Belajar dari pengalaman klien dan teman-temanku, sebelum menikah ada baiknya mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan:

1. Emosional
2. Seksual
3. Finansial
4. Spiritual

Karena 4 hal ini bisa bikin rumah tangga bahagia tapi juga mungkin berakhir nestapa karena 4 hal ini 😌
1. Emosional

Menurutku, sebelum menikah pastikan kita udah tau marahnya gimana, kalau sedih biasanya butuh apa, rasa takutnya karena apa, apa yang bikin ia insecure, apakah ia cemburuan lalu apa yang ia lakukan, dan sebagainya. Penting ini.
Karena emosi terjadi setiap hari dan beragam bentuknya. Kalau gak terbiasa & gak paham sama gimana reaksi emosinya, ya wajar aja kalau jadi konflik dan gak nemu resolusi konfliknya.

Saranku sih, punya pengalaman terkait emosi itu bersama pasangan. Jadi mengenal banget nget nget!
Banyak klienku yang baru ngeh kalau marah pasangannya itu suka ngebentak, lempar barang, kabur, atau silent treatment.

Itu gak disadari sebelum menikah karena mungkin relasi pranikah dijalani secara singkat atau jarang terlibat dalam situasi yang memicu respon emosional.
Kalau udah tau respon emosionalnya, jadi lebih enak tuh buat diobrolin.

"Aku sebenernya gak nyaman kalau kamu marahnya ngebentak gitu. Kayaknya kita perlu sama-sama introspeksi ya."

Tentu dengan cara yang asertif yaw. Contohnya ini https://twitter.com/disyarinda/status/1088445212618190849?s=09
Ini juga bisa jadi bahan pertimbangan. Kalau kita selalu mengalah karena respon emosional pasangan yang bikin gak nyaman dan pasangan pun enggan belajar untuk mengelola emosinya secara sehat... apakah bisa tahan menghadapinya seumur hidup? 😌
Oh iya ini juga penting kalau kalian mau punya anak. Ortu yang mau dan mampu mengelola emosinya akan menumbuhkan anak yang cerdas secara emosional juga.

Karena anak belajar dari orang terdekatnya. Jadi, milih pasangan adalah milih partner membesarkan anak sih sebenarnya 🤔
2. Seksual

Kehidupan suami istri gak mungkin lepas dari aktivitas seksual. Selain upaya untuk meneruskan keturunan, tapi juga sebagai sarana meningkatkan kelekatan, reduksi stres, dan tentunya bermanfaat untuk kesehatan mental... kalau dilakukan secara sehat dan konsensual 🤗
Thus, perlu banget dibicarakan sebelum nikah. Bukan berarti membicarakannya kita jadi pengen hs (having sex/hub. seksual) sebelum nikah, tapi menyamakan persepsi dan preferensi seksual.

Apalagi utk yg punya prinsip no sex before married, justru ini perlu didiskusikan.
Buang jauh-jauh dulu deh anggapan kalau ngobrolin seks itu hal yang tabu, aneh, mesum, jorok atau anggapan negatif lainnya.

Kalau berencana mau menikah (bukan cuma main-main), partner hubungan seksual kita perlu tau. Nah, sejauh mana nih perlu taunya?
Menurutku, sebelum menikah kita perlu tau persepsinya tentang hs itu sendiri dan preferensi terkait hs.

Diskusi persepsi, misal seputar peran suami-istri dlm hs, minat dlm hs, apakah itu menjadi hal yg fundamental atau kebiasaan semata, ekslusivitas, dan sebagainya.
Diskusi preferensi, misal seputar aktivitas seksual yg diminati, fantasi seksual, dan banyak lagi sih. Bahkan posisi hs juga bisa dibicarakan, dlm artian kita belajar bahwa eksplorasi mungkin dibutuhkan nanti ketika menikah 😊
Beberapa klienku ada yg mengeluhkan performa pasangannya ketika hs, ada juga yg kaget karena suaminya maksa bahwa istri harus melayani apapun yg terjadi. Ga sedikit yg sebenarnya ga minat hs karena preferensi aktivitas seksual pasangannya berbeda bgt dan ga sesuai value 💁🏻‍♀️
Pernah dengar open marriage? Nah, bukan ga mungkin juga kalau ternyata calon suami/istri kita punya prinsip begitu. Hs bukan hal yg dianggap eksklusif. Kalau gak sesuai value kita gini, bisa jadi berantem ketika menikah nanti 😩 begitupun terkait orientasi seksual 😌
3. Finansial

Ini nih yang gak boleh kelewat juga utk dibahas sebelum nikah. Secara terbuka, bisa dibahas sumber pendapatan, berapa kisarannya, gimana spendingnya dan alokasinya ke mana aja, ada aset produktif gak, ada utang gak, asuransi, investasi, dan sebagainya.
Selain dibahas, kita bisa observasi juga. Apakah pasangan kita orangnya boros? Gaya hidupnya sesuai gak sama kondisi keuangannya? Apakah org yg mudah minjem uang? Atau pelit bgt, uang diirit-irit? Senang nyisihin uang dan berencana? Dan segala perilaku yh berkaitan dgn keuangan.
Coba terlibat dalam situasi yg terkait sama keuangan, misal diajak utk sesekali fine dining yg agak costly, apakah dia punya pertimbangan?

Atau misal nentuin budget utk nikah, apakah perencanaannya masuk akal dan sesuai dgn potensi pendapatannya?
Utk mewujudkan sesuatu yg besar atau mahal, perlu perencanaan yg matang & panjang. Nah, bisa dilihat & sekalian dibahas tuh kalau mau nikah. Biasanya kalau udah di tahap ini, kita bisa lihat gimana diri sendiri & pasangan menghadapi situasi terkait perencanaan keuangan. Cocok ga?
More or less, lebih baik dipelajari dan ditanyakan ke ahlinya. Banyak kok buku, akun sosmed, atau web yg membahas persiapan berumah tangga dalam hal finansial.

Jangan sampai kita terkezud ketika udah nikah, ternyata pasangan punya utang banyak dan ga bisa ngelola uang 🤦🏻‍♀️
Dulu pernah ada klien yg ortunya nyaleg, kalah, punya utang banyak dan jadinya marah melulu sampai KDRT. Klienku hidupnya ga tenang di rumah. Pun kebutuhannya ga dipenuhi karena ortunya lepas tanggung jawab. Yap. Karena kondisi finansial berantakan, yg kena imbas anak-anaknya :(
Betapa isu finansial ini sensitif dan amat sangat perlu dibicarakan. Jangan sampai punya mindset "rejeki udah ada yg ngatur, santai aja" 😩 iya, rejeki udah ada yg ngatur tapi kita juga perlu berencana dan cerdas mengelolanya biar ga abis begitu aja 💁🏻‍♀️
4. Spiritual

Menurutku, menikah adalah salah satu ritual keagamaan. Makanya ada yg bilang "menikah itu menyempurnakan ibadah" dan "menikahlah karena Tuhan". Dan umumnya menikah itu diselenggarakan oleh lembaga keagamaan.

Thus, hal ini penting jadi bagian dari rumah tangga.
Yang seagama belum tentu seiman. Yang seiman belum tentu sama ritualnya. Yang sama ritualnya belum tentu sama pemaknaannya thdp pernikahan.

Contoh: poligami.

Bisa jadi seagama, seiman & ritual ibadahnya sama. Tapi utk konsep ttg kehidupan berpasangan dan rumah tangga berbeda 😌
Contoh lain, seperti kasus perceraian (maaf) seleb Gading-Gisel. Emang sih, kita ga tau 100% yg terjadi sama mereka. Tapi di Youtube Ussy-Andhika, Gisel pernah bilang bahwa pernikahannya seperti ga melibatkan Tuhan (cmiiw). Dan itu salah satu kesalahan mereka dlm pernikahan 😖
Nah, apalagi utk yg berencana menikah beda agama. Tentulah ini sangat perlu dibicarakan. Bukan cuma soal prosesi pernikahan, tp kehidupan berumah tangga.

Kalau punya anak nanti akan gimana pendidikan agamanya? Apa aja yg perlu dilakukan utk menanamkan nilai-nilai agama ke anak?
Terkait spiritual, ga harus tentang agama sih. Bisa juga keyakinan yang dianut, apapun bentuknya. Yang penting dibicarakan secara terbuka.

Jangan sampai ketika udah nikah 5 hari, kita baru tau pasangan kita miara tuyul 😂🤫
Poin-poin di atas bisa dibicarakan sebelum menikah asalkan keduanya mau dan mampu terbuka. Itu kuncinya sih.

Nah, soal keterbukaan ini, bisa jadi pertimbangan juga. Kalau pasangan justru ogah diajak ngobrol kayak gini, gimana nanti berumah tangga dan nemu masalah yg riil?
Perlu diingat juga, bahwa ngobrolin poin-poin tadi ga lantas bikin kita terhindar dari masalah dlm rumah tangga. Tapi kita berusaha mengurangi konflik yg sebetulnya bisa dicegah.

Contoh: mencegah konflik bayarin utang pasangan yg buanyaaak pas udah nikah 💁🏻‍♀️
Bener, awalnya mgkn sungkan. Tapi menurutku mendingan sungkan - ilfeel - ga jadi nikah daripada nahan perasaan dan kompromi melulu utk masalah-masalah yg sebetulnya bisa diobrolin sebelum nikah hehe https://twitter.com/n_lish39/status/1210876079935590403?s=19
Kalau udah membahas poin-poin di atas, bukan berarti kita jadi berhenti belajar berumah tangga dan memahami pasangan.

Bahasan tadi adalah sebagai bentuk pertimbangan agar kita bisa antisipasi, cari solusi, atau sama-sama berubah utk jadi yg lebih baik.
Ga ada orang yg sempurna, makanya perlu ada kesesuaian antara kita dan pasangan. Kesesuaian bisa tercipta karena keterbukaan.

Harapan mungkin terpenuhi karena kita bisa menyampaikannya kepada pasangan yg jadi partner dalam tim; dalam berumah tangga.
Ngebahas ini, hitung-hitung latihan sebelum berkeluarga nantinya. Kayak simulasi. Ketika ada silang pendapat, apa yg kita dan pasangan lakukan? Ketika cari jalan tengah, apa yg perlu dibicarakan.

Lagi-lagi, ini bisa dimulai dari keterbukaan. Sekian, dan terima gaji 🤪
Selain reply, bisa juga baca respon-respon thread ini di sini:

https://twitter.com/search?q=https%3A%2F%2Ftwitter.com%2Fdisyarinda%2Fstatus%2F1210771014759485440
You can follow @disyarinda.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled:

By continuing to use the site, you are consenting to the use of cookies as explained in our Cookie Policy to improve your experience.