~Trik-trik atau cara membuat latar belakang dan rumusan masalah dengan mudah dalam menyusun skripsi/kti~

- A thread -
Sudah lama enggak membuat utas tentang tulisan ilmiah. Kali ini, gue pengen membagi tips membuat latar belakang dan rumusan masalah dengan tepat dan ideal. Karena menurut gue, latar belakang adalah pondasinya penelitian. Sedangkan rumusan masalah adalah jantungnya.
Gue sih paham banget, bahwa salah satu kendala terberat dalam menyusun skripsi/kti terletak di bagian latar belakang. Gimana enggak, sebab latar belakang adalah "pusat pusat fokus dari topik yang diteliti". Vital, karena kuatnya bobot penelitian kita terletak di latar belakang.
Sedangkan rumusan merupakan pusat instrumen penelitian. Kita enggak akan pernah tahu, bahwa kita butuh data apa aja di lapangan penelitian, kalau kita tidak tahu rumusan masalah dari penelitian kita.
Oleh karena itu, gue pengen membahasnya secara detail dan sederhana. Ya, walaupun ini cuma semacam clue dan rumus aja. Tapi gue yakin, sampai 95% akan paham dengan baik.
Mulai.....!

Hal pertama yang harus kita lakukan adalah menentukan topik apa yang akan kita teliti. Tapi, masih banyak yang nanya-nanya lewat dm tentang gimana cara menentukan topik. Keterlaluan, sih.

Gue pikir ini bukan masalah, tinggal konsultasi sama pembimbingnya.
Karena, tiap jurusan punya bagian masing-masing akan KKN atau magang di mana dan tentang apa, maka itulah topiknya secara makro. Yah, tinggal fokus ke yang lebih spesifik setelah tahu topiknya secara luas.
Tips membuat latar belakang

1. Mengenalkan topik

Hal pertama yang wajib dilakukan adalah mengenalkan topik. Kenalkan topik minimal 2 paragraf (ideal). Topik yang dikenakan di bagian adalah, cukup yang bersifat lebih luas. Artinya, jangan langsung ke hal yang lebih spesifik.
Loh, kenapa? Yah, karena prinsip membuat latar belakang yang mantap dan kuat itu harus seperti segitiga terbalik (paramida terbalik).

Maksudnya, kita bahas mulai dari topik secara luas. Kemudian semakin ke bawah semakin lebih spesifik dan sempit. Yah, ibarat gambar ini.
Gampangnya gini, deh. Misalnya kita ambil topik "Pengangguran", maka kita memperkenalkan topik secara luas. Nah, misalnya tentang pengangguran di kota A, maka kita bahasnya secara general dulu. Misalnya, secara umum tentang pengangguran dalam skala nasional.
Tapi, nih. Harus tetap memuat fakta yang kita temukan. Atau dalam fenomena yang sering terjadi, dan kejadiannya dapat dipertanggungjawabkan faktanya. Jangan hanya argumentatif aja, tapi enggak didukung fakta. Oke?
2. Mengutip pandangan ahli tentang topik yang diangkat.

Idealnya, kita mengutip pandangan ahli tentang topik yang diteliti sekitar 3-5 paragraf. Misalnya tadi tentang pengangguran, maka kita mengutip dari berbagai pandangan ahli tentang pengangguran.
Gunanya buat apa? Yah, gunanya adalah untuk memperkuat penelitian kita. Utamanya di bagian latar belakang masalah. Atau dalam kata lain, bahwa tulisan kita ini ada landasan dan dasarnya, sehingga tidak terkesan ngaur dan abal-abal. Yah gitu, deh.
3. Kenyataan mengenai topik

Pembahasan berikutnya adalah tentang "kenyataan mengenai topik". Misal nih, kenyataan mengenai pengganguran itu apa aja, sih? Yah, namanya kenyataan berarti yang memang nyata terjadi. Bisa didukung fakta melalui referensi,
Atau mendengar keluhan masyarakat yang kita rasa nyata, sehingga itu yang membuat kita tergerak untuk meneliti topik ini lebih dalam.
4. Menjelaskan kesenjangan antara harapan dan kenyataan

Misalnya kesenjangan tentang pengangguran adalah "banyaknya pengangguran dan tidak tersedianya lapangan pekerjaan". Sedangkan harapan kita adalah semua orang bisa mendapatkan pekerjaan (tidak menganggur).
Nah, kesenjangan antara harapan dan kenyataan itulah yang kita jelaskan di latar belakang tersebut. Idealnya sekitar 3-5 paragraf. Fokusnya cukup ke kesenjangan dan harapan aja, ya.
Oh, yah. Tadi kelupaan, ini idealnya membahas mengenai topik sekitar 4-6 paragraf. Oke! https://twitter.com/UJunami/status/1226058629943455745?s=19
5. Mempertegas masalah (2-5 paragraf)

Setelah menjabarkan tentang apa aja yang wajib dijelaskan di latar belakang di atas tadi. Selanjutnya adalah, mulai mempertegas masalah yang kita teliti. Membahasnya lebih spesifik dan mendalam. Tujuannya apa?
Tujuannya adalah, biar enggak ngambang. Ini untuk memfokuskan pusat perhatian kita terhadap topik yang akan diteliti. Jadi, topik masalahnya wajib dipertegas! Misalnya masalah pengangguran di kota A, masalah bagaimana dan seperti apa. Sehingga kita mudah memfokuskannya.
6. Alasan pentingnya meneliti topik tersebut

Selanjutnya adalah memberikan alasan mengapa penting untuk meneliti topik ini. Yah logisnya, nih "buat apa meneliti hal yang enggak penting?".

Tidak perlu panjang lebar, sih. Yang penting sudah tersurat dengan jelas alasan pentingnya
7. Mengungkapkan manfaat secara umum dari penelitian kita

Idealnya, kita mengucapkan sekitar 2 paragraf. Ini bersikap argumentasi. Namun, harus tetap bisa dipertanggungjawabkan. Jangan membuat argumen yang justru melemahkan penelitian kita.
Misalnya, mengungkapkan hal-hal yang belum pasti. Penjelasan kita wajib menjelaskan tanpa kalimat yang ambigu. Jangan pakai kata "mungkin, andai, dsb" karena itu justru memperlemah tulisan kita.
Lah, kenapa harus menjelaskan manfaat umum dari penelitian tersebut? Yah, gampangnya nih, ya. Buat apa meneliti tanpa manfaat? Ya, kan?

Dan ini adalah ujung penjelasan dari latar belakang topik kita. Ujungnya dari prinsip segitiga terbalik tadi.
Berikutnya adalah :

CARA MEMBUAT RUMUSAN MASALAH

apa sih yang dimaksud dengan rumusan masalah dalam sebuah penelitian?

Jdi, rumusan masalah adl "kesenjangan antara harapan dan kenyataan". Itulah kalimat kunci dari rumusan masalah. Jangan pernah keluar dari definisi tersebut.
Udah pernah gue jelasin di latar belakang tadi, kan? Tentang kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Nah, di rumusan masalah, itulah yang kembali kita jelaskan. Sama seperti di latar belakang, tapi sebaiknya menjelaskan jangan sama persis bahasanya di latar belakang, ya.
Nah, kita menjelaskan semua ketimpangan tersebut. Lalu setelah itu, dari rumusan masalah itulah muncul pertanyaan penelitian. Jangan keliru, ya. Karena banyak orang menganggap bahwa rumusan masalah sama dengan pertanyaan penelitian. Enggak! Itu keliru. Berbeda, ya!
Paham, ya? Justru pertanyaan penelitian itu muncul dari adanya rumusan masalah yang telah dirumuskan. Dari pertanyaan penelitian itu memudahkan kita untuk membuat instrumen penelitian. Instrumen penelitian itu adalah alat atau hal-hal apa yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data.
Cukup sampai di sini dulu, ya. Nanti kita lanjutkan utas berikutnya tentang gimana cara membuat pertanyaan penelitian, dan dasar pertanyaan itu dari mana. Oke?

Selamat berkarya dan meneliti. Salam dari gue, buat kalian para cendekiawan!
sc gambar : dari google, web liputan 6
Karena terlalu banyak pertanyaan di dm, kayaknya ini bisa berlaku. Tapi klo joki ke gue Rp4 juta, sih.
Lanjutannya yang lebih horor lagi https://twitter.com/UJunami/status/1212236106403663872?s=19
Banyak banget tuh yg ngedm gue mau minta joki skripsi sampai 5 juta pun mereka mau, tapi gue ga nerima joki. Cuma nerima konsultasi.
You can follow @UJunami.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled:

By continuing to use the site, you are consenting to the use of cookies as explained in our Cookie Policy to improve your experience.