR2020
dan tidak pernah ada larangan untuk apply pekerjaan seaktif-aktifnya dan sebanyak-banyaknya, tapi please tetap berpikir at least 5 detik dulu sebelum menaruh aplikasi kalian di job vacancy manapun. 5 detik cukup kok!
jadi biar gw jelasin sedikit, job poster di LinkedIn dgn akun non-premium itu ga punya fitur selengkap platform yg lain. Kita ga bisa tuh pake filter by IPK, filter by years experience, filter by University, ga bisa!
jadi yg gw lakukan adalah? manually cek satu per satu aplikasi yg masuk ke gw. Disinilah gw melihat ada beberapa hal yg sangat penting gw share, at least bisa jadi pertimbangan kalian para job hunter untuk bisa lebih eye-catching
1. Lengkapi Profil, setidaknya yg pasti langsung recruiter liat.

Ada foto profil, nama yg patut, headline (bisa berupa posisi pekerjaan terkini, atau apa yg kalian kerjakan/minati)
karena aplikasi yg banyak bgt sementara waktu dan tenaga gw jg terbatas, jadi rata-rata gw cuma butuh waktu 3-5 detik untuk analisa semua faktor tadi yg diatas setiap kandidat. Ga ada foto profil? lewat, nama alay atau kurang patut? lewat, headline kosong? lewat. Iya, segitunya.
Gimana kalo fotonya di setting untuk harus temenan dulu baru bisa liat fotonya? ga masalah selama 2 faktor yg lain terpenuhi. Kalo namanya dia aman dan headlinenya juga meyakinkan pasti profilnya gw visit. Tapi klo headlinenya aja "tetap tegar walaupun jatuh", ya ga akan gw visit
kuy berbuat
2. Manfaatkan fitur message to recruiter

Biasanya kan ada juga tuh di platform rekrutmen lain, short cover letter yg bisa kita tulis. Tolong itu dimanfaatkan sebaik-baiknya. Hindari yg terlalu general seperti "saya akan bekerja keras dan pantang menyerah untuk posisi ini"
Caranya gimana supaya pesannya tepat? address the requirement with your solution.

Sebagai contoh nih, misalkan gw butuh orang dgn (1) IPK cumlaude, (2) aktif saat dunia perkuliahan, dan punya (3) background consulting firm. Jadi yg harus kalian tulis adalah:
Simple, ga melebar kemana-mana, dan gw mendapatkan informasi yg gw butuhkan. Mungkin itu bukan jaminan profil dia akan bagus atau dia orangnya bener-bener qualified. Tapi setidaknya dia berhasil menarik perhatian gw untuk bisa direview lebih jauh
3. Kecocokan/compatibility dgn job requirement.

tau kan ini maksudnya? ketika pekerjaan kalian sebelumnya adalah Refinery Engineer, ya tolong lah jangan apply jadi Admin, overqualified, atau sebaliknya. Kalau kalian lulusan Sastra, janganlah apply ke Data Scientist, kasian.
KECUALI kalian punya alasan tertentu, silakan langsung tulis di messagenya, misalkan ternyata passion kalian ada disitu, atau kalian pernah ada project khusus di bidang itu, atau pernah ikut bootcamp? silakan! itu akan sangat ngebantu recruiter untuk clarify bias itu
4. Be honest

kalau kalian ngga bener-bener ngelakuin pekerjaan itu, lebih baik ngga usah ditulis. Apalagi ngebuat-buat sertifikasi dari lembaga yg ga kredibel, seolah-olah jadi istimewa. Recruiter itu ngga bodoh, kita pasti akan ngelakuin background check di prosesnya
kalau kalian ngga fit dgn requirementnya, be honest aja mengakui kalau emang kalian punya kekurangan disitu, tapi pastinya dgn menambahkan fakta bahwa di area lain kalian cukup kuat sehingga patut dijadikan pertimbangan. Gw jauh lebih menghargai kandidat seperti ini
akhir kata, gw bukan bermaksud menggurui, tapi pengen bgt share supaya orang lain yg belum tau hal ini bisa mulai ada perbaikan sedikit demi sedikit. I was in that position too lho! Sewaktu cari kerja pertama udah ga mikir begini2an, yg penting dapet dulu
sampe akhirnya gw sadar itu salah, dan melakukan gaya apply kerja yg lumayan sangat jauh dibandingkan sebelumnya. Tapi tentunya gw pun jg masih belajar untuk cari tau formula yg paling tepat seperti apa
oh iya! tips ini berlaku buat kalian yg freshgrad ataupun yg experienced ya! terbukti dari sana kalau pengalaman kerja tinggi bukan berarti kalian pintar 'menjual diri'. Akhirnya di shortlisted candidate gw lebih banyak freshgrad yg jauh lebih oke jualannya
Saya tutup trit ini, mohon maaf kalau ada salah kata atau hati yg luka-luka, itu semua ga sengaja. Kenapa? karena ga sengaja juga lagi tren.

Tips terakhir: jangan salah nama orang atau salah posisi yg di apply ya bosque.

Salam Air Keras.
You can follow @fkuur.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled:

By continuing to use the site, you are consenting to the use of cookies as explained in our Cookie Policy to improve your experience.